Taehyung mengerang pelan karena kepalanya berdenyut ketika dia membuka matanya. Wine benar-benar hadiah yang buruk, well, menurutnya, menurut Yoongi itu yang terbaik.
Taehyung menolehkan kepalanya, menatap Yoongi yang tidur menghadapya dengan damai, seulas senyum menghiasi wajahnya.
"You know what, hyung? When I say that 'I love you', I really meant it." gumamnya menatap Yoongi penuh ketulusan.
Yoongi menggeliat wajahnya yang sudah dekat dengan Taehyung mendongak, mengakibatkan hidung mereka hampir bersentuhan.
"Uhm." gumam yoongi, dia kedinginan?
Taehyung menarik selimut hingga ke batas dadanya tapi Yoongi tertutupi hingga dagunya.
Melihat Yoongi dari dekat seperti ini... bolehkah Taehyung jujur akan perasaannya?
T-tapi jika Taehyung jujur sekarang, apa Yoongi bisa menerimanya? Yoongikan lurus,
mungkin.
"Puas menatapku?" suara serak dengan volume kecil menyapa pendengarna Taehyung, sempat membuatnya terkejut tapi responnya hanya senyuman manis.
"Tidak akan pernah."
"Wae?" tanya Yoongi penasaran, tangannya dipindah dibawah pipinya.
"Hyung terlalu... aish, bagaimana aku mengatakannya." Taehyung menutup wajahnya malu.
"Terlalu apa hm?" tanya Yoongi.
"Jangan membuatku terpojok hyung!" kesalnya dengan bibir mencebik, membuat Yoongi tersenyum kecil.
"NAH ITU!" Taehyung berteriak tepat diwajah Yoongi membuat Yoongi sendiri menutup mata.
"Apa?" tanyanya sekali lagi.
"You're just too precious, too cute and tiny, I just can't-" Yoongi mencubit bibir Taehyung tapi tidak menekannya hingga kesakitan, dia hanya memegangnya, untuk menghentikannya berbicara lebih banyak lagi.
"Shhh. I know." katanya kemudian melepas tangannya dari bibir Taehyung, tapi yang lebih muda menahannya.
"Hyung..." Taehyung mencium punggung tangan Yoongi dan telapaknya.
"Hmn?"
"Kita ini, apa?" tanya Taehyung.
"Manusia lah, kecuali kau yang dengan senang hati disebut alien oleh para member."
Taehyung menggigit punggung tangan Yoongi membuatnya meringis kesakitan.
"Aku serius, aku bertanya soal hubungan kita."
"Ya sama, aku juga mempertanyakannya sekarang." kedua manik hitam mereka saling beradu, membuat salah satu dari mereka menggigit bibir bawahnya karena gugup.
"Well, bagaimana jika kita resmikan saja?"
"Jadi apa?"
"Partner tidur." jawab Taehyung menunjukkan semyuman kotak polosnya.
Sedetik kemudian Yoongi menarik tangannya kembali dan menenggelamkan dirinya didalam selimut, enggan menatap Taehyung lantaran kesal.
"Aigoo, aku hanya bercanda hyungie." katanya kemudian memeluk gumpalan disebelahnya.
Yoongi be like: Akutu gabisa diginiin bangst.
"Apa maumu?" tanya Yoongi ketika Taehyung menyusul menenggelamkan diri ke dalam selimut.
"Aku mau kau."
"Hm?" awalnya Yoongi bingung. tapi tak lama dia mengangkat senyuman andalannya.
"Coba dapatkan."
"ARE YOU SERIOUS?! I MEAN-"
"Woi berisik tau gak?! Masi pagi ini!" teriak Seokjin dari bed seberang.
"And, try to not too excited." sambung Yoongi tertawa pelan.
Ketika matanya terpejam saat tertawa, Taehyung mendekat, mengusap leher hingga tengkuk Yoongi kemudian menarik yang lebih tua untuk mendekat, menempelkan bilah benda kenyal yang disebut bibir.
"Aku mendapatkanmu?" tanya Taehyung setelah melepas tautan bibir mereka.
"Aish, terlalu mudah jika seperti ini caranya."
Keduanya terkekeh, "Tapi kau suka kan?" Yoongi tidak ingin bohong, jadi dia mengangguk, dia menurut saja ketika Taehyung menariknya kedalam pelukan hangat.
—
end aja gimn? muehe (evil)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasur ver.1 [TAEGI]✔
Fanfiction[COMPLETE] Tentang Taehyung yang ketagihan tidur di kasur Yoongi