13

40 5 2
                                    

Matanya selalu memperhatikan hal yang sama setiap hari, di jam yang sama dan tempat yang sama.
J : yaak... (merangkul bahu lebar itu dari belakang)
U : isss... (dengusnya)
J : ngapain lu.. (seraya ambil posisi duduk disamping siginsul)
U : ......
J : waaah... lu masih merhatiin dia
U : apaan sih
J : lu suka yaa... (godanya)
U : siapa... ?
J : sunbae itu lah
U : gua heran aja,, kenapa dia selalu lari dilapangan selama 2 jam
J : trus gua harus peduli gitu ....
U: gak gua heran aja,, trus ya kalau udah 2 jam lari dia bakal istirahat di bawah pohon itu,
J : .....
U : nah kan bener (gadis itu telah istirahat dibawah pohon dimaksud)
J : .....
U : trus ya,, (menoleh pada jihoon) kalau gua ngalihin pandangan dan lihat lagi kedia,, eeh udah ilang aja (kembali menoleh pada sigadis)
J : apaan si lu (ikut menoleh)
U : nah kan... nah kan .... bener gua kata (nabok-nabok lengan jihoon) gua juga ga pernah liat kemana arah perginya,,.
J : waaah gilaa... lu merhatiin sampe segitunya.. (melirik heran)
U : iiih lo mikir gua apaan,,
J : lu pasti juga tau ya berapa langkah dia ngitarin ini lapangan selama 2 jam
U : hmmm.. kalauu di itung-itung sih keliling lapangan, kecepatan larinya sama lama waktunya.... hmmmm (mikir)
J : nah kan,,, lu sasaeng ya...
U : bodo amat.. (berlalu pergi)
J : .....

Malam ini sangat dingin,, langkah kaki itu berhenti disebuah apartemen megah di seoul.. matanya melirik tajam pada sebuah jendela di atas sana.. kaki nya melompat dan sekarang telah berada di luar jendela yang menjadi incarannya..

Matanya mulai mencari keberadaan si pemilik apartemen..
N : dia belum pulang,, baiklah aku akan menunggumu sambil melihat-lihat (tangannya dengan sigap menarik jendela dan meloncat masuk kedalam)... hmmm mari lihat apa saja yang dilakukan anak itu... Hmmmm... aroma disini sangat menggiurkan.. (menelan ludah)

Gadis itu mulai berkeliling memeriksa seluruh ruang dan mentok pada sebuah tirai aneh  di samping kulkas dapur.. tangannya membuka tirai itu pelan dan matanya membesar setelah melihat foto-foto yang terpajang rapi disana. “apa dia mengintaiku” (batinnya). “aah dia juga tertarik padaku” bibirnya tersenyum.

Bip bip bip tiriring.. pintu itu terbuka dan kakinya dengan segera melangkah kembali keluar jendela. Lelaki itu masuk dengan sedikit mendengus.. “dia datang” menyunggingkan sudut bibirnya.
Mata itu masih memerhatikannya dari luar jendela..
J : yaak.. (berbisik)
N : kau datang....  aku tidak akan membaginya dengan mu
J : noona mau di hukum ayah... ?
N : ayah tidak akan tau kalau kau menutup mulut
J : yaak,, kita sudah berhenti melakukan itu
N : kau tau... dia sangat lezat (menjilat bibirnya)
J : noona tau dia siapa.... ?
N : .......
J  : dia sama seperti kita
N : apaa... ? (menoleh heran pada adiknya)
J : iyaa... dia salah satu dari kita,, tapi dia tidak melakukannya seperti kita,, dia sama seperti manusia biasa,, tapi di tubuhnya dialiri  darah  seperti kita..
N : lalu dia hidup dengan apa.. ?
J : dia makan seperti manusia lainnya..
N : .... (kembali melihat kedalam jendela)
J : dia setengah vampire..
N : setengah vampire ? (tanyanya heran dan berbalik ke arah sang adik) benarkah,,, pantas saja dia sangat menggiurkan..
J : jangan coba-coba melakukannya.... noona tau apa konsekuensinya kan
N : aku tidak akan mendapatkan konsekuensi kalau mulut mu itu tidak ember

Malam itu dia kembali melakukan hal yang bisa mendatangkan spesies seperti jihoon dan Ah Rin..
N : bau ini (menoleh kearah lelaki di dalam sana)
J : aah,, jangan di rasakan noona.. ayo cepat pergi (menarik tangan kecil itu)
N : tidaaaak... aku akan mencobanya,,, dia sangat lezaat (matanya berubah merah dan mengeluarkan taring kecil di antara giginya)
J : yaak... noona
N : aku sudah menunggu... aku juga sengaja menarik perhatian nya agar dia datang pada ku, tapi dia tidak semudah itu,, jadi sekarang aku yang akan mendatanginya..
J : (menarik tangan itu lagi) noona,,, kau sudah tenggelam karna rasa lapar mu,, sadarlah
N : (menghentakkan tangannya dan masuk ke ruangan itu)

Kakinya melangkah ke kamar yang mengeluarkan bau yang sangat lezat..
U : masuk lah,,, (batinnya)

Pintu itu terbuka pelan,,
U : si siapa itu.... ? (tanyanya gugup)
N : hahahah... (tawanya benar-benar terdengar seperti akan memangsa)
U : si siapa (teriaknya)
N : teriaklah sekuatmu,,, (mendekat pada tubuh yang sudah bergetar itu)
U : sunbae... ?
N : kau mengenal ku... (mendekatkan wajahnya pada siginsul seduktif)
U : a da apa.. tidak ,,, kenapa anda masuk ke kamarku...
N : hmmmm,, kau membuatku nafsu ujiin
U : na nafsu....
N : (memerengkan kepalanya dan bibir itu tepat berapa di samping leher sang lelaki) hmmm,,, kau sangat menggiurkan.. (menjilat dan mecanpakan taring itu cepat)
U : aaahhk (memejamkan mata)
J : yaaakkkk noonaaa (menarik tubuh mungil itu kuat)
N : aaahkk... (menjilat darah yang menempel dibibirnya)
J : noona,, kau gilaaaa,, (beralih pada ujin) kau tidak apa-apa... ? (tanyanya heran)
U : hihihihi (tawanya mengerikan)
J : u ujin,, kenapa.....
U : akhirnya kau sendiri datang pada ku,,, hahahahah (tawanya menggelegar)
N : aakhhh... aaakhhh (memegang dada kirinya)
J : noona,,, noona,,, kenapa.... ?
N : aaahh sakiiit... (meremat dada itu kuat)
J : kenapa,,,, kenapa,,, (tanyanya khawatir)
U : dia akan mati
J : a apaa....
N : da darahnya,,,, (menunjuk lelaki yang masih berdiri di depannya)
J : ada apa,,, kenapa darahnya (menyenderkan kepala sang noona di tangannya)
N : i ini,,, aaakkkh (teriaknya kesakitan)
J : yaaak,,, apa yang kau lakukan (melirik ujin mematikan)
U : apa kau tidak tau,,,?  aku setengah makhluk seperti kalian,,, aku memang sangat menggiurkan,, tapi darah ku mematikan...
J : ke kenapa....
U : kenapa,,,, kenapa aku melakukan ini,, ? (berbalik menanya)
J : yaaaakkkk....
U : hahahah,,, aku tentu saja tahu kalian berdua ada makhluk yang selalu mengintai ku,, aku sengaja tidak mendekatkan diri dan hanya memerhatikannya dari jauh karena aku ingin kalian yang mendatangi ku..
J : kenapa kau lakukan ini pada kami,,,, (mendengus keras)
U : kau tau jihoon,,,, (membungkuk, dan menatap mata itu lamat lamat) makhluk sepertimu yang telah membunuh ibu kuu..
J : ap apaa... (tanyanya bergetar)
U : tentu saja aku sengaja melakukan ini agar makhluk seperti kalian mendapatkan balasan. (berlalu pergi)
J : noonaa... noonaaaaa (menggendong badan terkulai itu ke luar)
N : aakkhhhh,,, ak akuu (matanya memutih dan badan itu berangsung hilang seperti abu)
J : noonaaaa.... noonaaaaa (teriaknya menggelegar diluar apartemen, yang mengundang gemuruh di langit kelam malam itu)

Tangan itu mengambil sebotol air dari kulkas dan duduk di sofa “ibu,, aku akan membalas semua yg mereka lakukan padamu dan memusnahkan makhluk seperti mereka” sambil menatap foto sang ibu dengan seorang pria. “kenapa ibu menikahi makhluk seperti dia” menatap tajam ke arah foto pria yang tersenyum disamping sang ibu. .

Jangan lupa pencet bintang ya yeorobun
사랑해요 😘

(Halu) Park Woo JinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang