Chapter 13 - I Know What You Did Make Me Sick

21.3K 1.3K 20
                                    

Menenteng dua tas kresek yang penuh berisi belanjaan, aku sedikit kerepotan membuka pintu apartemen si bos. Akhirnya tas kresek kuletakkan dulu di lantai depan pintu sementara tanganku membuka kunci.

Suasana lengang kudapati di dalam apartemen si bos. Tidak ada tanda-tanda si bos di ruang tamu, ruang makan atau pun dapur. Mungkin dia sedang bersiap-siap di kamar.

Aku melangkah masuk perlahan menuju dapur. Melewati dua kamar yang letaknya bersebelahan. 

Satu kamar tampak lebih kecil dari kamar lainnya. Pintunya terbuka lebar. Terlihat desktop si bos di atas kabinet panjang terbuat dari kayu. Di sebelah kirinya ada jendela besar yang mempertontonkan pemandangan gedung-gedung di luar apartemen. Ada sofa berbentuk huruf L dan meja bulat dari kaca menghadap pada dinding yang memuat televisi besar dan buku-buku. 

Tapi si bos tidak ada di situ.

Aku melewati sebuah kamar lain yang dari luar kelihatan lebih besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melewati sebuah kamar lain yang dari luar kelihatan lebih besar. Tapi pintunya tertutup. Tidak rapat. Ada celah agak besar yang terbuka. Mungkin ditutup dengan tergesa-gesa. 

Dari luar pintu, aku bisa melihat secarik kain yang tergeletak begitu saja di lantai dekat pintu. Warnanya merah terang. Aku tidak tahu pasti kain apa itu, yang pasti bukan keset. 

Karena keset kan penampakannya seperti ini.

Aku bergegas melewati kamar setengah terbuka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bergegas melewati kamar setengah terbuka itu. 

Tiba-tiba terdengar suara-suara desisan menyerupai orang yang kepedasan. Berganti erangan lalu desahan yang cukup kuat dari dalam kamar. Suara kecapan-kecapan. Lalu decakan. 

Apa itu suara....?

MY GODNESS!! NOT AGAIN!

Indraku menangkap sesuatu yang tidak beres.

Apalagi saat tanpa sengaja, mataku menangkap dua sosok manusia sedang bergelut di atas tempat tidur. Saling memagut dengan kasar. Meliuk-liuk seperti ular dengan napas yang berkejaran memburu. Kilat dari tubuh yang berkeringat memantul saat mereka bergerak erotis. Nyaris tanpa sehelai benang pun yang melekat. 

What's Wrong With You, Boss? (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang