Brian Pov
Saat ini gue dan sahabat somplak gue baru membereskan buku untuk ke kantin karena guru yang ngajar tadi nggak inget waktu, andaikan aja nggak ada Edo yang ngingetin mungkin kami semua masih pada belajar.
"Gila tuh guru mau ngebunuh kita apa, ngejelasinnya nggak ada abis-abisnya" kata Bobby.
"Iyeee bener waee tuh, untung ada babang ganteng" sahut Edo membanggakan diri sambil menyisir rambutnya kebelakang menggunakan Jarinya.
"Sombong amat mas" kata Andra menyindir.
"Ya iya dong, Edo gitu lohh" balas Edo.
"Sebahagia lo aja deh" sahut Bobby.
"Jadi nggak sih ke kantinyya??" Tanya Brian yang sedari tadi diam.
"Ya jadilah" kompak Edo dan Bobby.
Mereka pun lantas meninggalkan kelas untuk menuju kantin.
Seperti biasanya, masih banyak yang menjerit seperti orang gila sewaktu melihat kami lewat.
Sesampainya kami di kantin dan menempati tempat yang biasa kita gunakan.
"Eitss giliran lu pada yang mesen makanan" kata Bobby sambil menunjuk Gue dan Andra.
"Oh, iya yah inikan giliran lo berdua" timpal Edo.
Gue dan Andra hanya mendengus.
"Iya" kata gue.
"Pada mau pesen apa lu pada?" Tanya Andra.
"Kalo gue mah Mie pangsit minumnya Air putih aja lah, kata Bunda gue mah air putih itu sehat" kata Edo.
"Gue Mie rebus ama jus Melon" lanjut Bobby.
"Oke" kata Andra.
Gua sama Andra pun pergi memesan makanan.
Gue jalan sambil nunduk tapi tidak lama kemudian.
Brukk
Baju gue basah karena kesiram minuman.
Pas gue mengangkat kepala gue keatas gue ngelihat ada cewe nerd yang hampir jatuh.
Dann
Happ
Gue nangkep tuh Nerd, gue lihat nerd ini nutup matanya.
"Nyaman yah mba" kata gue bercanda.
"Ehhh,, maaf gara-gara aku kamu basah" kata cewek nerd itu sambil nunduk.
"Iya nggak papa" kata gue.
"Eh kelewatan banget lo numpahin minuman lo ke baju pacar gue" kata Talia yang mirip banget ama jalang.
Resta pov
Bukkk
Minuman gue ketumpah ke seragam seorang cowok yang gue ketahui bernama Brian.
Dan gue hampir aja jatuh, andaikan nggak ada Brian yang nolongin gue.
"Eh kelewatan banget lo numpahin minuman lo ke seragam pacar gue" kata Talia kembaran gue.
"Gue bukan pacar lo" kata Brian tegas.
"Ihh kok kamu gitu sih yang" kata Tania dengan nada yang di manja-manjakan.
"Maaf aku pergi dulu" kata gue sambil nunduk.
"Hati-hati" kata Brian.
"Iya" kata gue.
Gue pun langsung pergi menuju sahabat gue.
Disana udah ada Via yang membawa makanan.
"Minumannya mana?" tanya Elin.
"Ketumpah" kata gue singkat.
"Kok bisa" tanya Via.
"Di hadang Talia" kata gue.
"Bangsat" kata mereka bersamaan.
"Jadi lo nggak kenapa-napa kan?" Tanya Gina.
"Nggak, soalnya ada yang nangkep gue" jawab gue.
"Lo hampir jatuh?" Tanya Elin.
"Hmm"
"Siapa yang ngebantuin lo?"
Tanya Via."Kalo nggak salah sih namanya Brian" kata gue santai.
"Hah yang bener lo" kata Elin dan Gina kompak.
"Hmm" jawab gue.
"Wah itu kan Most Wanted di sekolah ini" heboh Gina.
"Iya, beruntung banget lo" timpal Elin.
"B aja sih" jawab gue.
"Lo pergi beli minum gih" suruh Via ke Gina.
"Yaudah deh" kata Gina.
Tidak lama kemudian Gina datang membawa nampan berisi minuman.
Setelah makanannya habis kami pun bergegas menuju kelas karena sebentar lagi bel berbunyi.
Skip
Kringg....kringgg...kringg
Bel pulang pun berbunyi.
"Kita lanjut minggu depan yah, assalamualaikum wr.wb" pamit Bu Lina.
"Waalaikum salam wr.wb" jawab kami semua.
"Lo pulang bareng siapa Res?" Tanya Via.
"Gue bawa sepeda" jawab gue.
"Oh, gue duluan yah Res" pamit Via.
"Hati-hati Res" kata mereka kompak.
"Iya"
●○●☆☆☆●○●
Vote And Coment❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARESTA
General Fictionmenceritakan seorang anak yang tidak dianggap ada oleh keluarganya lagi hanya karena kesalah pahaman. Dia adalah Claresta Nandine, gadis cantik dan pintar yang dulunya cerewet, manja, periang, tapi ingat itu dulu sekarang sifatnya menjadi dingin, ke...