DREAM Chapter : Prologue

9.2K 948 455
                                    

Now playing : TXT - Nap of a star ( piano instrumental )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Now playing : TXT - Nap of a star ( piano instrumental )

•••DREAM•••


Lampu-lampu sorot menyala, suara riuh penonton menggema di dalam ruangan maha luas itu. Berseru nyaring tatkala satu per satu dari mereka mulai naik ke atas panggung.

Penantian telah berakhir. Hari ini telah datang. Ketika mereka sampai pada panggung ini, dan memulai kehidupan baru sebagai seorang idol.

Tak ada lagi kehidupan pelik seorang trainee dan mimpi buruk yang datang menghantui. Tak ada lagi rasa khawatir akan tiadanya hari debut. Semua sudah berakhir. Mereka berhasil.

Ruangan itu terasa bergemuruh tatkala alunan fanchant mengalun dengan indah, diikuti banner-banner yang terangkat tinggi, dan flashlight yang menambah kesan cantik di ruangan itu.

Hari ini, di tempat ini, mereka akan memulai takdir baru dengan sebuah penampilan yang telah mereka persiapkan. Menunjukkan sebuah penampilan debut perdana yang dinanti sejak awal mereka diperkenalkan kepada khalayak.

Demi Tuhan, semua masih terasa seperti mimpi. Mimpi indah yang datang kala malam menjemput, kemudian terganti mimpi buruk yang memaksa mereka untuk bekerja lebih keras.

Panggung mereka, sorakan penggemar dan cahaya kecil yang menyebar itu... Apakah nyata?

"CHOI SOOBIN! CHOI YEONJUN! CHOI BEOMGYU! HUENING KAI! TOMORROW BY TOGETHER!"

Mendadak, senyum mereka menghilang. Sesaat segalanya terasa hampa. Fanchant yang diteriakkan hanya samar terdengar. Kemudian, arah mata mereka beralih pada Kang Taehyun.

Jika hanya satu yang salah menangkap, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi, semua mendengar kejanggalan yang sama. Semua mendengar saat fanchat itu teralun tanpa nama Kang Taehyun.

Sosok yang kini menjadi pusat perhatian teman-temannya itu membatu di tempatnya. Pandangannya kosong, siapapun tau dia hanya merasa bingung dan tidak mengerti.

"Kenapa—"

Bruk!

Mereka terkejut ketika secara tiba-tiba Taehyun jatuh terduduk. Lelaki itu meringis, membuat teman-temannya mendekat dengan panik.

"Ada apa? Apa kamu baik-baik saja?" Soobin adalah yang paling panik di sana. Dia yakin mereka baik-baik saja sebelum naik ke atas panggung. Soobin benar-benar sudah memeriksa kondisi teman-temannya, bahkan Taehyun yang paling tidak bisa diam di ruang tunggu tadi.

"Kakiku lemas, Hyung," cicit Taehyun.

"Bagaimana bisa?" Giliran Yeonjun yang menunjukkan kepanikannya. Taehyun yang ditanya seperti itu hanya dapat menggeleng pelan, karena ia pun tak mengerti dengan keadaannya sendiri.

Sementara semua member sedang panik, fanchant tanpa nama Taehyun masih terus menggema dan terdengar semakin nyaring, bahkan kini diikuti ujaran penuh kebencian yang menusuk hingga ke uluhati.

"Keluarkan Kang Taehyun! Kami tidak menyukainya!"

"Dia gak pantas bersama TXT!"

"KELUARKAN KANG TAEHYUN!!!"

Seiring suara-suara teriakan yang memekakan telinga itu, Taehyun mengatup matanya rapat tatkala matanya terasa sakit setiap kali bola matanya bergerak. Hingga saat ia membuka matanya kembali, pandangannya berubah buram dan tak ada satupun yang bisa ia lihat dengan jelas.

"Hyung?" Taehyun berusaha menggapai seseorang yang bersimpuh di depannya.

"Kenapa? Ada apa?" Beomgyu meraih tangannya, menggenggamnya erat.

"Kabur, Hyung. Aku gak bisa melihat dengan jelas."

"KELUARKAN KANG TAEHYUN. DIA BUKAN IDOL YANG KAMI INGINKAN!!!"

"Ya! Tolong jangan katakan hal seperti itu!" Yeonjun berseru kesal.

Sial! Harusnya ia tidak boleh marah. Tapi Demi Tuhan, mereka sudah kererlaluan. Liatlah, bukannya berhenti, teriakan mereka malah semakin menjadi.

"Kami tidak menyukainya!!! Biarkan TXT hanya berempat! TXT TIDAK MEMBUTUHKAN KANG TAEHYUN!!!"

Diam-diam, Taehyun menggigit bibir bawahnya kuat. Ia tak mengerti kenapa semua jadi seperti ini, pun pandangannya yang tak kunjung membaik membuat kepalanya serasa ingin pecah.

Detik berikutnya Taehyun merasakan sesuatu mengenai tubuhnya. Sesuatu yang keras, entah apa itu. Hingga kemudian ia sadar mereka tengah dilempari.

Semua semakin memburuk. Teriakan dan lemparan semakin membabi buta, sampai kemudian Taehyun merasa ditarik ke dunia lain, dan ia terbangun dengan peluh yang mengalir deras dari pelipisnya. Dadanya bergemuruh, napasnya tersengal. Begitu ia melihat sekelilingnya dan perasaannya mulai membaik, satu hal yang kemudian ia sadari... Mereka belum debut. Semua hanya mimpi. Mereka masihlah trainee yang bisa didepak kapan saja jika tak menunjukkan kemajuan yang memuaskan.

Kang Taehyun menarik napas dalam-dalam, lalu meraup wajahnya kasar. Mimpi itu terasa begitu nyata, seperti hari-hari sebelumnya, dan terasa sangat mengganggu.

Dan rasanya hanya dia saja yang mengalaminya, teman-temannya masih tidur dengan lelap. Hanya dia saja, seperti dalam mimpinya.

'...TXT TIDAK MEMBUTUHKAN KANG TAEHYUN!!!'

TXT tanpa dirinya, apa mungkin....

Taehyun memeluk lututnya yang di tekuk, membenamkan wajahnya di antara lipatan tangan, berusaha meredam isakannya agar tak mengusik tidur yang lainnya.

Seiring detik jarum jam yang memecah kekosongan di kamar sempit itu, bahunya bergetar hebat. Malam itu, Kang Taehyun menangis dalam diam.

-DREAM-

Hello, I'm back!

Gak perlu bertanya kenapa cepet banget aku baliknya. Kepolosan TXT menggodaku:')

Udah beberapa hari ini suka kebayang sama Taehyun yang ternistakan. Yaudah deh, daripada mubazir imajinasinya lebih baik ketik aja ya gak sih:')

Setiap kali liat Taehyun nyempil di antara member lain, apalagi kalo jejeran sama Soobin. Berasa pengen nyentil aku tuh. Gemes banget:')

Semoga kalian suka dan menikmati ceritanya. Kalo gak enak lepeh aja.

I PURPLE U 💜

✔ One DREAM | Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang