—DREAM—
"Ya! Kenapa kamu melakukan banyak kesalahan hari ini? Ku pikir kemarin kita sudah melakukannya dengan baik!"
Kang Taehyun meraup wajahnya pasrah, sementara punggungnya ia sandarkan pada dinding setelah duduk berselonjor.
"Aku gak tau. Tiba-tiba saja aku melupakan beberapa gerakan," sesalnya.
Beomgyu merotasikan matanya jengah. "Kita melakukannya setiap hari, dari berbulan-bulan yang lalu, apa kamu akan melupakannya dengan mudah? Kamu bahkan menabrak kami beberapa kali!"
"Aku benar-benar minta maaf. Aku gak sengaja, sungguh. Kakiku keram lagi."
Beomgyu tidak memedulikan perkataan Taehyun. Lelaki itu melengos ke sudut ruangan. Bersandar di sana dengan tangan terlipat di depan dada.
"Sudahlah, mungkin kita semua terlalu lelah." Soobin menengahi. "Istirahat dulu. Latihan gak akan membuahkan hasil kalau kita terlalu memaksakan diri."
Yeonjun dan Hyuka mengangguki, kemudian yang termuda menghampiri Beomgyu yang masih terus menggerutu, sementara Yeonjun membantu memijat kaki Taehyun.
"Apa sejak dulu kamu sering seperti ini?" tanya Si Tertua.
Taehyun menggeleng. "Gak, Hyung," cicitnya. Ia sendiri menyesalkan untuk apa yang terjadi padanya akhir-akhir ini. Soobin yang memahaminya lantas duduk di samping bocah Gangnam itu.
"Jangan terlalu dipikirkan. Ini sesuatu yang biasa, 'kan? Masalah Beomgyu...." Sekilas, lelaki itu melirik Beomgyu yang tengah dibujuk Hyuka. "Ku rasa dia hanya sedang sensitif saja. Kamu tau 'kan dia agak sulit ditebak," ujarnya, tersenyum tipis selagi mengusap puncak kepala Taehyun.
Soobin dan Yeonjun kemudian saling pandang, tampak merundingkan sesuatu. Namun sebelum membuat keputusan, suara pintu yang terbuka mengalihkan atensi kelimanya.
Pelatih Song datang. Mereka serentak mendekat dan kembali berlatih meski Taehyun harus menahan keram dikakinya, lagi.
—DREAM—
Angin berhembus kencang ketika para trainee keluar dari gedung agensi. Salju masih turun dan menumpuk di jalanan. Setelah banjir peluh setelah berlatih, kini mereka harus mengenakan mantel tebal demi berlindung dari dingin yang menusuk tulang.
Satu persatu trainee memasuki mobil, tapi ketika giliran Taehyun, anak itu menahan langkahnya. Yeonjun yang sudah berada di dalam mobil menyembulkan kepalanya.
"Ada apa?"
Taehyun tidak menjawab. Ia tengah mencoba menormalkan pandangannya yang kembali buram tiba-tiba. Lelaki itu menggeleng keras selagi mengerjap.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ One DREAM | Kang Taehyun
Fanfic[Tomorrow by Together] "Aku keluar dari TXT" Satu kalimat yang mampu meruntuhkan dunia tepat di atas kepala. Mereka akan menunjukkan, bagaimana meraih impian tak semudah membalikkan telapak tangan. Bahwa berani bermimpi artinya siap menanggung segal...