—DREAM—
Beomgyu bersandar pada tembok sambil bersedekap dada, sesekali melihat ke arah pintu, kemudian membuang napas gusar. Huening Kai yang berdiri tak jauh darinya mengetukkan kakinya ke lantai dengan tidak tenang.
Keduanya sedang gelisah menunggu Soobin dan Yeonjun yang tengah berbicara hal penting dengan pimpinan perusahaan mereka.
Harusnya mereka berdua juga ikut ke dalam sana, tapi semua tau Hyuka akan berubah jadi merepotkan dan bisa membuat mereka tidak bisa mendapatkan informasi apa-apa sehingga berakhir Beomgyu harus tetap di luar menjaga bayi sebesar Huening Kai.
Mereka beruntung karena bisa menemui Bang Si Hyuk malam ini juga. Mereka mungkin tidak akan melakukannya jika bukan untuk memastikan tidak ada sesuatu yang terjadi pada Taehyun.
Mereka tidak tau kenapa Taehyun harus sampai pulang ke rumahnya. Apa masalahnya begitu besar sampai tidak bisa diselesaikan di sini saja bersama mereka?
Mereka pasti tidak akan seresah ini jika tidak mengingat hanya tersisa tiga hari sebelum waktu debut mereka. Tiga hari yang harusnya benar-benar mereka gunakan dengan baik untuk segala macam persiapan yang melelahkan.
Demi apapun, dalam kurun waktu itu tidak banyak hal bisa dilakukan. Tapi melihat kondisinya seperti ini, mereka bahkan tidak bisa melakukan apapun.
Jika situasinya beda, mungkin Beomgyu akan kembali mengamuk tidak jelas. Tapi beruntungnya Beomgyu sudah memutuskan untuk tidak melakukan apapun sesuka hati.
Justru mengingat apa yang terjadi pada Taehyun, Beomgyu ingin sekali meminta maaf padanya. Sudah cukup dia menutup mata untuk melihat tekanan yang dialami temannya sendiri. Dia sangat egois, tidak seperti Taehyun yang selalu mengutamakan orang lain lebih dulu.
Beomgyu meraup wajahnya kasar, lantas menghela napas frustasi. Bahkan demi tidak membuat mereka semua khawatir, Taehyun menyimpan masalahnya sendiri dan mau menderita sendirian. Tapi dengan bodohnya Beomgyu tidak pernah ingin tau dan hanya bisa menyalahkannya.
Pintu yang sejak tadi tak berhenti ia lihat akhirnya terbuka. Soobin dan Yeonjun keluar dengan langkah lemah.
"Bagaimana, Hyung?" Hyuka bertanya selagi menghampiri keduanya dengan langkah terburu.
"PD Nim bilang Taehyun gak ingin kita tau. Tapi dia janji akan pulang besok untuk persiapan debut" Yeonjun menjawab setelah mengusap wajahnya dengan lesu.
"Kenapa Taehyun gak ingin kita tau? Kenapa dia menyembunyikan masalahnya lagi?"
"Tenanglah, Gyu. Mungkin dia hanya punya sedikit masalah di rumahnya. Dan mungkin juga masalah pribadi." Soobin mengusap punggung bocah itu.
"Bagaimana jika bukan?" sanggah Hyuka, membuatnya langsung mendapat tatapan penuh tanya dari teman-temannya. "Maksudku... Bagaimana jika ternyata...." kalimatnya terhenti.
Rasanya semua mulai mengerti arah pembicaraan itu. Dan demi apapun, tidak ada di antara mereka yang menyukainya.
"Jangan memikirkan yang aneh-aneh. Taehyun bilang besok akan kembali, 'kan?" kata Yeonjun
"Aku gak percaya," tukas Beomgyu. "Terakhir kali dia bilang tidak ada apa-apa, ternyata ada masalah besar yang dia sembunyikan. Bagaimana kita bisa memercayainya?"
Ucapannya membuat teman-temannya bungkam. Agaknya... Sedikit banyak Beomgyu benar. Tapi bukankah tujuan Taehyun sebenarnya bukan untuk merahasiakan masalahnya dan menganggap tak ada yang berhak mengetahuinya? Taehyun hanyalah tidak mau melibatkan siapapun dalam masalahnya. Karena Taehyun hanya tidak ingin menjadi merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ One DREAM | Kang Taehyun
Fanfiction[Tomorrow by Together] "Aku keluar dari TXT" Satu kalimat yang mampu meruntuhkan dunia tepat di atas kepala. Mereka akan menunjukkan, bagaimana meraih impian tak semudah membalikkan telapak tangan. Bahwa berani bermimpi artinya siap menanggung segal...