9

50 5 0
                                    

"Hhh hah hhh haah hhh haah" nafasnya Memburu mengikuti langkah yg mulai melemah menyusuri gang gang kelam..  Sudah 30 menit kaki mungil itu melarikan diri,  Sesekali ia menoleh kebelakang mengedarkan pandangan memastikan pria itu tidak lagi mengikutinya.  Langkahnya terhenti saat mendengar suara langkah lain yg begitu kuat di belakang,  tubuhnya berbalik pelan memastikan kalau itu bukan dia..  "Aaaakhh" teriakannya tertahan karna dekapan tangan besar dari belakang yg langsung menariknya ke sudut gang yg lebih kelam..  "mmh mmh" suaranya tidak dapat keluar..  Dekapan itu sangat sesak. "apa aku tertangkap" batinnya cemas. Terasa nafas sang lelaki mendekat pada telinganya dan berbisik "noona ini aku".  Matanya membesar, badan itu melemah,  dan bersadar ke belakang disertakan pelukan dari sang lelaki yang menahan gadis itu agar tidak jatuh. Cairan asin membengkak mengaburkan penglihatannya,  akhirnya jatuh melewati lekuk hidung,  bibirnya tepat terjatuh di tangan yg mendekapnya.  Seketika tangan itu membalikkan tubuh mungil sang gadis dan menenggelamkannya dalam pelukan.
Tangan itu meremas kuat baju lelakinya. Ia benar2 takut..
U : noona..  (Panggilnya lembut)
N : hmm 😭
U : udh aman kok..  Jngan nangis lagi
N : hmm iya (menyeka hidung kecil nya pada kemeja hitam itu)
U : iiih jorok
N : 😭😭
U : iya2 nangis aja..  Ujin disini.. 
N : ujini gomawo (suaranya tertahan sesegukan)
U : (mengusap punggung si pemilik rambut panjang,  seketika "sssst" dia menarik sang gadis lagi lebih kebelakang tepat punggungnya bersandar pada sebuah tong besar yg berada di pojokan gang "dia datang"
Sang gadis semakin mempererat pelukannya pada  badan besar itu.
'tuk tuk tuk' pijakan sepatu yg menyusuri jalan gang itu benar2 mengisi semua celah gang. Dan semakin dekat,  dekat, dekat  suaranya semakin memekakkan telinga.
"Ujiin" lirih sang gadis
"Sssttt" isyarat sang lelaki.  Menarik gadisnya lagi lebih ke belakang tong besar tadi.  Sehingga lekuk keduanya tersembunyi oleh tong tersebut.
Suara sepatu menakutkan itu mulai berbalik dan menjauh dari sudut gang "cih dimana dia" suaranya geram.
"Hahaha oke,  aku yakin kamu masih disini dan mendengar ku, kali ini aku akan melepaskan mu,  puaskan lah melarikan dirimu,  setelah ini tidak akan ku biarkan,  camkan itu LEE AH RIN" suaranya  sangat menggelegar.
Beberapa saat mereka hanya terdiam di balik tong menunggu pria itu benar-benar pergi
U : sepertinya sudah pergi
N : 😢 ap apakah benar2 aman..?
U : tentu saja
N : ahh (kakinya sangat lemah,  jangankan untuk berjalan berdiri saja gadis itu tidak bertenaga)
U : ayok naik (berjongkok membelakangi sang gadis)
N : 😭😭
U : looh kenapa lagii... 😕
N : gomawo ujin😭 (menghempaskan badannya pada punggung lebar sang ginsul)
U : aauuff.  Naiknya harus gitu ya
N : hihihi..  Sayang ujin😘
U : huuh.. Kalau udah gini baru sayang 🙄
N : iih selalu kok
U : mana..  bilangnya pas gini doang😑
N : heheh (nyubitin pipi gembul lelaki)
U : noona..
N : ne
U : iiih...  Gitu banget jawabnya 😤
N : iya dong..  Kan harus hormat sama sang penyelamat 😘
U : noona masih belum mau cerita pria itu siapa..?
N : hmm.. (Menenggelamkan wajahnya di bahu ujin)
U : okee..  Aku bakal nunggu noona siap ceritain semua
N : hmm..
30 menit sudah berlalu tanpa suara.  Mereka telah sampai di apartemen.  Ujin meletakkan sang gadis pelan yg telah tertidur sedari perjalanan tadi. 
U : aah noona..  kenapa harus kamu yg mengalami ini. (Menyeka rambut didahi sang gadis pelan dan menyelimutkannya sebatas dada)
Blam pintu itu tertutup rapat
Waktu menunjukkan pukul 03.00 pagi..
"Aaaaaa...  Jangan..  Ja ngaan...  To toloong..  Tolooong" lengkingnya teriakan  membangunkan pemilik ginsul itu yg menghambur keluar kamar berlari ke asal suara.
Sraaak pintu terbuka kasar
"To tolong...  Aaaa..  Toloong" teriakan yg berulang kali dikeluarkan pemilik lesung pipi itu sangat lirih.
Ujin membangunkan nya dengan lembut
U : noona (memegang tangannya)
N : aaah ( membuka mata yg membulat menyurusi seluruh ruang dengan pandangan waspada)
U : kenaa (kata itu belum diselesaikannya, ujin terdiam)
N : (duduk dan mendekap ujin gemetaran)  😭huu huu huu😭 
U : noona mimpi buruk lagi?  tenanglah..  Aku disini..  (Mengusap rambutnya lembut)
‘Trang’..  Bunyi keras terdengar dari luar seperti kaca yg di hancurkan dg benda tumpul
N : i itu ap apa😰
U : tenang lah..  Aku akan lihat sebentar
N : hati hati (berbisik)
'Srr' pintu kamar itu terbuka sedikit..  Matanya nya memindai setiap ruangan disana..
U : tidak ada.. Aaakh (pukulan benda tumpul hinggap di belakang kepalanya)
N : ujiiiiinn..  (Terikan lengkingnya menggelegar)
U : La larii (sang lelaki  berusaha tetap sadar, dan mengeluarkan suara beratnya,   namun tubuhnya berkata lain..  Badan besarnya terkapar di depan pintu)
Langkah kakinya menuju kamar mandi  sambil meraih telpon genggam  dan bersembunyi.  Nafasnya tidak beraturan lagi,  tangan itu berusaha menelpon 112. 'tut tut tut' "angkat angkat angkat"
Dor dor dor..  gadis itu terperanjat menjatuhkan telepon genggamnya ke wastafel. Pintu itu di pukul kasar dengan benda tumpul yg menghantam ujin. 
"hiks hiks Ujiin 😭😭.. " (lirihnya) dia berusaha mengendalikan tangan yg sudah bergetar hebat  untuk mengambil dan menghubungi 112 lagi..  'tut tut tut' "hallo ada yg bisa kami bantu? " "tolong..  Tolong" suaranya lirih "dimana alamat mu bu" "khan recidence apate...  Aaaaaa toloooong" (suaranya sangat menggelegar)  "ibu..  Bu...  Apa anda masih disana" (mengecek lokasi)
Brraaaak..  Pintu itu hancur dan terbuka menunjukkan sosok tinggi berbalut serba hitam"
"Ahrin-a" suara beratnya memanggil.  Si pemilik nama melirik dari ponselnya yg terjatuh ke pria tinggi itu. mata sang gadis membulat "suara ini" batinnya.  Ya suara itu sangat dikenalnya
A : waee...  aaaa Waee...  (Teriakannya hampir memecah gendang telinga) kenapa kau tidak pernah menyerah KIM MIN JUN😠 (melempar apapun yang didapati oleh tangannya ke arah si penguntit)
M : Ahrin..  Ayolah ikut dengan ku 😏
A : tidaaak..  Tidaaak..  Jangan ganggu aku lagi...  Tolong lah..  Tinggal kan akuu 😫
M : kamu akan bahagia bersama ku percayalah (memegang tangan wanita itu dan menariknya)
A : aaaaakkk lepas...  Lepaskaaan (tangannya yg satu lagi memukul si pria gila itu)
M : diaaam (membentak)
A : lepaaas...  Lepaaaskaaaan..  Ujiiin tolong...  Ujiiiin 😭
'Plaak'..  Tangan besar itu hinggap di pipi sang wanita hingga tubuhnya terhempas kelantai
M : jangan sebut nama itu..  Kau tau aku sangat membencinya..   akan ku bunuh dia didepan mata mu..  (Menyeret si gadis dan mengikatnya posisi bersimpuh)
A : yaaak...  Jangan berani menyentuh nya dengan tangan kotor mu (berusaha memperingati)
M : hahahah (menyeret tubuh itu kedepan gadis)
A : ujiiin-a..  Ujiiiin-a...  Sadar lah (teriaknya) 'plaak' satu tamparan lagi mendarat di pipinya membuat tubuh itu tergeletak dilantai. 
A : uh..  U u jii (suaranya bergetar menahan sakit)
'Bugh' kaki besar itu tepat menendang bagian perutnya.  "Aakhh" nafasnya sangat berat menahan sakit luar yang biasa.

M : kenapa...  Kenapa kau pergi dengan sibangsat itu wanita jalang
(Satu tendangan lagi mendarat di dadanya)
A : aaakkh (cairan merah pekat akhirnya menyembur dari mulut mungil yang sedari tadi menggumamkan nama lelaki yang masih terkulai lemah didepannya) ohok ohok aakkkh
M : kau tau..  Selama ini aku melakukan apa pun untuk mu,  tapi kau malah memilih si bangsat itu (berjalan mengambil benda tumpul yg di gunakannya tadi)
Bugh bugh bugh..  Benda itu tepat mengenai punggung sang lelaki yg sedari tadi berusaha bangkit.
'Aauugh'
M : kau lihat Ahrin,  dia lemah.  (Berjalan menuju Ahrin yg masih tergolek lemah)
Tangan itu melempar benda tumpul itu kebelakang dan memegang dagu si gadis lembut.  "Ahrin-a..  Ayolah..  Ikut dengan ku,  kau tau aku sangat mencintai mu,  aku akan membuat mu bahagia" membelai lembut rambut panjang itu.  "Kau yakin mencintai ku..  Kalau kau mencintaiku kau tidak akan menyakiti ku"
M : aah benar juga..  (Mengambil sapu tangan  disaku belakangnya)
A : kau tau kenapa aku meninggalkamu..?
M : tentu saja karna kau memilihnya
(membersihkan darah disekitar mulut sang gadis dengan sapu tangan)
A : kau tau kenapa aku memilih nya
M : karna dia kaya
A : ya dia kaya..  Sangat kaya..  Kaya dengan perhatian, pengertian, kasih sayang, dan cinta untuk ku
M : kauu (kembali mengayunkan tangannya lagi berusaha memukul wajah sang gadis)
A : kau mau menampar ku lagi..  Yaa lakukanlah..  kau selaku seperti ini  dari dulu tidak pernah berubah.. kau sangat kasar dan bahkan kau mencoba memperkosa ku (teriaknya)
M : aku..  Itu bukaan akuuu...
A : lalu siapa...  Halusinasi mu...  Kau gilaa...  Kau benar2 gila KIM MIN JUN (teriaknya lagi) dan kau tau siapa yg merawat ku setelah penganiayaan yg kau lakukan..  Itu ujiiin..  Dia yg telah merawat ku...  Dan dia juga menyelamatkan ku dari percobaan perkosaan mu
M : (mata itu bergetar melirik ke sana kemari)  tidaaak...  AKu tidak melakukannya.. (mengacak rambutnya kasar)
A : kau sakit...  kau sakiiiiit KIM MIN JUN
M : tidaaak..  Aku tidak melakukannya Ahrin (menggusar mukanya kasar)
'Buuagh' satu pukulan tepat mengenai kepalanya dan badan besar langsung menubruk lantai.
A : ujiiin 😢
U : (melepaskan ikatan sang gadis)
'brraaak' pintu depan dibuka paksa oleh sekelompok polisi. .

U : tenang lah noona..
N : maafkan akuu 😭
U : tidak perlu..  Kamu tidak melakuka kesalahan (memeluk erat badan yg bergetar hebat itu)
U : tim mediss...  Tolong disini, (teriaknya)  noona kamu berdarah 😟(menyeka lembut bibir mungil  dengan jarinya dan mengangkat si pemilik lesung pipi itu menuju tempat tidur)
N : kamu juga perlu di obati..  😢
U : tentu saja kita akan di obati bersama.
Polisi menahan Kim Min Jun atas tuduhan  penganiayaan.
N : ujiin..  (meraba tangan besar itu lembut)
U : yaa (mengalihkan pandangan pada sosok mungil disampingnya)
N : kamu mendengar semuanya..?
U : hmmm
N : maafkan aku yg telah membuat mu masuk dalam masalah ku
U : tidak apa..  Aku senang masuk dalam kehidupan dan masalah mu 😊
N : ujiin-a 😭 gomawo (memeluk  tubuh yg 2 kali lebih besar darinya erat).
U : tenang lah..  noona tau kenapa aku bisa bangun tadi
N : kenapa..?
U : noona tau kan aku akan membunuh org yg menganiaya dan berusaha memperkosa mu?
N : hmmm..  Maafkan aku..  Aku benar2 tidak bisa menceritakannya pada mu waktu itu
U : tak apa..  Sekrang sudah berakhir..  Dia tidak akan mengganggu noona lagi

Mereka  menautkan tubuh dan tenggelam dalam pelukan yg saling mengerat. 🤗🤗
End.

(Halu) Park Woo JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang