Queen berdiri di depan gerbang sekolah. Suasananya sangat sepi, membuat Queen merinding karenanya. Tiba-tiba,,,
"Selamat pagi non Queen yang geulis pisan" Sapa pak satpam yang tak tahu dari mana asalnya.
Queen yang mendengar itu bukannya menyapa balik namun terkejut. "EH, COPOT!!" teriaknya kaget.
"Loh, kenapa atuh non?" Tanya pak satpam tadi, Ia jadi bingung sendiri.
Queen yang menyadari kalau yang tadi menyapanya masih sekaum dengannya bernafas lega. "Ngak papa kok pak, tadi aku kaget aja" Kata Queen kemudian tersenyum "Oh iya, selamat pagi juga pak satpam" Lanjut Queen dengan membalas sapaan dari satpam tadi.
Setelah itu Queen melanjutkan berjalan memasuki gerbang sekolah. Sepi, satu kata itu sangat cocok untuk suasana sekarang. Mungkin juga karena ia terlalu cepat berangkat ke sekolah.
Pemandangan pertama yang Queen lihat saat memasuki gerbang sekolah adalah para siswa yang biasa di juluki siswa 'nerd/cupu' dapat beraktivitas dengan normal, berjalan tanpa menundukkan kepala dan tak perlu menghindar dari tatapan yang mengintimidasi. Queen tersenyum kecil, tidak rugi juga ia datang sepagi ini.
Queen melanjutkan jalannya menyusuri taman depan sekolah yang banyak dihiasi tanaman dan bangku-bangku yang tertata rapi di bawah pohon. Ia berjalan dengan bersenandung kecil, sesekali tersenyum ramah ke arah siswa yang lainnya.
Kening Queen terlihat bergelombang, dari jauh ia dapat melihat seseorang yang terjatuh di depan lorong kelas XI IPA. Queen berlari kecil ke arah orang tadi.
"Lo gapapa?" Tanya Queen saat tiba di samping siswi yang terjatuh tadi. Yah dia seorang sisiwi, makanya Queen berlari untuk menolongnya. Queen mengulurkan tangannya untuk membantu dia untuk berdiri. Tapi, bukannya menerima menerima uluran tangan Queen, ia lebih memilih menatap Queen dalam diam.
Queen yang di tatap seperti itu mengerutkan keningnya 'bedak gue belepotan yah? Atau gue kecantikan hari ini?' batin Queen. Ia bingung mengartikan tatapan orang itu.
"Ayo, aku bantuin" Kata Queen lagi, sambil tetap mengulurkan tangannya "tanganku pegel nih" Queen mengerucutkan bibirnya karena tak mendapatkan respon apapun.
"I-iya, maaf" Kata orang tadi dan menerima uluran tangan Queen. Ia kembali menunduk dalam diam.
Kaca mata tebal, baju kebesaran, rambut yang di kepang dan buku-buku tebal yang ia bawa. Dapat Queen simpulkan kalau ia salah satu dari siswa yang di juluki 'nerd' disekolah ini. Tapi tunggu dulu, Queen tidak pernah melihatnya sebelumnya.
"Ehm, lo murid baru ya?" Tanya Queen dengan rasa penasaran yang tinggi.
"I-iya" Jawabnya gugup.
Queen kan ngak makan orang, kok dia takut sih? Lagi-lagi Queen dibuat bingung dengan orang yang berada di hadapannya sekarang. Bagaimana tidak, ia hanya menunduk dan tak mau menatap Queen sekalipun.
"Owhh,," Queen ber-oh ria "nama gue Queenshaa, nama lo siapa?" Lanjut Queen.
Orang tadi mendongakkan kepalanya menatap Queen "hah? Iya?" Beonya, bukannya di jawab malah bertanya balik.
Queen yang melihat orang tadi menatapnya tersenyum kecil kearahnya "Ck, nama gue Queenshaa, nama lo siapa?" Ulang Queen. Dia gemes sendiri melihat tingkah orang itu.
"N-nama aku, Shakila Indah" Akhirnya ia menjawab pertanyaan Queen.
Queen yang mendengar itu menghembuskan nafasnya lega. Apa susahnya coba, tinggal jawab aja.
"Pindahan dari mana?" Kenapa Queen jadi kepo begini ya? Biasanya ia bodoamat dengan orang lain, kecuali orang itu penting buatnya.
"Aku pindahan dari Bandung" Jawabnya dengan tetap menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Story
Ficção AdolescenteIni cerita tentang AKU Queenshaa Annastasya Meisya Bagi semua org, hidupnya 'SEMPURNA', dikelilingi keluarga, sahabat, harta, dan wajah yang menawan. Tapi siapa sangka dia menyimpan 'RINDU' yang mendalam terhadap seseorang, 'SESEORANG' yang sampai...