10. COUPLE GILA

690 33 7
                                    

"Biasanya bukannya begitu?" tanya Ardi

"Iya, tapi kali ini gatau Dira bawaannya pengen nangis kalo liat dia sama cewe lain, dia juga ga cerita sama Dira bang hiks."

"Lo udah tanya dia?" tanya Dira.

✨✨✨

Dira hanya menggeleng saat ditanya oleh Ardi.

Ardi hanya menghela nafas, ini lah kesalahan adiknya tidak pernah mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu.

"Temuin dia, minta penjelasan sama dia, biar semuanya jadi jelas." ujar Ardi

Ardi merupakan abang yang selalu dewasa dan bijak dia juga orangnya tidak gegabah ya walaupun dia ngeselin tetep aja abang terbaik gue.

Dira hanya terdiam sambil terisak di pelukan Ardi.

Malam semakin larut, akhirnya Dira sedikit tenang karena semua sudah tercurahkan ke abangnya. Tidak lupa dia akan meminta makanan penenang "Bang? mau green tea." ujar Dira yang masih di pelukan Ardi

"iyaa ayo, sekalian kita pulang." Ujar Ardi dengan melepas pelukannya dan ingin berjalan tetapi di tahan oleh Dira. "Kenapa lagi?" Tanya Ardi

"Gendong bang." Ucap Dira dengan puppy eyesnya

Ardi hanya menghela nafas, sifat manjanya Dira belum juga hilang. "Naik." ucap Ardi.

"Udah." ucap Dira

✨✨✨

Saat ini mereka sudah berada di kedai es krim langganannya. Kebetulan tadi jalanan tidak macet, mungkin karena sudah terlalu malem.

"Bang Biasa ya 2" ujar Ardi. Yang mesen hanya Ardi karena Dira sedang tidur di dalam mobil.

"Sendiri aja Ar?." ujar Bang Bani selaku tukang kedai es krim.

"Sama Dira, dia lagi tidur di mobil." ucap Ardi

"Oalah, oiya ini esnya." ujar Bang Bani sambil menyerahkan esnya.

"Ini uangnya, makasi ya bang gua balik dulu." ujar Ardi sambil menyerahkan uang dan pamit pulang.

"Hati-hati Ar." ujar Bang Bani

"Iya."

Ketika sampai di mobil ternyata Dira masih tidur, Ardi tidak tega untuk membangunkannya, Akhirnya Ardi hanya membiarkan esnya mencair dan lanjut pulang.

Tetapi di pertengahan jalan pulang, Dira tiba2 terbangun.

"Bang?"

"hm" jawab Ardi

"Green tea Dira mana?" tanya Dira

"Tuh di belakang, Cair kayaknya." ujar Ardi yang masih fokus mengendarai

"Yah, yaudah biarin deh." ujar Dira dengan nada kecewa tetapi ia lngsung memakannya.

✨✨✨

Tidak lama akhirnya mereka sampai ke rumah, Ardi langsung memberitahu ke Pak Heru agar mobilnya di masukkan ke garasi.
"Minta tolong ya pak, masukin ke dalem."

"Iya siap den."

"Assalamualaikum." salam Ardi kepada orang rumah. Dira di belakang menyusulnya dengan memakan eskrim.

"Waalaikumsalam." ucap mama dan Delvin yang ada di ruang tengah

Dira hanya melirik sebelah mata dan langsung meninggalkan mereka begitu saja.

"Dira" Panggil Delvin, tapi tetap saja tidak di hiraukan olehnya.

"Susul ke atas, minta maaf sama apa yang lo perbuat." Bisik Ardi agar tidak terdengar oleh mama. Kebetulan mama sedang fokus dengan tv.

Delvin mulai mencerna apa yang diucapkan oleh Ardi. Dia langsung buru2 ke atas tanpa memperdulikannya lagi orang2 yang menatapnya aneh.

Btw. Delvin itu orangnya memang gitu, jika bersangkutan dengan Dira yang tiba2 diam pasti langsung ia bereskan hari itu juga.

Pasalnya tadi pas pulang Delvin tidak melihat batang hidungnya Dira, makannya dia langsung inisiatif ke rumah Dira walaupun harus mengantarkan Arnia terlebih dahulu.

"Tok tok tok, Dir ayodong buka pintunya." ucap Delvin dari luar pintu kamar Dira tetapi dari tadi tetap saja tidak di bukakan pintunya.

"Dir buka dong dir, gua minta maaf deh, tapi buka dulu pintunya." ucapnya lagi.

Tidak lama kemudian akhirnya Dira membukakannya, tetapi tetap saja dengan rasa kesal.

"Mau ngapain?" Ucap Dira ketus.

Delvin tidak menjawab melainkan ia langsng melihat matanya yang sembab, tanpa ba bi bu Delvin langsung memeluknya.

"Maafin gua, maaf hari ini gua udah bikin lo nangis, maaf hari ini gua udah bikin lo kesal dan marah." Ucap Delvin dengan penyesalan dan sambil mengelus punggungnya.

Dira yang tidak tahan akhirnya ia kembali meneteskan air mata untuk kesekian kalinya. Padahal ia sudah sangat lelah.

"Lo jahat, hikss." ucap Dira sambil menangis.

"Ken..ap.a lo gaa per...nah cerita sama gua?" ucapnya lagi dengan terbata bata.

"Gua mau cerita tadi abis pulang sekolah, gua mau kenalin dia ke lo, tapi pas gua cari2 lonya gaada, temen2 lo juga udah gaada, pas gua tanya tmn sekelas lo yang lain, katanya lo udah pulang sama bang Ardi, makannya gua langsung nyusulin lo ke rumah, tapi pas gua tanya mama, lo sama bang Ardi belum pulang, akhirnya gua nungguin lo sampai sekarang, maafin gua ya" ucap Delvin panjang lebar dengan nada sehalus mungkin.

hiks hiks

Dira yang mendengar penjelasan Delvin semakin menangis kencang, dia merasa bersalah juga atas semuanya, dia merasa kalo dia egois. Akhirnya Dira hanya memilih mengeratkan pelukannya ke Delvin. Walaupun Delvin belum pulang dan masih memakai seragam.

"Jangan nangis, hati aku sakit kalo liat kamu nangis kaya gini, berenti ya nangisnya." ucap Delvin sambil melonggarkan pelukannya dan menghapus air mata Dira dengan ibu jarinya.

Dira masih saja menangis sesenggukkan.

"Udah ya jangan nangis lagii, sekarang kamu istirahat, pasti kamu capek, besok aku jemput ke rumah yaa." ucap Delvin dan Dira menuruti ucapannya tanpa sepatah kata pun, pasalnya ia juga lelah karena seharian menangis.

Dengan telaten Delvin membuka sepatunya Dira dan menyelimutinya hingga bawah leher. "Aku pulang dulu ya, besok aku kesini lagi." ucap Delvin dengan mengecup keningnya Dira.

Saat ingin beranjak dari kamar, tangan Delvin ditahan.

✨✨✨

WOHOHOHO KU UPDATE

update seadanya aja lah yaa.

btw gue yang nulis ni cerita tapi gua yang nangis hahha

Semogaa kalian suka

jangan lupa ye buat vote dan vomentnya

COUPLE GILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang