Happy reading. Jangan luapa vote dan koment 😉😉🙏🙏
Selama sebulan sejak pertemuan Nania dengan Fatur, hampir setiap hari ada chat WA dari Fatur di HP Nania. Tanya tentang kabar, kegiatan di kantor, dan cerita tentang teman-teman kampus, serta hal lain yang sepele tapi bisa jadi topik menarik untuk Fatur sampaikan ke Nania. Fatur masih punya rasa pada Nania, walau setelah ditolak pernyataan cintanya dulu, dia pernah punya pacar adik angkatan di kampusnya juga.
'Namanya juga usaha mencari jodoh, ditolak satu orang, cari yang lain' Begitu pemikiran Fatur. Dia bukan playboy, tapi memang ingin mencari pasangan yang tepat dijadikan istri melalui pacaran. Karena itu walau ditolak Nania, tidak membuatnya patah semangat untuk mencari gadis lain yang mungkin berjodoh dengannya. Tapi di pandangan Nania, Fatur lelaki yang baik, sholeh dan gampang berteman dengan siapa saja. Nania tak pernah tahu kisah kasih Fatur dengan perempuan lain.
'Sudah makan siang Nan?'
Sebuah pesan WA dari Fatur. Nania yang kebetulan sedang makan siang bersama Lina di pantry, HP diletakkan di meja makan, melihat notive chat WA, membuka pesan tersebut.
Nania mengetik balasan 'ini lagi makan'
'Sama siapa? Tidak sama cowok kan?'
'Sama Lina'
'Makan pakai lauk apa? Aku tadi beli soto depan kantor'
'Masakan rumahan. Tumis sayur dan ikan mujair goreng kak'
.
.
.
Chat berlanjut sampai hampir habis jam istirahat. Sebenarnya Nania enggan kalau meladeni chatting dari Fatur yang suka lupa durasi. Pernah Nania tanyakan ke Fatur, kok kalau chat seperti gak bisa stop? Katanya dia seneng gobrol dengan Nania nyambung. Alasan klasik banget yaahh.
Sepulang kerja, HP Nania bunyi.
"Assalamualaikum, Nania."
"Waalaikumsalam, Kak Fatur. Ada apa telepon?" tanya Nania langsung.
"Nania, Minggu besok aku boleh ke tempatmu, yah?"
"Hah!! Ngapain, Kak?" Nania kaget karena tiba-tiba Fatur ingin menemuinya.
"Ada sesuatu yang ingin kusampaikan," jawab Fatur dengan nada serius.
Karena merasa tak biasa dengan keinginan Fatur, Nania menawarkan solusi "Nggak bisa lewat telepon atau WA saja, Kak?"
"Nggak bisa Nan. Kita harus ketemu. Kirim alamat kostmu ya. Nanti aku jemput"
"Eemmm ... maaf, Kak. Aku nggak pernah keluar berdua dengan seorang laki-laki. Aku ajak temen, ya? Kalau gak boleh, yaaa maaf aku gak bisa." Hal itu benar, kecuali waktu nebeng mobilnya Dika. Dan itu karena ada alasan yang jelas, seperti urusan kantor yang mengharuskan semobil berdua. Duduk di bangku tengah saja membuat jantung Nania berdetak lebih cepat dari seharusnya. Sedangkan ini Fatur tiba-tiba ngajak ketemuan berdua dan belum jelas tujuannya. Tidak akan pernah Nania menurutinya.
"Ya sudah gapapa, ajak temanmu. Oke, sampai jumpa hari minggu Nania. Asalamualaikum." Terdengar nada kecewa di seberang. Tapi Fatur senang karena Nania mau diajak bertemu. Fatur tahu tidak mudah mengajak Nania ketemuan. Dulu saja dia harus meminta sahabatnya Nania untuk mengajaknya ke taman, saat Fatur nembak gadis itu.
"Waalaikumsalam."
Suara sambungan telepon terputus.
Kira-kira kak Fatur ingin bicara tentang apa? Kenapa harus bertemu? Nania bertanya dalam hatinya.
***
Hari minggu pun tiba. Nania meminta Ifa untuk menemaninya bertemu dengan Fatur. Terdengar suara mobil berhenti di depan kostnya. Kedua gadis itu beranjak ke teras depan dan melihat Fatur turun dari mobil. Setelah mengunci pintu kamar, mereka masuk mobil dan siap berangkat.
"Kita mau keman kak?" tanya Nania setelah duduk di bangku tengah mobil tersebut.
"Ada mall baru disini. Kita kesana saja ya." Mobil pun melaju membelah jalanan kota Gresik.
Sesampainya di mal yang dituju, mereka memutuskan masuk ke sebuah restoran makanan jepang. Tentu itu ide Fatur. Kalau Nania dan Ifa jalan-jalan sendiri, pasti mereka memilih beli makan di warung di samping mal. Hahaa ... namanya juga anak kost. Harus hemat buat modal nikah. Nahlo.
Setelah memesan menu, tidak lama makanan dan minumannnya datang. Ifa bergerak cepat memotret menu mereka beberapa kali dan memposting di status medsosnya. Kebiasaan deh.
"Kak Fatur mau menyampaikan apa? Katanya kemarin mau ada yang disampaikan?" tanya Nania penasaran di sela-sela mereka makan.
"Kita habiskan dulu ya makanannya," saran Fatur
"Oke."
Setelah makanan habis, tiba-tiba Ifa memanggil seorang perempuan seusianya di kursi dekat pintu masuk resto. Ternyata itu teman sekolah Ifa dulu. Akhirnya dia ijin menemui teman lamanya tersebut. Sepeninggal Ifa, Nania kembali bertanya pada Fatur tetntang hal yang ingin disampaikan. Fatur mulai menegakkan duduknya, memandang Nania dan berdehem sebentar.
"Aku ingin menjadikanmu istriku Nania." Dengan tenang dan penuh keyakinan, kalimat tersebut diucapkan oleh Fatur.
Jantung Nania berdetak lebih cepat mendengar kalimat yang disampaikan Fatur secara tiba-tiba. Tidak ada kata pengantar atau basa basi sebelumnya. Nania tidak tahu seperti apa wajahnya sekarang. Mata mereka saling bertatapan dan mengunci.
"A ... aku ...."
"Dulu aku menerima penolakanmu karena ada alasan yang bisa ku terima. Tapi sekarang, alasan itu sudah tidak berlaku. Kamu sudah selesai kuliah, dan juga sudah bekerja. Jadi kumohon terimalah lamaranku ini Nania!"
Nania menghela napas berat. Rasanya dadanya sedikit sesak. Tidak tahu harus menjawab apa. Pandangannya menunduk. Mencari kalimat yang tepat untuk menjawab lamaran Fatur. Dan akhirnya ....
"Kalau Kak Fatur serius dengan ini semua. Kakak temui saja orang tuaku. Aku tidak bisa memberi jawaban sekarang. Maaf." Sambil memejamkan mata dan kepala masih menunduk, ya jawaban yang dirasa paling aman untuk menyelamatkan hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Sampai Halal (Complete)
RomanceNania Saputri seorang gadis berhijab dan ceria berusia 22 tahun mempunyai prinsip dalam hidupnya "Jomlo sampai Halal". Bekerja di sebuah perusahaan swasta setelah lulus kuliah. Dia bertemu dengan Dika Altarik teman kerjanya yang sudah dijodohkan ora...