3 - KANTIN

27 2 0
                                    

Aku tak paham, hanya itu.
Kau tau? Aku sama sekali tak memiliki pengalaman mengenai sebuah rasa.
-RinayChan

-----------------------------------------------------------

Senin. Hari paling dibenci oleh kebanyakan siswa, jauh dari hari libur. Apalagi harus berangkat lebih pagi, berdiri di lapangan sambil menahan panas, ya upacara.

"Misalnya gue pura-pura pingsan menurut lo gimana Del?" bisik Keysha tiba-tiba yang sedang berdiri di belakang Delana.

"Gak bakal gue tolongin" ketus Delana tanpa berbalik menghadap Keysha.

"Dasar temen kampret lo" ketus Keysha.

Perasaan Keysha mengintrupsinya untuk menghadapkan kepalanya ke belakang, entah kenapa ia merasa ada yang tengah mengawasinya.
Tak jauh, Keysha melihat seorang laki-laki yang ia kenal tengah mengalihkan pandangannya setelah mendapatkan tatapan dari Keysha.

Laki-laki beratribut lengkap itu kini terlihat serius memperhatikan jalannya upacara bendera. Poninya yang sedikit terlihat keluar dari dalam topi dan pelipisnya yang basah akibat panasnya cuaca yang membuat laki-laki itu terlihat lebih keren, mungkin.

"Sejak kapan gue sering merhatiin si Rafa sih?" gumam Keysha setelah mendapatkan kesadarannya kembali.

•••

"Lo mau makan apa?"

"Bakso Pak Slamet, jangan pake saos sama kecap, sambel doang. Es teh Mbak Siti--" belum selesai Keysha mengabsen makanan yang ia pesan pada Delana sambil menghitung jari tangannya, tapi dengan cepat Delana memotong perkataannya.

"Eitsss.. Es teh sama aja kali, gue beliin di Pak Slamet aja sekalian"

"Gak! Gue pengen es teh buatannya Mbak Siti bukan Pak Slamet. Lagipula emang sekarang jatah lo pesen makanan kan? Yaudah sih turutin aja mau gue"

"Dasar lo! Yaudah, udah kan?"

"Sama siomay Om Agus ya"

"Sumpah, gila lo!" umpatan demi umpatan keluar dari mulut Delana yang jengkel pada sahabatnya yang ia panggil Key itu sambil berjalan mendekati semua stand makanan yang akan ia beli.

Keysha menatap Delana yang mulai menjauh sambil terkikik geli. Ia sebenarnya kasihan pada Delana yang baru saja ia kerjai, tapi ya sudahlah, sekali-sekali ia ingin menghibur dirinya sendiri.

"Enak ya ngerjain temen sendiri?"

Untuk beberapa saat, Keysha menatap heran orang yang sedang duduk di sampingnya tanpa berkedip "I-iya, eh engga"

Canggung, hanya itu yang Keysha rasakan. Rafa kini tengah duduk tepat di sampingnya hanya menyisakan beberapa sentimeter sambil menyeruput jus jeruk miliknya.

"Ngomong-ngomong sejak kapan lo di sini?" Keysha memberanikan dirinya untuk membuka suara terlebih dahulu, namun pandangannya masih terfokus pada kedua tangannya yang sibuk meremas rok sekolahnya, mungkin untuk menghilangkan rasa gugup yang ia rasakan.

Sunyi, tak ada jawaban untuk beberapa saat "Sejak temen lo pergi"

Hening kembali, sama sekali tak ada ada percakapan yang terjadi. Keysha benar-benar dalam keadaan yang tak baik saat ini "yaelah, ngomong kek! Cowok macam apa sih ni orang?!" rutuk Keysha dalam hati. Tentu saja Rafa tak bisa mendengarnya.

PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang