sepuluh

1K 107 10
                                    

"Kak baim, tunggu vania kak", teriak vania bangung dari tidurnya.
Hey kamu kenapa? Kamu mimpi buruk lagi ya? Hey aku di sini aku gak pergi ke mana-mana. Vania langsung mendekap erat baim. Baim mengelus rambut vania memberikan vania ketenangan.

Kamu kenapa vania? Sejak bertemu dengan pria di toko buku itu kamu semakin sering mimpi buruk. Kamu selalu memanggil baim, tapi aku tau itu bukan ditujukan untukku. Lirih baim dalam hati.

"Vania jika mencintaimu membuatmu merasa sulit, apakah aku harus melepaskanmu? Tidak bisakah aku sedikit egois, mencoba merayu Tuhan agar ia sedikit kasihan padaku dan mengizinkanmu untuk selalu berada di sampingku. Lirih baim lagi dalam hati.

Apakah aku pernah memenuhi pikiranmu, pernahkah aku berada dalam impian yang ingin kamu wujudkan? Adakah aku dalam setiap mimpimu?

Siapa baim yang kamu maksud vania? Apakah baim kekasih mu adalah pria di toko buku itu? Tapi kenapa ia bertingkah layaknya kalian baru mengenal? Ada apa dengan dia? Pikir husein dalam hati. Apa ia selama ini tahu mengenai keadaan kamu?

- - - - 🍁🍁🍁- - -


"Sepertinya aku mimpi buruk lagi, dan ini untuk kesekian kalinya. Aku bermimpi seakan-akan aku berjanji bertemu dengan seseorang, tetapi aku tidak jadi bertemu dengannya. Bahkan ia menunggu sampai berjam jam. Ia kedinginan, bahkan ia masih menunggu berbulan bulan hingga ia terpuruk dalam luka kekecewaan yang mendalam. Tapi siapa pria itu , ia sangat mirip dengan baim ke kasihku?

Pria tinggi berperawakan arab dan berkulit putih. Bukan kah ini sama seperti dengan pria yang selama 3 bulan ini berada di samping ku. Bagaimana mungkin ada pria lain lagi sedangkan paman dan sepupu ku mengatakan bahwa baim yang selalu menjaga ku di rumah sakit adalah kekasih ku. Tapi mengapa aku merasakan sakit seperti apa yang di rasakan ia dalam mimpi. Apa benar ia sesakit itu?" pikir vania dalam hati.

- - -🍒🍒🍒- - -

Di Mall

Husein berjalan menelusuri toko kue yang ada di mall, sebelum pulang ia kantor ia berencana singgah ke rumah vania. Ia tau bahwa vania sangat menyukai kue rasa coklat. Jadi ia ingin membelikannya, ia ingin menghibur vania yang belakang ini terlihat murung seperti lagi memikirkan sesuatu. Entah lah apa itu karena pengaruh ingatan nya yang perlahan mulai kembali.

Hey what's up bro? Ucap kiki sambil merangkul husein.
Hey bro, gimana keadaan vania? Ucap kiki ke husein. Kebetulan kiki ada di pusat perbelanjaan yang sama dengan husein

Alhamdulillah vania baik, habis ini mau maen ke rumahnya. Oiya bro, kan loe seniornya vania waktu SMA sedikit nya setidaknya loe tau lah orang orang di sekitaran vania. Loe tau gak baim pacarnya vania? Tanya husen ke kiki.

Hemm.. gimana ya? Jujur kiki bingung, apa udah saatnya dia mengatakan yang sebenarnya bahwa baim pacar vania adalah sahabat karibnya. Apa vania akan baik baik aja kalau tau kenyatanyaan yang sebenarnya.  Ia terus memegang tengkuknya yang tidak gatal.

Iya bro, serius gue bingung ama keadaan vania. Dia makin sering mimpi buruk. Ia selalu memanggil nama baim ketika lagi tidur. Gue tau itu bukan di tujukan untuk gue.

Apa lagi sejak beberapa hari yang lalu ia bertemu seseorang di toko buku, ia makin sering mimpi buruk bro. Degh... apa yang di maksud dia pria itu adalah baim sahabat gue. Kan si baim bilang kalo sabtu lalu dia ke toko buku. Apa mereka ketemu? Ucap kiki dalam hati.

"Ia ni bro, gue penasaran ama baim pacarnya vania. Dia orang yang seperti apa? Apa dia adalah pria yang baik? Apa dia sangat menyayangi vania? Tapi kenapa dia gak pernah mencoba mencari keberadaan vania selama ini, padahal vania sangat menyanyagi dia", jelas husein.

Loe tau bro, dia selama ini mencari keberadaan vania tapi tidak ada hasilnya. Selama seminggu penuh ia mencari vania, tapi semuanya nihil. Rumah vania kosong, bahkan ia tidak tau harus bertanya ke siapa. Bahkan vania sangat tertutup, orang-orang tidak tau bahwa mereka berpacaran. Vania tidak pernah mempublish hubungan mereka ke media sosial, bahkan ia berjanji akan mengenal baim ke keluarganya ketika berusia 20 tahun.

Dan saat ia ingin memulainya, semuanya hancur berantakan. Ia menunggu berjam jam dari waktu yang di janjikan, ia berharap vania nya akan datang tapi vania tak kunjung datang. Ia mengira bahwa vania pergi meninggalkannya, padahal vania tidak pernah meninggalkannya. Ia terpuruk karena selama ini hanya vania yang menemaninya. Ia kembali lagi seperti saat ia kehilangan kedua orang tuanya. Ia mengurung dirinya di kamar, tidak nafsu makan, dan ia hanya memandangi foto, video dan tulisan yang berisikan tentang vania.
 
Om nya cerita banyak ama gue, bahwa ia kehilangan vania dan bagaimana terpuruknya baim saat kehilangan vania. Jadi omnya minta tolong gue untuk nemuin vania. Tapi pas gue ketemu vania, dia gak ngenalin gue. Pas gue ketemu loe gue baru tau kalo dia hilang ingatan.

Terus gue udah jelasin ke baim bahwa vania nya gak pernah ninggalin dia, bahwa vania nya masih sering menyebut namanya. Ia seperti memiliki semangat hidup kembali. Tapi ia juga sedih sepertinya karena vania hilang ingatan dan menganggap loe sebagai kekasihnya. Tapi loe tenang aja baim gak marah kog sama loe dia malah berterima kasih sama loe karena loe dah jaga vania, terang kiki ke husein.

"Boleh gue ketemu ama baim sahabat loe bro?", tanya husein kek kiki.

Ki, loe kemana aja sih. Dari tadi gue telpon gak loe angkat, ucap seorang pria di seberang sana.

Baim?, ucap husein ketika melihat baim. Husein bingung, ia mengerutkan keningnya.

Jadi baim yang di temui vania di toko buku adalah baim kekasihnya? Dan pria dihadapanku adalah sahabat kamu? Tanya husein ke kiki.

"Ia bro, baim ini adalah sahabat gue dan dia adalah pacarnya vania", terang kiki ke husein.

"Jujur husein sangat syok mendapat kenyataan ini. Pantes saja vania makin sering memimpikan kekasihnya. Jelas saja sejak ketemu dengan pria di toko buku itu ia selalu teringat masa lalu. Sekarang aku ngerti, ternyata dia adalah kasih mu vania", kata husein dalam hati."

Baim masih bingung dengan apa yang di bicarakan husein dan kiki. Ia hanya melihat wajah syok husein sangat mengetahui bahwa ibrahim adam adalah kekasih vania.

"Ooiya bro, gue balik dulu ya kasihan vania udah nungguin gue kata husein pamit ke baim dan kiki".

Oiya salam ya sama vania. Bilang senior paling ganteng kirim salam, teriak kiki dengan narsisnya. Baim pun berjalan keluar mall meninggalkan mereka menuju parkiran.

Lu im gak kirim salam ke vania? Gak kangen aPa lu ama vania?
Gak perlu gue jawab loe pasti udah tau jawabannya bro. Ucap baim ke kiki. Sungguh dengan hanya melihat mata baim maka orang orang akan dapat menemukan jawabannya. Sorot matanya begitu merindukan vania. Ia terlihat ceria di luar tapi rapuh di dalam. Hanya kiki yang tau apa yang di rasakan baim saat ini.

Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang