9. COUPLE GILA

681 33 0
                                    

Semenjak istirahat, Dira selalu kepikiran apa yang di bicarakan oleh 2 siswi yang ada ditoilet tadi. Pelajaran hari ini pun sudah tidak masuk ke otak, beruntungnya Dira tidak ketahuan ngelamun oleh guru dan aman dari hukuman.

Jam di tangannya serasa semakin lambat, padahal tinggal 30 menit lagi ia pulang.

Dirinya sudah gelisah, dari tadi ia hanya memainkan pulpen, mencoret2 buku di bagian belakang, dan mengayunkan kakinya.

Saat ini yang ada di otaknya hanyalah kapan pulangnya. Mukanya sudah sedikit memerah, perasaannya bercampur aduk antara kesal,marah, dan mau menangis.

Alasan ia ingin pulang cepat supaya ia tidak bertemu dengan si kupret itu.

Bel pulang akhirnya bunyi dan berakhir juga pelajaran hari ini.

"Oke anak2 sekian dulu dari ibu, dan jangan lupa kerjakan PR halaman 75."

"Baik Bu."

Setelah bu Rena keluar kelas, Semua murid kelas 11 IPA 2 maupun Dira segera membereskan barang2nya yang berserakan di atas meja.

Dira langsung menelepon Ardi agar cepat ke kelasnya.

"Halo bang, lo dimana si?." Kata Dira di telepon

"Otw kelas lo." Ujar Ardi

"Buruan! jangan lama2."

"Iya bawel."

Tuutt.

Dira langsung mematikan sepihak, tak lama kemudian abangnya muncul di kelas. Kebetulan di kelasnya hanya sisa beberapa teman2nya Dira.

"Ayo balik" ucap Ardi di depan pintu

"Salam kek lo kalo masuk kelas orang." Sewot Kayla.

Ardi hanya melirik dengan sebelah mata.

"Gua cabut duluan ya gaes!." Seru Dira

"Hati2 Dir." ucap teman2 Dira

✨✨✨

Kali ini Dira berjalan sangat cepat bahkan sampai lari hanya untuk ke parkiran, beruntungnya Ardi selaku abangnya mengajak untuk pulang bareng.

Ardi daritadi telah memerhatikan adiknya tersebut, hari ini Dira sedikit berbeda bahkan Ardi tidak tau sama sekali apa masalah adiknya.

Sekarang mereka berdua sudah berada di dalam mobil. Dira telah menyuruh abangnya untuk mengendarai mobilnya agar lebih cepat dari biasa.

Ardi tahu benar dengan keadaan Dira jika sedang seperti ini, ia hanya ingin makan es krim dan melihat pemandangan dari atas rumah pohon yang mereka berdua buat sewaktu sekolah dasar.

Sekuat tenaga Dira menahan agar tidak menangis di depan abangnya. Dira sendiri gatau kenapa tiba2 dia jadi sensitif akhir2 ini.

Mobil yang dikendarai Ardi sudah sampai di rumah pohon akan tetapi Dira masih tidak menyadarinya.

"Lo ga mau turun?" tanya Ardi

Dira masih fokus dengan pemikirannya sendiri, sampai2 ia kaget dengar ucapan Ardi. "Hah? emang udah sampai?" tanya balik Dira sambil melihat kanan kiri dan ia tidak kenal dengan daerah ini.

Ardi sengaja memarkirkan mobilnya di tempat lain yang Dira tidak tahu.

"Udah ayo turun." perintah Ardi

Dira langsung menuruni dan masih seperti orang bingung melihat sekelilingnya yang tampak asing di mata Dira.

"Ayo ikut gua disana ada pemandangan yang keren banget, gua yakin lo pasti suka." ujar Ardi dan langsung menarik tangan Dira agar berjalan beriringan.

"Lo sering kesini bang?" ucap Dira sambil jalan beriringan.

"Sering banget. Kalo gua lagi punya masalah, pasti gua kesini. Tempat ini tuh indah banget terus bikin hati jadi damai." Ujar Ardi sambil terkekeh pelan.

"Nah udah sampai, lo liat deh sekeliling lo terus lo liat ke arah bawah."

Perintah Ardi langsung ia turutin. Dan yap benar dugaan Ardi si Dira akan seantusias gini. "Subahanallah bang ini baguss bangett aseli, ga bohong. Lo bisa nemuin tempat ini gimna caranya?"

"Ada deh, udah lo nikmatin aja dulu, gua disini nungguin lo."

Dira tidak menghiraukannya. Sekarang ia sedang asik dengan dunianya sendiri.

Dira sudah menghabiskan waktu setengah jam dan sekarang saatnya Ardi bertanya ada apa sebernya dengan adiknya itu.

"Jadi, lo kenapa?" Tanya Ardi yang tiba2.

"Kenapa apanya?" ucap Dira

"Gua tau lo dari kecil, gua abang lo, gua tempat bersandar lo, jangan pernah sungkan buat cerita sama gua Dir. Keluarkan semua isi hati lo." Nasehat Ardi.

Tes.

Air mata yang selama ini ia tahan akhirnya lolos dengan sendirinya

Ardi yang melihat langsung memeluknya memberikan kehangatan dan sebagai penompang masalah ia.

"Gua tau lo lagi ada masalah. Makannya gua ajak lo ke sini, gua mau lo ceritain semuanya ke gua."

Air mata Dira keluar semakin deras, dan ia abaikan itu.

"Sakitt bangg.. hiks,hiks." ucap Dira sambil menangis.

"Dia jahaat sama Dira hiks hiks hiks."

"Dira capek bang sama semuanya hiks hiks."

Ardi hanya membiarkannya agar Dira terus berbicara, ia hanya bisa mengeluskan punggung dan mempererat pelukannya.

Hening.

Akhirnya Dira berhenti menangis, tetapi ia tetap memeluk abangnya. Nyaman baginya.

"Jadi?" tanya Ardi

"Tadi kata anak2 dia sama cewe lain bang, Dira nyeseg ngedengernya."

"Biasanya bukannya begitu?" tanya Ardi

"Iya, tapi kali ini gatau Dira bawaannya pengen nangis kalo liat dia sama cewe lain, dia juga ga cerita sama Dira bang hiks."

"Lo udah tanya dia?" tanya Dira.

✴✴✴

Udah Panjang banget ini updatenya

yakali ga di vote sama komen

semoga lo suka yeaa.

selamat membacaaaa!!




COUPLE GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang