***
"Kang Taehyun, langkahmu itu terlalu sempit. Perhatikan gerakan yang lain!" Teguran Pelatih Song kembali menyalip di antara suara musik yang bergema. Entah sudah ke berapa kali, dan itu terasa mengusik.
Tidak! Mereka bukan kesal pada Pelatih Song, tapi pada penyebab pelatih mereka mengomel sejak tadi.
"Maaf, aku akan berusaha lagi" Taehyun membungkuk dalam. Jawaban yang juga ia berikan setiap kali teguran itu terlontar.
Musik dimatikan, lantas Pelatih Song membuang napas kasar.
"Latihannya sampai disini dulu. Kurasa Taehyun punya sedikit masalah. Aku harap besok kalian bisa melakukan yang lebih baik dari ini" ujar pria itu sebelum beranjak meninggalkan ruang latihan.
Anak-anak itu membungkuk mengucap terima kasih, lalu menghembuskan napas berat setelah pelatih mereka menghilang di balik pintu.
Beomgyu dan Hyuka melihat Taehyun sekilas sebelum berjalan ke sisi lain untuk mengambil botol air minum masing-masing. Soobin memilih duduk di posisinya, sementara Yeonjun beranjak menghampiri Taehyun.
"Hyun?" Taehyun menatap hyung tertuanya itu. "Mau bercerita sesuatu?"
Tak ada jawaban. Taehyun membiarkan pertanyaan- atau lebih tepatnya tawaran itu menguap begitu saja. Taehyun sadar bahwa dirinya memang kian berbeda dari biasanya. Tidak, tentu saja bukan karena penyakitnya, tapi karena pikiran kacaunya. Dia tidak tau bagaimana akan mengatakan pada mereka. Dia tidak ingin mereka kecewa, kasihan, atau marah padanya. Maka dari itu dia masih betah menyimpan rahasianya sendiri, atau setidaknya dengan Soobin.
Untuk saat ini cukup Soobin saja. Taehyun percaya Soobin akan menyimpan ini sampai dia sendiri yang akan mengatakan pada yang lain.
"Kita semua berjanji gak akan menyembunyikan apapun. Jadi beritahu apa masalahmu dan kami akan membantu," ujar Yeonjun lagi, kali ini sembari mengusap pundak kecil Taehyun.
"Aku baik-baik saja, Hyung"
Disana Soobin melihat mereka dari ekor matanya, ia ingat percakapan mereka malam kemarin. Taehyun mengatakan hal yang sama dengan akting yang sempurna. Soobin bahkan hampir tertipu, tapi untungnya dia tidak sebodoh itu.
"Kamu yakin? Atau mungkin kamu punya masalah di sekolah atau di rumahmu?" tanya Yeonjun lagi.
Beomgyu yang tengah memakan cemilan bersama Hyuka mengalihkan atensinya pada mereka. "Sudah aku bilang gak ada masalah di sekolah!"
Yeonjun berdecak. "Aku gak bertanya padamu, bocah"
Beomgyu mencebik sebelum kembali pada kegiatan kencannya bersama Hyuka.
Yeonjun kembali pada Taehyun. "Apa kamu punya masalah dengan orang rumahmu?"
"Sudahlah, Hyung. Mungkin dia hanya belum bisa mengatakannya. Aku sudah menanyakan padanya berkali-kali, tapi dia selalu mengatakan 'aku baik-baik saja'," sela Soobin. Dia sadar Taehyun sudah terpojokkan disana. Tidak ada pilihan lain selain membantu. Meski dia sendiri ingin Taehyun berterus terang, namun ia tidak bisa memaksakan keputusannya. Bagaimanapun dia harus berada di tengah situasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ One DREAM | Kang Taehyun
Fanfiction[Tomorrow by Together] "Aku keluar dari TXT" Satu kalimat yang mampu meruntuhkan dunia tepat di atas kepala. Mereka akan menunjukkan, bagaimana meraih impian tak semudah membalikkan telapak tangan. Bahwa berani bermimpi artinya siap menanggung segal...