Typo bertebaran.....
Boleh koreksi nanti akan di perbaiki HAHAAlasannya sih simple, karena ini cerita di tulis mendadak...
Wkwkw mohon maaf 🙏🏻______________________________________________________
Keheningan menyelimuti dorm Blackpink, Jisoo menatap layar kaca dengan penuh keheranan, Jenni meremas kertas berisi lirik lagunya dan Rose menggenggam Gitar kesayangannya kuat kuat.
Pagi ini Seoul di kagetkan dengan kabar berita Kim Hyo Jung atau di kenal dengan nama Hyorin, penyanyi terbaik dengan suara emas membuat seluruh saluran Televisi Seoul penuh dengan namanya.
"apa ini sungguhan eon?" Rose bertanya, ia meletakkan Gitar tepat di sampingnya, lalu bergabung dengan jisoo yang berada di kursi tengah.
jisoo menggeleng "entahlah, aku juga tak tau Rose"
"Jika berita itu benar maka semua yang ia lakukan selama ini Palsu!" Jenni meninggikan nada suaranya, Kecewa tentu saja.
jisoo menggeleng "kita tidak boleh menghakimi orang yang belum tentu kebenarannya Jen" tegurnya, jenni menggeleng lagi.
"tapi semua benar eon, hasil tes dan semuanya.. aku bahkan ingin membunuh pria itu!" kesalnya membuang kertas liriknya yang sudah berantakan.
_____👄_____
di sisi lain gadis yang menjadi pemeran utama di cerita para eonni-nya berdiam diri di ruangan kosong, tanpa cahanya dan tanpa seorangpun selain dirinya di ruang latihan dance-nya.
katakan jika gadis ini bodoh. pergi dengan izin bertemu Sorn dari CLC tapi nyatanya dia ada di ruang latihan dance di gedung YG.
Masalah terus bermunculan, jika mengakhiri semua ini menjadi jalan terbaik maka ia ingin melakukannya.
ponselnya berdering sudah sejak tadi, ia hanya mengabaikannya - karna mengangkat panggilan dari orang yang menyakitkan akan membuat dirinya menjadi sakit - tentu saja."ini sudah siang, waktunya kau makan" Hanbin membuka pintu ruangan koreo dengan pelan, suaranya bisa terdengar oleh Sang Gadis, hanya saja Gadis itu enggan menjawabnya. "aku membawakan makanan untukmu" hanbin melirik sekilas Gadis yang sedang terlentang menatap langit "apa yang kau tatap? tida ada lampu yang bisa kau tatap hanya ada kegelapan"
"Bii"
"katakan" hanbin tau ketika Lisa memanggil nama panggilan lamanya ia pasti ingin berbicara dengan serius.
"aku ingin mengakhiri kesakitan ini"
"lalu apa masalahnya?"
"tapi aku takut" Lisa terduduk, otomatis Hanbin mendekat menghadap ke arah gadis blonde yang ada di depannya "aku takut bii" tubuhnya bergetar, dengan otomatis Hanbin menarik salah satu tangan lisa memaksanya mendekat memeluknya.
"Ada kami, semua membermu, mino hyung yang sangat menyayangimu dan juga yang lainnya, jangan khawatir Lice.. kami akan selalu ada untukmu" jika Hanbin memiliki magic maka dia akan membiarkan lisa jauh dari kota Seoul ini. dan Hanbin akan mematikan seluruh jaringan televisi nasional bahkan international hanya untuk Lisa.
Hanbin akan membakar koran, tabloid dan bahkan mematikan saluran internet jika ia bisa.. semua berakhir dengan kata JIKA HANBIN BISA!
lisa menatap Hanbin, matanya sembab. dengan telaten tangan yang biasanya menggebrag meja latihan pada membernya. Tangan yang biasa ia gunakan untuk menulis lirik lagunya dan tangan yang ia biasa Menulis beberapa puisi cinta yang tak pernah tersampaikan. kini tengah menghapus beberapa sisa air mata yang tersisa di pipi sang gadis. entah apa yang ia fikirkan, yang Hanbin tau.. saat ini, wajah mereka sama sama saling mendekat. entah siapa yang memulai dan setan mana yang merasuki keduanya sampai ciuman dari masing masing sisi membuat Hanbin yakin, Jika perasaannya tidaklah salah.
Hanbin Akan berjuang jika lisa tak menaparnya setelah ini.
_____👄_____
"Lisa pulang" suara magnae menggema di dorm Blacpink, kepulangannya di sambut senyuman hangat dari semua member.
"lisa, kami memasak makanan enak. ayo makan" rose meraih tangan lisa,
"oah, sungguh? ini bukan hari perayaan kesuksesan kecanmu dengan boygroup itu kan unni?" ledek lisa pada jisoo dan jenni.
"lalisa, jangan banyak bertanya.. makanlah.. hari ini adalah hari yang special makanya kami membuat beberapa makanan yang sangat enak" ucap jisoo
"ya benar, ayoo kita makan" Rose berujar senang, karna dari ke empat member Blackpink, Rose adalah member yang paling suka menyantap makanan enak. Apalai buatan Jisoo dan Jenni.
"Kau di antar pulang oleh Hanbin?" Lisa mengangguk, menjawab pertanyaan Jenni "Syukurlah, aku khawati karna kau setengah hari pergi.. ayoo makan yang banyak" Jenni meraih Udang tepung di depannya lalu ia berikan kepada Lisa.
"Gomawo unni" Lisa tersenyum memberikan Flaying Kiss dengan bibirnya kepada Jenni, Jenni hanya mengangguk. Jisoo menuangkan Air mineral di Gelas Lisa.
Mereka Hanya bercerita, bercanda dan mengobrol dalam meja makan, tidak ada yang membahas Masalah Lisa, Lisa benar benar menjadi Dewasa sekarang. Ia bahkan tak ingin para Unninya tau jika Ia menangis sendirian di Ruang Koreo YG.
Waktu Menunjukan Pukul 9 malam, Kedua mata Bulat itu menatap Lawan bicaranya dengan jarak 1 setengah Meter di hadapannya.
"Katakan"
"Itu bukan Oppa" jawabnya, Wajah yang berantakan membuat sang wanita sebenarnya iba tapi "Sungguh Lice, Itu bukan Anak Oppa"
Sang gadis tersenyum lecut "Jika bukan Anak Oppa lalu anak siapa? Semua sudah jelas" Lisa benar benar membangun tembok yang kokoh untuk pertemuannya kali ini "Oppa mengkhianatiku dengan Hyorin Unni" Lisa menunduk.
Gray mendekat "Jangan Mendekat!" Teriaknya bersamaan dengan air mata bodoh yang keluar begitu saja.
Gray menggeleng "Kumohon jangan menangis sayang" Gray meraih pergelangan tangan Lisa, memeluknya erat, kedinginan di Kota Seoul tak seberapa dengan Luka hati mereka saat ini.
Lisa menggeleng "Jangan Menangis.. Oppa mohon beri oppa kesempatan sayang.. oppa bisa nenjelaskan semuanya..." Lisa lagi lagi menggeleng, ia berusaha melepaskan pelukan Gray.
"Semua sudah jelas, Oppa tidur dengan Hyorin Unni dan setelahnya dia Hamil" Gray menggeleng "Bahkan Oppa membohongiku" Gray menggeleng lagi "Aku sudah tak ingin percaya padamu lagi Oppa"
Lisa melepaskan Pelukannya pada Gray mendorong Gray dengan sekuat tenaga membuat Sang Rapper AOMG itu duduk terjatuh di tanah.Lisa tadak tega, sungguh tapi Hatinya benar benar terluka.
"Ayo Kita Akhiri semua ini Oppa"
Gray menggeleng, ia ikut meneteskan air mata. Persetan dengan ucapan orang orang padanya. Ia hanya ingin gadisnya percaya.
"Dengarkan Oppa sayang-"
"No!" Lisa berteriak menutup kedua telinga dengan tangannya sendiri "Aku tak ingin mendengar apapun"
Gray menyerah? Tidak. Gray memaksa lisa. meraih tangan lisa-
Plak
Satu tamparan mendarat di pipi mulus pria tampan itu, bekas merah jelas terlihat. Tangan lisa bergetar setelah menampar Pria yang masih ada di hatinya itu.
"Jangan temuiku lagi" ucanya menatap lekat mata sang pria. setelahnya lisa pergi meninggalkan Gray.
Gray Hancur, Bagaimana kesalah fahaman ini bisa di selesaikan jika sang pemeran utama di balik semua ini menolah untuk mendengarkan? Gray menggeram kesal. Nyatanya Wanita yang ia anggap sahabat malah menghancurkan Hubungannya sendiri.
_____👄_____
Masih drama genkss...
Menit terakhir untuk Birthday Lisa.
🎂 Happy Bithday Lalisa Manoban.
