Now playing : TXT - Our Summer (acoustic mix)
•••
Dunia yang gelap menyelimutinya. Tak ada siapapun, hanya suara yang entah datang darimana. Ia berusaha mencari secercah cahaya, namun tak ada apapun selain kegelapan.
Semua gelap.
Namun suara itu terus terdengar.
Matanya terpejam, mendengarkan dengan baik asal suara yang menyapu pendengarannya. Sampai semua terasa berputar, dan suara itu terdengar semakin jelas.
"Hey!"
Matanya terbuka dengan cepat, napasnya sedikit tersengal. Sesaat ia terdiam, melihat sekelilingnya yang tampak tidak asing. Kemudian arah matanya beralih pada sosok yang baru saja menariknya dari tempat asing itu.
Ia baru akan bersuara, namun suara pintu yang terbuka menyelanya lebih dulu.
"Bagaimana, Hyung?"
"Dia sudah bangun"
Soobin mendekat dan menempelkan punggung tangannya di kening Taehyun.
"Panasnya sudah turun"
Taehyun hanya memandang bingung dua sosok lelaki di hadapannya. Pandangannya menerawang pada langit ruangan di atasnya. Otaknya masih sibuk mencerna apa yang terjadi. Sampai ia tersadar begitu lengannya ditepuk pelan.
"Kamu sudah merasa baik?" tanya Yeonjun. Taehyun hanya mengangguk ragu.
"Syukurlah, kami khawatir karena kamu tidur lama sekali."
"Berapa lama?" suaranya nyaris tak terdengar.
"Seharian penuh"
Taehyun mengernyit. Tidur ya....
"Tadinya kami ingin membawamu ke rumah sakit, tapi karena kamu sudah baikan, ku rasa hanya perlu beristirahat di sini saja," jelas Soobin.
Taehyun tak merespon ucapan yang lebih tua itu. Pikirannya masih melayang. Satu hal yang ia sadari; semua hanya mimpi. Satu mimpi yang kembali menghantuinya setelah sekian lama.
"Apa selama tidur kamu bermimpi buruk?"
Taehyun melirik Yeonjun sekilas. "Iya" Ia remat selimutnya. Jika diingat lagi, mungkin itu mimpi terburuk yang pernah dia alami sepanjang hidupnya. Sakit, kehilangan ayah, dan melepas impian.
"Pantas saja tidurmu gak tenang," ujar Soobin mengingat beberapa kali Taehyun mengigau sampai menangis dalam tidurnya.
"Jangan terlalu memaksakan diri. Kita sudah debut, kamu gak perlu mengkhawatirkan apapun lagi," lanjutnya.
Taehyun mengangguk samar. Benar, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Mereka sudah melewati fase itu. Namun tetap saja, ia masih akan merasa khawatir untuk semua hal.
Yeonjun beranjak dari tepian ranjang. Menarik Soobin agar menggantikannya menemani Taehyun.
"Aku akan ambilkan makanan, kamu harus minum obat." Yeonjun mengusap puncak kepala Taehyun sekilas sebelum meninggalkan kamar.
Taehyun lantas menatap Si Pemimpin grup mereka yang duduk di sampingnya itu, "Hyung?"
"Hm?"
"Bagaimana... Aku bisa sakit?"
Soobin mencebik. "Kenapa kamu bertanya? Itu karena kamu kurang beristirahat! Setelah debut jadwal kita semakin padat, ku pikir aku sudah mengawasi kalian dengan baik, tapi ternyata ada anak nakal yang sulit diatur di sini!" sungutnya.
Taehyun meringis. "Maaf" Terlihat seperti maknae yang seharusnya.
"Setelah ini, apa kamu mau jadi anak nakal lagi?"
Taehyun menggeleng keras. "Gak mau!"
Demi Tuhan, jangan lagi.
"Anak pintar," ujar Soobin seraya menepuk pelan puncak kepala Taehyun seperti seekor anak anjing.
Detik berikutnya pintu kamar kembali terbuka. Yeonjun dengan nampannya masuk disusul Beomgyu dan Hyuka.
"Yak! Kang Taehyun, ku pikir kamu gak akan bangun lagi!" celetuk Hyuka yang langsung mendapat jitakan dari Beomgyu.
"Panggil dia Hyung, bodoh!"
Hyuka memberengut sembari mengusap keningnya. "Kenapa Hyung marah? Taehyun saja gak apa-apa"
Taehyun tertawa pelan. "Iya, iya. Terserah kamu saja. Dasar kelinci gemuk!"
Hyuka yang cemberut semakin memajukan bibirnya. "Yak! Dasar bayi marmut!"
Mereka tertawa, tawa yang seakan sudah sangat lama tidak Taehyun dengar. Alih-alih ikut menggoda Huening Kai, Taehyun hanya diam memandang teman-temannya. Senyumnya mengambang kala melihat tingkah kekanakan Hyuka Dan Beomgyu, juga bagaimana Yeonjun mengomel karena mereka terlalu berisik dan Soobin yang hanya pasrah melihat ketiganya.
Dari mimpi itu Taehyun jadi tau, tidak semua mimpi lebih indah dari kenyataan. Karena sejatinya, hidup di dunia nyata jauh lebih menyenangkan dari di dunia mimpi. Dan Taehyun sadar bahwa ada banyak hal di dunia nyata yang jauh lebih baik dari dunia mimpi.
Terima kasih atas mimpinya. Setelah ini, aku akan lebih berusaha, dan mensyukuri apa yang sudah aku dapatkan. Aku akan jadi lebih baik, Tuhan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"CHOI SOOBIN! CHOI YEONJUN! CHOI BEOMGYU! KANG TAEHYUN! HUENINGKAI! TOMMOROW BY TOGETHER!"
Karena TXT berlima, dan selamanya akan begitu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yak! Akhirnya selesai juga😭 gak tau dapet hidayah darimana endingnya bisa begini.
Thanks buat kalian yang udah setia menunggu cerita ini. Tadinya aku gak yakin sama cerita ini, tapi komentar kalian selalu jadi semangat buat terus lanjut sampai akhir:')
Btw siapa yang gak pernah nangis dari awal cerita sampai ending? Hulk generasi kedua. Aku paling suka bagian mereka nyamperin Taehyun ke rumahnya. Pas ngetik itu aku baper lho:'(
See U next story ya😘
I PURPLE U 💜
***
KYAA! Akhirnya selesai juga:* Cuma revisi doang tapi lama banget. Menuhin notif aja sih aku:')
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ One DREAM | Kang Taehyun
Fanfic[Tomorrow by Together] "Aku keluar dari TXT" Satu kalimat yang mampu meruntuhkan dunia tepat di atas kepala. Mereka akan menunjukkan, bagaimana meraih impian tak semudah membalikkan telapak tangan. Bahwa berani bermimpi artinya siap menanggung segal...