Happy reading. Jangan lupa vote dan koment 😊😊
POV Nania
Sepeninggalnya Fatur dari rumah Nania, gadis itu masih nampak terkejut. Dalam seminggu ada 2 lelaki yang melamarnya. Terlebih Dika yang tanpa sepengetahuannya sudah melamarnya
pada orangtuanya.
"Nduk, sholat istikharahlah! Minta petunjuk pada Allah untuk menentukan yang terbaik untuk jodohmu." ibuku mengelus-elus punggungku yang sedang duduk termenung di atas tempat tidur. Beliau pasti bisa merasakan apa yang aku rasakan sekarang.
"Inggih buk." hanya kata itu saja yang terlontar.
Mataku beberapa kali terpejam, kutautkan kedua alisku. Nafas masih terasa sesak. Mengambil nafas sebentar lalu menghembuskannya. Kulakukan beberapa kali hingga sesak itu berkurang sedikit.
Memilih yang terbaik diantara yang terbaik, sungguh rasanya berat Ya Allah....
Turun dari kasur lalu keluar kamar, berjalan ke arah kamar mandi. Mengambil wudhu lalu berjalan masuk kamar lagi. Ku gelar sajadah, lalu melaksanakan shalat dhuha.
Berpasrah pada sang pemilik waktu dhuha. Selesai shalat, kutegadahkan kedua tangan memohon ampun, meminta kebaikan atas diriku, memohon petunjuk untuk takdir yang berlaku padaku.
Di sepertiga malampun kujadikan waktu bermunajat pada Sang Pencipta. Ku adukan semua yang kurasakan kepada Allah. Meminta petunjuk kepadaNya.
***
Senin subuh aku kembali ke Gresik, dengan naik bus. Aku binggung, bagaimana nanti aku harus bersikap ketika bertemu mas Dika? Apa dia akan menanyakan apa keputusanku? Atau aku harus bertanya alasan kenapa dia melamarku? Padahal dia sudah dijodohkan dengan orang lain?
Belum lagi Fatur yang juga akan bertanya keputusanku. Y
a Allah.... Kepalaku serasa pusing memikirkannya.
Sesampai di kost, ku ganti baju kantor dan tas yang biasanya ku pakai ke kantor. Kebetulan aku sudah sarapan dirumah tadi. Jadi bisa langsung keluar untuk cari angkot. Tiba-tiba suara klakson mobil yang sangat kukenal berbunyi dan berhenti di depanku. Kaca mobil terbuka.
"Nania mau ke kantor bareng?" seulas senyum manis diberikannya.
"Eemmm... Maaf mas, aku naik angkot saja" tolakku halus. Tentu saja karena aku tak bisa bersikap biasa-biasa saja setelah apa yang dia lakukan di rumahku. Semua serasa mendadak menurutku. Dan aku butuh waktu untuk berfikir. Tak lama setelah kuucapkan penolakanku, sebuah angkot lewat. Langsung kulangkahkan kaki masuk ke dalam angkot. Terlihat raut kecewa di wajahnya.
Sesampainya di kantor, hanya ada Lina di ruangan. Kemana orang itu? Harusnya dia sampai duluan daripada aku.
"Assalamualaikum Lina" sapaku pada Lina yang perutnya sudah semakin membuncit.
"Waalaikunsalam Nania... Balik kesini tadi pagi atau kemarin malam?"
"Tadi pagi" jawabku singkat disertai senyum.
Jam kerja sudah dimulai, tapi mas Dika belum menampakkan batang hidungnya. Kemana tuh orang? Apa kesasar? Ah gak lucu sih kalau dia kesasar. Dengan ragu kuberanikan bertanya pada Lina,
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo Sampai Halal (Complete)
Storie d'amoreNania Saputri seorang gadis berhijab dan ceria berusia 22 tahun mempunyai prinsip dalam hidupnya "Jomlo sampai Halal". Bekerja di sebuah perusahaan swasta setelah lulus kuliah. Dia bertemu dengan Dika Altarik teman kerjanya yang sudah dijodohkan ora...