21. Chocolate sixpack

64 5 0
                                    

U : noona.... Noona (teriaknya dari kamar)
N : waeee...
U : siniiiii
N : wae ~~ (kesal... Tapi tetap ga bisa nolak)
U : liat deh noona... (Membuka kaosnya) abs ujin makin kebentuk kan
N : ooh god... (Batinnya)
U : noona... Noona kenapa diem aja
N : a paan sih...
U : liat niih...
N : astagah... Astaga... Ni anak bikin gua mau kilafin aja /batinnya (berbalik menepuk jidat dan berlalu pergi)

U : aaah noona (mengejar dan menghentakkan tangan itu hingga tubuhnya tertarik kebelakang)
N : aaakh... (Badannya ambruk hingga bergesekan dengan abs yg masih terekspose )
U : noona ga apa... 😕 (tanyanya polos)
N : lepasssin
U : iiih biasa aja ngomongnya... ngegas banget. . 😑
N : mandi sana... (Mengalihkan topik)
U : iya iya... (Berlalu menuju kamar mandi)

N : astaga... Astaga... Tu anak bikin jantungan aja (mengelus2 dadanya)

Beberapa saat kemudian kembali terdengar suara teriakan
U : noona... Noonaaaa...
N :......
U : noonaaaaaaaaaaa
N : waeeee (berjalan kepintu kamar mandi)
U : tolongin handuk
N : ngapain ga dibawa sih tadi
U : lupaaaa

Mengambil handuk putih yg tergantung di samping lemari

N : nih (ngetuk pintu)
U : iya tunggu... (Bersihin muka)
N : buruuu (menyender)
U : iya iya... (Membuka pintu)
N : aakhh (badannya jatuh seiring pintu terbuka)
U : noona ngapain 😮
N : aaaaaaa (pekiknya melihat tubuh tanpa helaian benang berdiri disamping tubuhnya ya terlentang menubruk ubin)
U : noona mesum 😏(ngambil handuk, menutupi bunsodannya)
N : oooh god... Matakuuuu (batinnya lagi, sambil menutup mata dengan kedua telapak tangan)
U : noona gak bisa berdiri.. Sakit banget ya? (ngangkat tubuh mungil itu ala bride,)

Tangan, lengan, semua kulit yg tidak tertutup terasa bergesekan pada kulit yg masih lebab itu.

N : turuniin... (Masih nutup mata)
U : iiisss... Iya iya (menurunkan badan itu lambat)
N : yaaak (lari keluar kamar)
U : hihihi 😏

Hah hah hah
Nafasnya memburu seiringan hempasan pintu kamar yg ia tutup kasar
N : apaan siii... Yaak Ahrin-a... (beberapa kali memukul kepalanya ringan) sadar laah... Oooh jantung kuuu.

Paru parunya sesara akan meledak oleh isian oksigen yang dengan tamak ia hirup untuk menetralkan kembali detak jantungnya.

Sementara itu di kamar yg lain, "pake baju apa yaaa..." jarinya bermain main diantara beberapa unggukan baju. "Okee ini aja"

"Aaah segeerrr" meregang kedua tangannya dan menghirup udara lalu menghembuskannya

U : noona.... (Panggilnya menuju meja makan)

Gadis itu masih menenangkan alat pompa darahnya yg masih tak beraturan itu dibalik selimut.

"Klap" pintu itu dibukanya lambat
U : noona
N : nngg.... ( enggan merubah posisinya)
U : kenapa... Sakiit (berjalan mendekat)
N : ngg...
U : (menyibak selimut ungu yang berorak polkadot putih)
N : aaahhh waeee~~ (menarik selimutnya lagi)
U : noona kenapa.... Sakiiit 😯

kembali menarik selimut itu, kali ini di sentak sedikit kasar sehingga ungu polkadot yg tidak bersalah itu tersingkirkan dari tubuh mungil terhempas ke lantai dan tereksposelah tubuh mungil sigadis bermata bulat yg enggan merubah posisi tengkurapnya

N : iiisssshh (duduk)
U : 😶 (menelusuri tubuh itu dengan matanya)
U :........ 😳 (memeluk dadanya dengan kedua tangan)
U : kenapa.. Noona sakit (menyibakkan anak rambut dan menempelkan tangan besar itu pada dahi yg berkeringat)
N : gak tauuu
U : noona panas loo,
N : iya lah... Orang hidup mah panas
U : iiih noona kenapa sih... Sensian banget sama ujin (duduk ditepian tempat tidur)
N : biarin (merengut dan mengubah posisi membelakangi siginsul)
U : apa karna yg tadi... 😕
N : apaan....
U : maafin ujin noona
N : maaf apaan... (Masih belum merubah posisinya)
U : bilang noona mesum (menunduk beralih padang dari punggul mungil itu ke lantai)
N : aah... Iyaa... Noona sama sekali ga mesum 😑 (menggoda)
U : maafin ujiinn 😢😢
N : ..... (Menyeringai)
U : noonaaaaa (menggoyang sedikit lengan kecil itu)
N : hahahahahah (berbalik)
U : 😘 cup (satu kecupan mendarat di dahi sang gadis)
N :......
U : noona godain ujin kannn, hahahahah
N : apaan siiih... (Beranjak pergi)
U : noonaa... (Menarik tangan itu erat sehingga tubuhnya terduduk kembali di tempat empuk itu)
N :.....
U : lagian kalau liat sekarang gak apa kok, apa bedanya sekrang atau besok kan
N : besok...
U : iyaa... Semua yg ada pada ujin juga bakal jadi milik noona...
N :.....
U : dan semua yg ada pada noona juga bakal jadi milik ujin 😉
N : iiiih.... (Beranjak pergi lagi, seketika badannya tertarik oleh kekuatan yg sedikit mengancam tubuhnya sehingga mmbuat tubuh mungulnya terlentang menghadap langit-langit )
U : atau sekarang aja (merangkak diatas tubuh yg masih terdiam dngan mata yg nanar menghadap langit langit yg tiba2 berubah menjadi wajah smrik yg menyembulkan ginsulnya)
N : aaakkkhhh (mulutnya terbuka seketika merasakan kedua tangannya telah terkunci di atas kepala)
U : kamu sangat maniiis seperti ini

Mencuri sesapan lembut dari bibir merah itu, dan berubah menjadi lumatan lumatan lembut. Tangan yg terkunci tidak berdaya dan tak dapat melawan karna tubuhnya tak ada ruang gerak sama sekali,

Lelaki itu merasakan nafas sigadis memberat dan melepaskan tautannya.
"Hah hah hah" nafasnya memburu untuk memompa oksigen agar masuk ke 2 belah paru paru nya.
N : yaak...
U : wae 😄
N : haah... Hampir saja aku melihat wajah malaikat maut, haaah dasaar iiiisss (menatap tajam pada wajah tak berdosa itu)
U : masa... 😉
N : lepasin ga...
U : ga mauuuk
N : iiissss (membalikkan tubuhnya sekuat tenaga)
U : noo.... (Seketika ia melepaskan pegangannya, dan badan mungil itu sudah berada di atas dada bidang yg di selimuti kaos hitam corak bunga dandolion)
N : hahahahah 😈
U : wuuuuaaah noona kuaaat 😮
N : mwo ~~..... (jarinya yg usil menggelitik bawah rusuk siginsul)
U : hahahahah... Noona... Hahahah geliii...
N : rasain... Makanya jangan nakal2 sama noona
U : noona... Hahahahahah... Hentikaan... Hahahahahah
N : hihihihi (seringainya terhenti sebab tangannya telah ditahan kembali oleh siginsul)
"Ahhkk" punggung nan ramping itu kembali menubruk tempat tidur dan Ujin telah mengunci ruang geraknya lagi. Matanya mereka beradu merasakan nafas hangat yg saling membelai.
N : ka kamu mau ngapain lagiii..
U : mau selesein yg tadii
N : no no no...
U : wae...
N : ntar kebablasan
U : maunya emang gitu
N : yaaak.... iiisss
U : kwincana kwincana... 😄😉

Siang dimusim dingin yang panas.

Jangan lupa pencet bintangnya ya yeorobun-deul😘
Gomawo


(Halu) Park Woo JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang