[FOUR]

60 14 1
                                    

"Jadi gini, tuh cabe kemaren datang ke rumah gw" Vinka memulai ceritanya

"Ngapain? Dia tau rumah lw dari mana? Kok dia bisa tau? Lw kasi tau?" Tanya Queen bertubi-tubi

"Aelah, pelan pelan napa" Vinka memutar bola matanya, heran dengan sahabat nya itu

"Yaudah lanjut"

"Jangan di potong tapinya!" Vinka memperingati

"Iya, ngak" Jawab Queen pasrah

Flashback kemarin

"BUKA GERBANGNYA! BUKA!! GW MAU KETEMU PACAR GW!!"

Teriak seorang perempuan di depan gerbang rumah yang besarnya luarbyasah itu. Ya, itu rumah Vinka entah di mana dan darimana orang itu tau alamat rumah Vinka

Ia membawa sebuket bunga, coklat, dan boneka di tangannya. Dia kira dia akan mengunjungi PAUD apa?

Orang itu sama sekali tak menghiraukan 5 penjaga dari rumah itu, ia tetap ngotot harus masuk ke dalam rumah besar tersebut dan memberikan apa yang ia bawa di tangannya kepada seseorang yang ia sebut 'PACAR' tadi

"Maaf kan kami, tapi anda tidak boleh masuk" Ucap salah satu penjaga

"Ngak! Gw mau masuk! Dan gw harus masuk!!" Ia masih ngotot sama pendiriannya

Sementara di dalam rumah tersebut Vinka menyaksikan adegan itu dengan ketawa cekikikan

'Ada-ada aja ulah fansnya kakak gw' pikirnya. Hampir setiap Minggu, ah ralat harusnya tiap hari ia menyaksikan adegan seperti itu. Bahkan ada yang sampai membawa surat nikah, dan mengancam akan bunuh diri jika tidak bertemu dengan kakaknya

"Kak Reyhan!!!!" Teriak Vinka dari balkon luar sambil berjalan masuk menuju kakaknya yang sedang bermain PS di ruang tengah rumahnya

Reyhan Alvaro S. Saudara laki-laki dari Vinka yang hanya terpaut 1 bulan dari usianya

"Ada fansnya tuh, temuin gih"

"Lw aja yang keluar" Jawabnya datar. sedatar mukanya saat mengatakannya, ia sama sekali tak tertarik dengan apa yang terjadi di luar sana

"Tapi kan abang yang di panggil ama dia!" Kesal Vinka. karena sedari tadi kakaknya itu tak pernah mengalihkan pandangannya dari game yang ia mainkan

'Ngak ada pilihan lain!' batin Vinka. Ia berjalan mendekati kakaknya yang sama sekali tak menggubrisnya, menarik nafasnya dalam-dalam lalu mendekati saklar dekat televisi. Sebenarnya ia takut melakukan itu, tapi mau bagaimana lagi? Tohkan kakaknya tidak akan membunuhnya jika ia melakukan itu

Ia berjalan mendekati saklar dan mencabutnya tanpa perasaan berdosa sedikitpun, malahan ia menampilkan senyum kemenangannya

"Vinka apa apaan sih?" Tanya Reyhan datar

"Makanya temuin dia" Perintah Vinka ke sang kakak yang belum berpindah dari tempat asalnya itu 'masih kurang kah?' pikir Vinka

"Gw ngk mau" Tegasnya, kemudian menarik nafasnya dalam "gw ngk kenal dia, kalau lw kenal lw aja yang temuin. Gw ogah" Lanjutnya

"Abang jahat! Tega! Jahannam!" Sungut Vinka ke sangat kakak

Tiba-tiba seorang wanita paruh baya jalan mendekati mereka "ini kenapa lagi?" Tanyanya.

"Ini Bun, abang Rey jahat!" Adu Vinka ke sang Bunda

"Kakak kamu kenapa lagi? Oh iya Reyhan, itu di depan ada teman kamu nyariin" Tanyanya ke sang anak

"Bukan teman Reyhan, itu teman Vinka" Jawab Reyhan. Enteng sekali ia mengatakan itu

"Bukan Bun!!! Vinka mana punya teman modelnya kayak gitu" Vinka membela diri

"Yaudah, sana temuin. Ngk baik biarin orang lain nunggu"

"Iya" Ucap Reyhan datar, dan beranjak dari tempatnya menuju ke gerbang luar

"Abang Vinka ikut!!" Teriak Vinka dan segara menyusul kakaknya

Saat tiba di depan gerbang, Reyhan menyuruh satpam yang berada di sana untuk membuka pintu gerbang tersebut

"Reyhan!!! My baby honey sweety!" Teriak orang tersebut dan berlari hendak memeluk Reyhan, untung saja Reyhan dengan cepat menghindar

"Lo siapa?" Tanya Reyhan Dingin

"Aku pacar kamu"

'What pacar? Pffttt' batin Vinka, ingin sekali ia tertawa terbahak bahak sekarang

"Pergi!" Usir Reyhan tanpa belas kasihan sama sekali

"Ngk! Aku ngk akan pergi sampai kamu ngakuin aku jadi pacar kamu dan nerima apa yang aku bawa" Kekeuh si cewek

Reyhan sudah muak mendengarnya dan hendak berbalik meninggalkan cewek itu. Tiba-tiba ia membuka suara dan kembali menghadap si cewek dengan muka datarnya yang udah mirip jalanan tol itu

"Gue ngk kenal lo, pergi sekarang atau lo gue seret secara tak terhormat" Reyhan memperingati, jengah melihat tingkah cewek tersebut

"Kamu ngk kenal aku?" Tanya si cewek dan menunjuk dirinya sendiri "aku Angel pacar kamu" Lanjutnya percaya diri

"Bhaks, wahahahaha" Ketawa Vinka pecah dan tak dapat ia kontrol lagi. oh ayolah ini sangat lucu, "percaya diri banget neng" Kata Vinka sambil memegang perutnya yang sakit akibat tertawa

Angel yang melihat itu mengeram dan mengepalkan tangannya-emosi-. 'Bisa bisanya gue di permalukan ama cewek kek dia?!' batin Angel, memaki

"Pak usir dia keluar, bagaimana pun caranya" Reyhan membuka suara dan pergi meninggalkan Angel

"Apa lo liat-liat?!" Maki Angel ke satpam rumah Vinka. Jangan sampai ia di seret, itu akan sangat memalukan

Ia keluar dari gerbang rumah Vinka dengan sendirinya, mungkin ia sudah sadar. Ia melemparkan apa yang ia bawa ke satpam dan berlalu begitu saja menggunakan mobilnya

Flashback off

"Bwahaha,," Tawa Queen pecah sesaat setelah Vinka menyudahi ceritanya.
"Berani banget sih dia, ngk tau otaknya di simpan di mana" Lanjut Queen

Mereka sangat asyik bercerita hingga lupa kalau waktu istirahat sudah hampir habis

Queen melirik jam tangan putih yang melingkar cantik di pergelangan tangannya, 5 menit lagi belajar jam pelajaran berbunyi. Tak terasa ia bercerita selama itu

"Eh Kueen, nanti malam jam 7 kan kita ke acara resepsi nikahan kakaknya Nessa" Vinka membuka suara setelah menghabiskan minuman pesanannya, tenggorokannya kering habis bercerita tadi

"Iya, lo ngak usah jemput gue. Gue berangkat barengan Bunda ama Kak Alfa"

"Oke"

"Ke kelas yuk, bentar lagi bel" Queen mengatakan itu sambil berdiri dari duduknya

Vinka mengikuti apa yang Queen lakukan dan berjalan bersama menuju ke kelas, sebenarnya mereka merasa ada yang kurang karena Nessa tidak ada. Tapi apa boleh buat, tohkan nanti malam mereka bakalan ketemu juga

✨✨✨

Dikoreksi yah kalau ada yang salah:)
Borahae 💜
#JeonSyz

Queen StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang