Keempatbelas_Rumah Baru Mereka

24 3 0
                                    

Kini, aku di jemput oleh kapal..
Meninggalkan perahuku yang terbakar..

🍃🌺🍃🌺🍃

Setelah beberapa menit, akhirnya Zahra dan Fatimah sampai ketujuan. Fatimah turun dari mobil sedangkan Zahra masih duduk sambil menatap ke depan seperti lagi melamun.

"Ra, ayoo masuk . Kita obati lukamu dulu yah ?"ucap Fatimah sambil membukakan pintu mobil untuk Zahra.

"oohh, iya Fat. Bentar kakiku keram" Sahut Zahra dengan muka yang merasa kesakitan.

"hah, yang benar Ra, aku panggilin Roby dulu yah. Kali aja bisa membantu kamu masuk ke dalam" Ucap Fatimah dengan tergesak-gesak

"eeeeh jangan Fat, udah baikan kok ini kakinya. Hayo aku turun sendiri juga bisa, hehe" sahut Zahra semangat.

"Beneran nih Ra, ya udah deh sini aku bantu. Pelan-pelan yah Ra" sahut Fatimah pula sambil membantu Zahra turun dari mobil

Akhirnya Zahra turun dari mobil di bantu Fatimah, sebenarnya kakinya masih keram dan susah untuk di gerakkan. Namun Bismillah, Zahra hanya tidak ingin merepotkan banyak orang apalagi Roby.

Mereka pun masuk kedalam rumah, Zahra duduk di kursi ruang tamu sambil melihat-lihat isi rumah, Fatimah dan Roby.

"Rumah baru kalian bagus, nyaman banget lagi.hehe" Ucap Zahra sambil tertawa

Fatimah tersenyum, sedangkan Roby memasukkan barang-barang Zahra kedalam rumah.

"eh bentar yah, aku ambil obat dulu, kita obatin dulu lukanya." Sahut Fatimah sambil beranjak dari duduknya.

Zahra hanya mengangkukan kepalanya sambil tersenyum, Zahra lagi-lagi menahan perih dan keram yang terjadi pada kakinya. Jika dia lagi sendiri, mungkin udah menangis.

"Ra, kamu nginap disini aja dulu, nanti aku cariin Kost-kostan kalau ada di sekitaran sini, biar aku dan Fatimah masih bisa liat kondisi kamu." Ucap Roby sambil duduk di kursi, karena barang-barang Zahra udah di masukkan kedalam kamar tamu.

"jangan Rob, aku gak mau ngerepotin kalian berdua, abis di obatin kakinya, aku cari-cari kost-kostan." Sahut Zahra tidak enakan.

"kamu kaya sama orang yang baru kenal aja Ra, aku ini Roby, sahabat kamu, santai ajalah. Toh aku dan Fatimah ikhlas kok bantuin kamu, kamu kan juga jauh sama orang tua, kamu disini gk punya siapa-siapa selain aku dan Fatimah."Sahut Roby pula panjang lebar

"Udah-udah, Zahra kamu pokoknya ginap disini aja, Roby bener. Udah yah, kita obatin dulu lukamu," Sahut Fatimah yang tiba-tiba datang membawa kotak obat-obatan.

Fatimah pun duduk disebelah Zahra.

"Rob, ambilin air minum dong buat Zahra," Ucap Fatimah di sela-sela ingin membersihkan kaki Zahra.

Fatimah tau, kalau sebenernya Zahra tidak ingin Auratnya di lihat oleh laki-laki. Fatimah pun menaikan sedikit celana panjang yang di kenakan Zahra.

"Ya ampun Ra, ini bengkak, pasti perih banget kan, lukanya aku bersihin dulu. Kamu harus tahan, ini akan sangat perih. oh iya, Roby jangan kesini duku yah, aku lagi ngobatin Zahra," Ucap Fatimah nyaring serta Panjang Lebar.

Fatimah pun mulai membersihkan lukanya Zahra dengan pembersih luka. Sangat pelan dan sangat telaten.

"Auu Sakit Fat, udah udah udah yah, gk kuat nih," Ringis Zahra sambil megangin kakinya.

"Lucu banget sih, aku masih bersihin di samping-sampingnya lho Ra,"Sahut Fatimah sambil ketawa.

"ya tapikan sakit Fat, Udah yah aku gk kuat beneran," ringin Zahra lagi

Cerita Tak BerjudulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang