10

47 6 0
                                    

“Noona.... noona.... dimana... noonaaa” sudah jauh dia mencari ke dalam hutan tapi belum menemukan jejak sang gadis yang melarikan diri sejak pagi tadi. Seluruh tubuhnya sudah dibasahi keringat “Noona... Noona, aku yakin kamu masih bisa mendengar ku,, jangan biarkan mereka mengendalikan mu”. Mata itu mengawasi si lelaki dari balik semak. “aku disini... aku disini ujin-a” jeritnya dalam hati. Bagaimana tidak, ini adalah hal yang sering terjadi pada tubuhnya, dia sangat istimewa. “noona... noonaa..” masih mengitari hutan dan tak sengaja mata nan tajam itu melirik ke bagian semak dibelakang pohon besar yang daunnya mulai gugur. Langkah kakinya waspada berharap itu bukanlah binatang buas atau makhluk jadi-jadian, dan dengan lambat,  sangat lambat kakinya melangkah lebih dekat. Matanya membesar melihat gadis yang dicarinya tergelatak lemah di sana, sekejab dia mengangkat dan berlari menggendong tubuh yang telah terkulai  menuju kastil.
Gadis itu di letakkannya pelan posisi telentang di atas tempat tidur “maafkan aku noona,, aku harus melakukan ini lagi” tangannya mengambil gunting dilaci meja. “krak.. krak...krak” gunting itu mencabik kain  membalut tubuh mungil yang masih belum sadarkan diri. “apa yang mereka lakukan padamu...” lirihnya iba melihat tubuh sang gadis penuh luka serta lebam dan segera mengobati semuanya.

‘Awuuuu....’ auman srigala di atas bukit membangungkan si pemilik lesung pipi itu, matanya terbuka pelan,, “aahh” rintihannya saat berusaha menggerakkan tubuh.
U : noona udah bangun.. ? (tersentak dan memutar kursinya menghadap tempat tidur)
N : hmmm.. (masih meringis menahan sakit)
U : jangan bergerak dulu.. luka noona masih basah
N : hehehe.. kamu melihatnya lagi...
U : hmmm ? (bingung)
N : kamu melihatnya lagi kan..? (melirik tubuhnya sendiri)
U : aaaa... bu bukan begitu..
N : hahahah... kamu melihatnya...
U : maaf
N : kenapa maaf sih...
U : iya maaf
N : aku yang seharusnya minta maaf..
U : looh kenapa noona..?
N : karna selalu memperlihatkan tubuh yang menjijikan seperti ini pada mu
U : itu tidak menjijikkan
N : haah... aku tidak tau sampai kapan ini terjadi pada tubuhku,, aku juga ingin melihatkan tanpa luka dan lebam pada mu
U: ma maksud noona (terperanjat,, membayangkan hal lain😏)
N : ya.. dari pada melihat tubuh penuh lebam dan luka ini akan lebih kamu melihat tanpa luka dan lebam kan...
U : iiiih aku bukan orang mesum
N : hahahahah.... iya aku tauuu
U : apaan maksud noona bilang gitu sii
N : (berusaha duduk yang dibantu oleh ujin) aku tidak tau kapan tubuh ini benar-benar istirahat,, jadi apa kamu masih bisa bertahan melihat tubuh ku seperti ini.
U : tentu saja.. aku akan menunggu noona sampai noona menjadi manusia biasa lagi
N : ck.. kamu menunggu hal yang tidak pasti..
U : noona ga ingat apa yang dibilang jihoon..
N : aah jihoon (memutar matanya malas)
U : tapi itu bisa jadi terjadi, kita hanya perlu mengikuti semua yang dia bilang
N : aku sudah tidak percaya,, ini salah ku,, kenapa aku keluar dimalam itu,,
U : itu bukan kesalahan,, itu keajaiban, karna noona memiliki mata yang istimewa
N : keajaiban macam apa,, aku sudah sangat menyerah melakukannya

Swiiing.... angin mengibaskan kain jendela membuat keduanya terperanjat.
Terlihat dari kejauhan kepakan sayap besar menuju jendela kamar yang sudah terbuka..
J : haiii 😁
N : kau datang lagi
J : kenapa,,, kau tidak senang melihat ku
N : sama sekali tidak😑
U : ada angin apa,,, setelah lebih dari setahun kau menampakan wujud lagi
J : ooohhh haii ujin,,, lama tak jumpa...
N : langsung saja,, apa maksudmu datang
J : sepertinya hari itu semakin dekat
N : semakin dekat apa maksud mu...?😮
J : kau penasaran kan,, hahahahah😂
U : pergi sana,,, (dorong makhluk bersayap itu keluar jendela)
J : heeei yaaak.... (mengibaskan sayapnya pada si lelaki hingga tubuhnya terhempas ke dinding)
N : yaaak... jihoon hentikan... cepat katakan apa maksudmu datang kesini
J : bagaimana tadi.. apa meraka masih sama ?
N : tentu saja mereka masih sama,, mereka memperebutkan tubuhku untuk mengisi energinya,, terjadi perkelahian juga tapi itu sudah biasa.
J : waaaah betapa populernya diri mu
N : ya populer di antara makhluk-makhluk aneh,, mereka itu parasit, selalu tamak mengisap semua darah dan energi ku.
J : kau mendapatkan darah istimewa dari sang Dryad (peri hutan) yang sekarat karena serangan makhluk itu, seandainya kau tidak menyelematkan sang Dryad  tentu saja kau tidak akan menjadi incaran mereka.
N : aku tidak akan menyelamatkannya, kalau aku tau dia bukan manusia,
J : heyyy,,, dia yg memberikan kehidupan hutan, tepat nya dia adalah sumber kehidupan..
N : ya tentu saja,, makanya makhluk-makhluk itu memburunya
J : karna kau sudah bertahan dan menggantikannya memberi kehidupan pada hutan ini,, jadi dia memberi mu seonmul. kau hanya perlu bertahan 1 bulan lagi,, terhitung dari sekarang tepat pada hari jumat jam 00.00 bulan merah akan mamuncak, kehidupanmu akan kembali seperti semula. sampai saat itu  tiba kau hanya perlu bertahan sedikit lagi.
N : apa semua benar-benar berakhir kalau aku keluar pada saat bulan merah memuncak.
J : tentu saja,, saat itu terjadi kau akan kembali menjadi manusia biasa. Eeit... tapi ada syaratnya..
N : seonmul apa yg memakai syarat segala
J : kau harus meminum darahnya,, untuk menetralisir darah Dryad yang mengalir ditubuh mu (melirik ke arah ujin yang sedari dari mendengar pembicaraan mereka)
U : benarkah (tanyanya dengan mata berbinar-binar)
J : tentu saja ujin-i (memegang dagu pemilik ginsul itu lembut), aku pergi dulu.... oh yaa,,, kenapa kau tidak mencoba cara itu (berbisik)
U : cara apa....?
J : apa kau belum pernah mencobanya..?
U : coba apa.. ?
J : bodoh,, kau tau kan kalau darah mu adalah obatnya, jadi teteskan darah mu pada lukanya,, itu akan membuatnya sembuh seketika.... okey babay,,,, (melebarkan sayapnya dan terjun keluar jendela)

Suasana menjadi hening setelah kepakan sayap jihoon menghilang dari pandangan mereka..
N : ujiin,,
U : hmmmm
N : kamu benar mau melakukannya
U : tentu saja,,, aku akan membuat Noona menjadi manusia biasa lagi
N : kenapa
U : karna itu tugas ku,, untuk menyembuhkan noona
N : tugas
U : iya apa noona tidak ingat
N : apa
U : saat noona menyelamatkan Dryad aku tepat berada di depan noona,, aku tidak melihat apa yang noona pegang sama sekali,, tetiba noona mendorong ku dan menyelamatkan ku dari tombak besi makhluk yang tidak ku lihat saat itu,, ya walaupun tidak terlihat kata jihoon sih itu juga akan berdampak buruk pada tubuh ku kalau tombak itu benar2 mengenaiku.
N : kamu tahu itu... ?
U : tentu saja,, aku tahu setelah jihoon menceritakannya padaku,,
N : jihoon
U : iya jihoon,, setelah kejadian itu,, aku mencari noona karna menghilang tiba-tiba lalu jihoon mendatangi ku dan menceritakan semuanya,, aku juga ditandai Dryad sebagai obat untuk menetralisir darah yang mengalir di tubuh noona(memperlihatkan tanda berwarna biru dibelakang telinganya). Awalnya aku tidak percaya,, darah apa, Dryad siapa, lalu jihoon melihatkan kejadian itu pada ku,, disana aku lihat ternyata noona mendorongku karna melihat ada makhluk yang ingin menombak ku, dan noona juga diberikan darah istimewa oleh Dryad, untuk meneruskan kelangsungan hidup hutannya,  sehingga noona menjadi incaran makhluk yang membunuh Dryad, ya ibaratnya noona adalah sumber kehidupan mereka.
N : kenapa tidak pernah menceritakannya pada ku
U : buat apa,,
N : jadi alasan kamu membuntuti ku dari kota sampai kesini adalah ini...
U : iyaa, karna noona telah menyelamatkan hidup ku dan aku juga akan menyelamatkan hidup noona.
N : ujiin.. ( berusaha berdiri)
U : jangan berdiri dulu noona..
N : (menghaburkan badannya pada lelaki itu dan memeluknya erat) gomawo
U : heheheh,,,
N : akh,, (tersentak saat lukanya berkedut)
U : Noona tidak apa, berbaringlah dulu (membaringkan sang noona kembali ke tempat tidur)
N : sakiiit..
U : tenang aku akan memakai cara itu supaya lukanya lekas sembuh
N : cara apa
U : lihat saja
N : ............
U : (tangannya digores dengan pisau diatas meja) tenang sajaa,,, aku tidak akan mesum (membuka baju dan perban yang menempel pada tubuh mungil itu, tetes demi tetes darahnya telah jatuh pada setiap luka dan lebam itu)
N : yaak ujiiiin,,,
U : tenang lah,,,
N : ujiin
U : waaah benar-benar hilang tanpa bekas,,, 😲
N : (memejamkan mata)
U : aaaaaaahh,,, 🤒
N : waee...
U : pakai baju noona cepat
N : oowh,, aah,, maaf,,,,,
U : mata ku... mata kuuu
N : (menghambur dari tempat tidur) kenapa... kenapa mata mu
U : (membalikkan badan menatap serius si gadis) mata ujin melihat hal  paling indah
N : eeey, eyyy,,, (memukul lengan sang lelaki)
U : hahahahah,,, tapi noona,,, itu benar-benar indah
N : yaaak park woo jin
U : yang mengagumkan itu sesuatu yang harus ujin miliki. Harus selalu ujin miliki. Kalau bukan sekarang, mungkin suatu hari nanti. 🤔
N : wuuaaah...  Ujin siniin pantatnyaa 😈
U : hahahahah,,, iiih noona sekarang maniak pantat... 😂😂
N : siniii,, (menarik lelaki itu duduk) dan mengobati luka menganga karna pisau tadi

Satu bulan telah terlewati,, hari itu datang,
N : jam berapa sekarang
U : masih 11.50
N : oke mari siap-siap
U : yaap
N : kamu benar udah siap melakukan ini
U : tentu saja
N : apa tidak akan sakit
U : sakit nya tidak akan lama
N : benarkan dengan ini kita akan menjadi manusia biasa lagi... ?
U : tentu saja,,, jihoon bilang begitu kan
N : hmmmm

Tak lama waktu itu datang,, bulan merah tepat berada pada puncaknya, ujin dengan segera menggores tangannya dan memasukkan darah itu dalam gelas perak..
U : hana,  dul,  set ,, sekarang
N : ‘gluk gluk gluk’ (gadis itu meneguk seluruh darah itu cepat)
U : noona
N : yaa (tersenyum dan jatuh tergelatak tak sadarkan diri)
U : noona... noonaa.... (matanya berkunang, dan jatuh menubruk tubuh sang gadis kasar)
Keduanya tak sadarkan diri.

Cit cit cit.... suara burung dipagi itu sangat merdu. Mata nan bulat mulai bergerak terbuka pelan.. “ ini dimana”
U : hai noona,,,, sudah bangun
N : kita dimana
U : ini apartemen ujin
N : lalu kenapa kita disini
U : tentu saja kita sudah kembali
N : kembali.... apaaaa.... kita sudah kembaliii,,,,😮 benarkah
U : iyaaa.
N : (menghambur berlari kearah lelaki yang telah merentangkan tangannya, mereka bertautan, saling memeluk dan tertawa)
U : oh ya noona... kata jihoon ada hadiah kedua
N : apa ?
U : karna darah kita sudah bersatu jadi kita akan selalu bersama
N : ga usah boong (melepaskan pautan mereka)
U : iih beneran
N : sana aah (berjalan menjauh)
U : gak mau (memeluk tubuh itu dari belakang) noona ga bakal ujin lepas
N : hahahahah...
U : saranghae
N : nado manh-i saranghae


Jangan lupa pencet bintangnya ya 😘🙏

(Halu) Park Woo JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang