Queen melangkah masuk ke dalam rumahnya. Sungguh, ia sangat lelah hari ini, jam sudah menunjukkan pukul 21.00 dua jam ia berada di pesta tadi. Badannya rasanya sakit semua karena kelamaan berdiri.
Di dalam rumah, tepatnya di ruang utama sudah ada beberapa pelayan yang menunggunya, mereka berbaris kemudian membungkuk saat Queen lewat. Queen menanggapinya dengan senyuman dan sesekali ikut membungkuk.
"Papa udah pul-" Pertanyaan Queen berhenti saat Maminya memanggilnya dan berjalan ke arahnya.
"Queen,,, anak Mami!" Sapa Ririn dengan di ikuti seorang pelayan yang berada di belakangnya sambil membawa nampan.
Queen menanggapinya dengan senyuman dan berjalan mendekati Maminya.
"Udah pulang? Capek ngak? Amera sama Tara mana? Pestanya seru ngak? Mami pengen banget ke sana!" Tanya Ririn heboh. Entah kenapa Maminya itu bisa seheboh ini, biasanya biasa biasa saja.
"Pelan-pelan Mami, Queen bingung mau jawab yang mana satu" Ujar Queen, pertanyaan Maminya tadi membuatnya pening.
"Hehe,, sory yah. ok ayo duduk dulu" Ucap Ririn sambil menarik tangan Queen untuk duduk di sofa yang berada di sana "Bi, siniin nampannya" Ujarnya kemudian.
Ririn membersihkan make up tipis di wajah Sang Putri dengan hati-hati dan berusaha selembut mungkin menggunakan air hangat dan kain lembut. Ia mengusap wajah Queen dengan telaten beberapa kali ia memujinya juga 'cantik, ia melahirkan anak yang cantik' batinnya dan menatap wajah Queen dalam.
Queen tersenyum lembut kearah Maminya, Queen pikir ia sangat beruntung memiliki orang yang menyanginya walaupun ia bukan darah kandungnya. Sangat senang rasanya bisa diperlakukan seperti ini, sentuhan lembut, senyum yang menenangkan, ia benar-benar diperlakukan bak putri di Kerajaan yang pernah ia baca.
'Tunggu, Mami udah pulang. Berarti Papa udah pulang juga?' batin Queen. Papa dan Maminya memang pergi bersama untuk kepentingan bisnis.
"Mam, Papa udah pulang juga?" Tanya Queen ke Ririn yang masih asik membersihkan wajah Queen.
"Iya" Jawabnya singkat, ia kelihatan sangat serius membersihkan wajah Queen.
"Mam, nanti Queen bersihinnya sendiri aja yah" Bujuk Queen
"Hah? Oh, now, now, now. Ngk boleh!" Ucap Ririn diikuti dengan ayunan jari telunjuknya.
"Mami, now itu artinya sekarang. Yang benar itu NO!" Kata Queen dengan menekankan kata 'NO'. Bukankah ini aneh? Maminya itu baru pulang beberapa jam lalu dari luar negeri tapi bahasanya seperti ini. Ahh iya, mungkin Maminya itu terkena jetlag hingga bahasanya jadi seperti itu.
"Nah selesai!" Ujar Ririn antusias.
"Udah kan Mam?" Tanya Queen.
Ririn tidak menjawab pertanyaan Queen tadi, ia sibuk memeriksa apakah ada yang lupa ia bersihkan. Ia membolak-balikan wajah Queen, yang di perlakukan seperti itu hanya bisa pasrah.
"Mam,,, udah selesai kan? Queen udah bisa pergi kan?" Tanya Queen lagi, gemesh dengan tingkah Maminya itu.
"Udah kok, emang mau ngapain?" Ririn balik bertanya, sedari tadi ia bisa melihat kalau anaknya itu tampak gelisah.
"Queen mau ketemu Papa" Jawab Queen.
"Serius?, kalau gitu ke atas aja. Papa ada di ruangan kerjanya" Ucap Ririn. kemudian Ia memanggil pelayanan yang tadi sambil berdiri diikuti dengan Queen.
Ririn menangkup wajah cantik Queen dengan kedua tangannya, "Mami yakin, keputusan mu ngak bakalan buat Papa kecewa" Katanya di ikuti dengan senyuman.
Queen membalas senyuman Maminya kemudian mengangguk pelan. 'Mami benar, aku ngk boleh buat Papa kecewa' pikirnya.
✨✨✨
Disini Queen sekarang, di depan pintu yang kokoh dengan cat berwarna cokelat kayu. Ia menatap pintu itu dalam diam kemudian menarik nafas dan menghembuskannya pelan ia masih tak percaya diri dengan keputusan yang ia ambil.
Dibalik pintu itu, terdapat Pria paruh baya yang gila kerja dan menjunjung tinggi nilai kedisiplinan. Seseorang yang Queen panggil dengan sebutan 'Papa' yang rela melakukan apa saja demi dirinya melebihi apapun.
Queen melangkah pasti mendekati pintu itu kemudian menggerakkan tangannya untuk mengetuk pintu tersebut "Papa?" Panggil Queen dari luar.
"Queen? Itu kamu?" Tanyanya dari dalam ruangan.
"Iya Pah, ini Queen. Queen bisa masuk?" Queen bertanya balik.
"Masuk aja sayang" Jawab Papanya.
Queen Memberanikan diri untuk masuk, entah mengapa ia merasa sangat horor sekarang, padahal ia cukup sering ke ruangan ini.
Saat tiba di dalam, ia mendapati Papahnya yang berada di balik laptop dan duduk di kursi yang dapat Queen andaikan Singgasananya.
Queen memperhatikan Papanya yang masih asik dengan pekerjaannya, apa Papa ngak ngeliat aku? Pikir Queen. Bagaimana tidak, Papanya masih tetap dengan posisinya semula. Berada di balik laptop dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya, tak heran bukan kenapa Queen bisa memiliki hidung yang mancung.
Pria itu memperhatikan Sangat Putri yang tampak gelisah, ia kemudian mematikan laptopnya dan melepas kacamatanya kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Queen.
"Duduk" Perintahnya, yang langsung di patuhi oleh Queen.
Queen duduk di Sofa minimalis yang di ada di ruangan itu, sedangkan Papanya tepat berada di depannya.
"Maaf Pah, Queen ganggu Papa" Ujarnya dengan perasaan bersalah. Ia merutuki dirinya sendiri, seharusnya ia membicarakan masalah ini besok pagi saja. Pasti Papanya sedang lelah sekarang, pikir Queen.
"Ngak apa-apa, memangnya ada apa?" Tanya Radendra. Ia bingung, apa yang ingin putrinya sampaikan dengan menemuinya malam ini, waktu hampir menunjukkan tengah malam.
"Queen, mau bahas tentang persoalan kemarin" Jawab Queen dengan menunduk. Ia takut menatap langsung wajah Papa nya.
"Kalau bicara liat orangnya Queen" Tegur Redendra ke putrinya itu.
Queen menegakkan kepalanya, menghadap langsung Papanya. Ia menautkan kedua tangannya untuk meredam rasa gugupnya.
"Ngk usah takut, bicara saja" Radendra yang mengerti dengan gelagat Putrinya itu mencoba menenangkannya. Ia tersenyum ke arah Queen, senyum lembut yang sangat jarang terlihat di wajahnya.
Queen yang melihat itu ikutan tersenyum. Rasa gugupnya yang tadi melanda sirna ketika ia melihat senyum yang terukir di bibir Papanya. Lega.
"Queen mau bahas soal perjodohan itu Pah" Queen membuka suara.
✨✨✨
I'm back! Yeayyy!
Akhirnya bisa up juga:)
Jangan lupa vote dan komen yah💜
Salam manis #JeonSyz💜😁

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Story
Teen FictionIni cerita tentang AKU Queenshaa Annastasya Meisya Bagi semua org, hidupnya 'SEMPURNA', dikelilingi keluarga, sahabat, harta, dan wajah yang menawan. Tapi siapa sangka dia menyimpan 'RINDU' yang mendalam terhadap seseorang, 'SESEORANG' yang sampai...