Happy reading. Jangan lupa vote dan koment 🙏🙏😉😉
Seminggu setelah Nania masuk kerja lagi, ada undangan ulang tahun perusahaannya yang diselenggarakan di hotel Sheraton Surabaya. Karyawan kantor semua cabang diundang, termasuk Nania dan rekan-rekannya dari cabang Gresik. Nania, Dika, Lina dan pak Aam serta istrinya akan berangkat bersama memakai mobil pak Aam. Dengan gamis biru dongker, hijab abstrak warna senada, tas dan sepatu putih, memoles wajahnya dengan make up natural dan memasang arloji satu-satunya, Nania siap berangkat ke acara tersebut.
Dika yang menyetir, disampingnya duduk pak Aam, Lina dan istri pak Aam di tengah, sedangkan Nania duduk di belakang sendirian. Ini kali pertama Nania menghadiri acara ulangtahun perusahaannya. Rasanya excited sekali saat mendapat undangan acara tersebut.
Sesampainya di hotel Sheraton, mereka membaur dengan tamu yang lain. Nania masih setia di samping Lina dan Dika. Hanya beberapa yang dia kenal, yang berasal dari kantor cabangnya. Tiba-tiba seseorang menghampiri Nania. Lelaki yang tidak asing baginya. Lelaki yang dulu pernah sempat menarik sedikit perhatiannya saat kuliah. Dan dia lelaki yang pernah menyatakan cintanya pada Nania, walau akhirnya ditolak.
Flashback on
"Aku mencintaimu Nania"
Sore hari setelah kelas selesai di taman kampus, seorang lelaki rupawan dengan tinggi 178 cm, badan tegap, rambut cepak, menyunggingkan senyum termanisnya sambil memegang sebuah kotak hadiah di hadapan Nania. Yah. Fatur Febrianto Wijaya, nama lelaki tersebut.
Nania tentu saja berbunga-bunga mendengar tiga kata tersebut. Karena lelaki itu adalah lelaki yang sempat mengisi pikirannya dulu. Kenal sejak semester pertama dan selalu satu kelas juga sampai semester enam ini. Tapi bukan Nania namanya kalau tidak bisa mengendalikan debaran jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Tap-tapi... Aku tak bisa menerimanya kak. Aku belum siap" jawab Nania jujur
"Aku akan menunggumu sampai kau siap Nania" Fatur masih berusaha
"Terimakasih untuk perasaan yang kakak berikan kepadaku. Tapi maaf, Nania tidak mau pacaran dulu sebelum lulus dan bekerja" jawaban sama seperti yang diberikan kepada lelaki lain yang dulu pernah mengungkapkan isi hatinya kepada Nania.
"Aku nggak mau pacaran kak. Kalau ada lelaki baik yang menyukaiku kelak, datang dan mintalah aku pada orangtuaku sebagai istrinya, bukan sebagi pacar" lanjut Nania.
"Tapi aku masih punya harapan untuk mendapat jawaban 'iya' dari kamu kan Nan?" Fatur masih membujuk Nania.
"Insya allah kak. Jodoh kita tak ada yang tahu. Itu rahasia Allah. Kalau kita berjodoh kelak, Allah akan mempermudah langkah kita menuju halal" pungkas Nania.
Sejak saat itu, keduanya masih berteman baik. Tapi Nania selalu menjaga jarak dengan semua laki-laki, tanpa terkecuali dengan Fatur. Nania mengesampingkan perasaan yang masih tumbuh pada Fatur. Semua tidak lain karena dia ingin mempertahankan prinsip hidupnya "jomblo sampai halal"
Flashback off
"Nania!" suara itu terdengar terkejut.
"Kak Fatur! Kakak disini juga? Karyawan di Agung Jaya Grup juga?" Nania juga sempat terkejut melihat sosok tersebut di acara ini.
"Ah iya aku di kantor pusat Surabaya. Kamu dimana?"
"Di cabang Gresik kak. Ohya kenalkan, ini Lina dan pak Dika. Temanku, kami di bagian admin keuangan" Nania mengenalkan Fatur dengan Lina dan Dika sambil berjabatan tangan.
Masih bersebelahan dengan Lina dan Dika yang agak berjarak, mereka ngobrol tentang memory waktu kuliah dulu. Tanpa membahas waktu Fatur nembak Nania tentunya. Bukan waktu dan situasi yang tepat untuk membahasnya. Dika yang masih di dekat mereka melihat keakraban Nania dan Fatur dengan perasaan campur aduk. Tersirat ketidaksukaannya pada lelaki itu saat mereka cekikikan bersama. Walau dia bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan, tidak ada sesuatu yang intim, tapi Dika merasa ada cemburu di hatinya. Yah! Dika cemburu melihat Nania dan Fatur yang hanya mengobrol dan tertawa bersama. Dika juga tak tahu kenapa tiba-tiba dia merasa tak suka Nania dekat dengan lelaki lain.
Acara intipun dimulai. Mereka menghentikan obrolan dan memperhatikan ke panggung acara. Setelah runtutan acara selesai, waktunya ramah tamah.
"Kamu mau makan yang mana? Aku ambilkan ya. Antriannya panjang, nanti kamu capek" Fatur menawarkan bantuan mengambilkan Nania makanan.
"Eh nggak usah kak. Aku bisa ambil sendiri kok" Nania menolak tawaran Fatur. Memang benar undangan yang datang banyak, jadi antrian untuk mengambil makanan juga lumayan panjang. Nania mengantri di belakang Lina. Dika sepertinya lebih memilih ambil minuman dulu. Dan Fatur di belakang Nania berjarak 2 orang ibu-ibu.
Setelah berhasil mengambil makanan, mereka bertiga duduk di pojok ballroom tersebut sambil makan. Dika datang membawa 2 mangkuk kecil es manado untuk Nania dan Lina.
"Pak Dika nggak makan?" tanya Nania.
"Nanti saja tunggu agak sepi. Males juga atri desak-desakan seperti itu"
"Oohhh" Lina dan Nania ber-ooh ria.
"Ohya Nania aku boleh minta nomer HPmu? Yah mungkin kalau ada kabar reuni atau apa tentang teman-teman kita, aku bisa hubungi kamu. Kamu juga nggak ikut grup alumni kan?" Fatur di sela-sela makan meminta nomer HP Nania. Tentu saja alasan yng dikemukakan hanya sebagai modus agar Nania bersedia memberi nomer HPnya. Dulu Fatur pernah meminta, tapi tidak dikasih karena alasannya apabila ada sesuatu yang penting, langsung bicara saja, tanpa lewat HP. Yah! Nania memang teguh melindungi dirinya dari modus-modus lelaki yang mendekatinya. Selalu ada alasan masuk akal yang ia berikan, sehingga membuat para lelaki itu mundur dengan sendirinya.
"Eemmm... Tapi aku masih punya kontaknya Aisyah dan Maya kok kak. Mereka pasti kabar-kabar kalau ada sesuatu tentang teman-teman kita" Nania masih keberatan dengan permintaan Fatur.
"Tapi Aisyah dan Maya tidak masuk grup alumni juga" Fatur masih berusaha. Nania dan kedua sahabatnya itu memang tidak begitu aktif dalam komunikasi alumni mereka. Dan mungkin saja benar kalau Aisyah dan Maya tidak masuk dalam grub alumni. Akhirnya Nania merelakan memberikan nomer HPnya pada Fatur.
"Eemmm... Iya deh. Mana HP kak Fatur, aku simpankan nomerku" Fatur menyerahkn HPnya dari dalan saku celana. nania mengetik nomer ponselnya. Setelah selesai menyimpannya, dikembalikan benda pipih tersebu ke Fatur.
"Oke makasih ya. Kapan-kapan aku main ke tempatmu ya Nan!"
"Hah?" Nania kaget.
Bagaimana dengan Dika???
Masih dengan perasaan yang sama. CEMBURU!
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Sampai Halal (Complete)
Roman d'amourNania Saputri seorang gadis berhijab dan ceria berusia 22 tahun mempunyai prinsip dalam hidupnya "Jomlo sampai Halal". Bekerja di sebuah perusahaan swasta setelah lulus kuliah. Dia bertemu dengan Dika Altarik teman kerjanya yang sudah dijodohkan ora...