[SEVEN]

38 13 0
                                    

Flashback, Minggu lalu.

Queen sedang bersantai di taman belakang rumahnya. Menikmati semilir angin yang menimpa wajahnya dan membuat rambutnya sedikit berantakan. Ia memainkan lagu milik boyband Korea kesayangannya 'Spring Day - BTS' menurutnya, lagu ini sangat cocok di putar sekarang.

Tiba-tiba sebuah tepukan membuyarkan lamunannya. Ia membalikkan badan. tatapannya jatuh ke orang yang tadi menepuk bahunya, dia Tara -kakak pertamanya-

Tara duduk di samping Queen "kamu di panggil Papa" Ucapnya kemudian

"Hah? Kenapa?" Tanya balik Queen. Ia bingung.  Kenapa Papanya memanggilnya.

"Kesana aja dulu, siapa tau penting"

"Oh, oke. Queen kesana" Queen berdiri dari duduknya. Ia berlari lari kecil ke ruangan Papanya, tak ingin  membuatnya menunggu.

Disini Queen sekarang, didalam ruangan kerja Papanya. 'Kok cringe yah?' batin Queen. Ia melihat tatapan serius yang Papanya tampilkan.

'Apa aku buat salah? Apa karena aku beli album ngk bilang-bilang? Ah, tapi nggak mungkin karena itu' sekali lagi Queen bertanya pada dirinya sendiri.

"Ehm, Pah, ada apa ya?" Queen memberanikan diri untuk bertanya.

"Papa mau bicara hal yang serius dengan kamu" Jawab Papanya.

Seketika itu juga Queen diam. Bungkam. Seakan terikat dengan tapi tak kasat mata. Tangan Queen gemetar, ia menunduk menghindari tatapan mengintimidasi dari Papanya. 'Bunda, Mami, tolong Queen. Apa salah Queen' ia meminta dalam hati.

"A-apa itu P-Pah?" Queen bertanya dengan dengan terbata-bata, ia benar-benar takut sekarang, takut dengan segala kemungkinan yang terjadi.

"Tidak usah takut, ini demi kebaikan mu" Ujar Redendra. Menenangkan Putrinya yang kelihatan sangat gelisah dan gugup sekarang.

"Papa sama Mama-mama kamu udah buat keputusan" Radendra berhenti sejenak. Ia memperhatikan wajah Sang Putri yang kelihatan pucat "Papa akan jodohin kamu"

Bagai tersambar petir, badan Queen menegang seketika. Ia membulatkan matanya, tak percaya dengan apa yang Papanya ucapkan tadi.

"Papa becanda? Ngk mungkin kan?" Tanya Queen tidak percaya "Pah, ini bukan jaman kuno! Ngapain pake jodoh jodohin sih" Lanjut Queen. Ia berharap semoga Papanya mau mengubah keputusannya.

"Papa serius sekarang, Papa akan beri kamu waktu seminggu untuk memikirkan itu. Dan, papa harap keputusan yang kau ambil tidak mengecewakan Papa. Ingat, ini demi kebaikan mu" Ujar Papanya dengan tatapan seriusnya.

"B-baik pah" Ucap Queen pelan. Ia masih tak percaya dengan keputusan Papanya sekarang. Kenapa harus dia yang di jodohkan? Kenapa tidak kak Tara atau kak Alfa saja? Queen ingin sekali menanyakan itu, tapi ia memendamnya. Terlalu takut untuk bertanya.

Queen berdiri dari duduknya dengan pandangan kosong, ia sama sekali enggan berbalik menatap Papanya. Ia kecewa. Sangat kecewa.

✨✨✨

"Queen mau bahas soal perjodohan itu pah" Queen membuka suara. Sebenarnya ia sangat takut sekarang. Tak ada Bunda atau Maminya yang menemaninya, katakanlah Queen pengecut saat berhadapan dengan Papanya.

"Kamu sudah punya keputusan?" Tanya Radendra datar.

"I-iya Pah, Queen udah mikirin ini baik-baik" Jawab Queen terbata.

Queen StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang