-Dua Belas-

607 88 7
                                    

Jangan lupa putar video diatas, like dan

Hallo om, ini baim. Akhir-akhir ini vania sering mimpi buruk om, dan ini yang paling parah. Vania pingsan om, ini aku bergegas menuju rumah sakit. Aku takut vania kenapa-kenapa om. Nanti alamatnya  aku sms ke om ya. Bipp, sambungan telpon keduanya pun terputus.

Vania ku mohon bertahanlah, kamu pasti baik baik saja, ucap husein sambil melihat vania yang masih terbaring di belakang bangku kemudi.

Mas, beberapa waktu belakang ini vania sering mimpi buruk mas, dan yang paling parah nya hari ini vania pingsan. Aku gak tahu apa yang ada dalam pikiran kamu mas, bahkan sampai saat ini kamu dan mbak maya belum melihat vania. Aku gak akan biarkan kalian hidup dengan tenang jika terjadi apa-apa dengan vania.

Bippp panggilan tersebut langsung diakhiri oleh om vania, sungguh ia sangat kesal dengan kakak dan kakak iparnya. Bahkan sampai saat ini mereka belum ada menjenguk vania.

Telpon dari siapa mas? Wajah kamu pucat gitu setelah menerima panggilannya, ucap mama vania penasaran.

Vania di rawat di rumah sakit Harapan Kasih, Ruang Berlian N0 1.

Satu pesan masuk ke ponsel genggam milik papa vania.

Apa aku seegois itu? Bahkan untuk melihat anak ku, harus ada yang meyadarkan aku untuk menjengguknya. Aku memang ayah yang tidak berguna. Ucap papa vania bersalah.

Mas, vania kenapa? Mas, ayo kita pulang lihat vania. Vania butuh kita mas. Aku mohon, pinta maya dengan lirihnya.

- - - 🍒🍒🍒- - -

Rumah vania

Entah berapa kali aku berusaha untuk tidak melangkah ke sini. Tapi langkah kaki tetap menggiringku agar sampai di istana mu. Kau tahu dahulu aku selalu berdiri menanti kabar mu, tapi tidak ada kabar apun darimu. Hanya rumah kosong yang tak berpenghuni, sampai suatu saat aku sadari bahwa rumah sakit lah yang menjadi persinggahan mu saat itu.

Dan untuk kesekian kalinya aku mencoba untuk datang ke kediammanmu. Logika ku berkata untuk aku menyerah, dia katakan bahwa pria itu pasti ada di sana sambil menyeruput kopi kesukaannya lalu bercanda tawa dengan mu. Tapi nurani ku membisikkan sesuatu padaku, ia katakan pergilah ke sana lalu kau akan temukan gadis mu yang sedang menunggumu. Gadis yang selalu mengharapkan kehadiranmu. Sungguh ini membuatku sangat bergejolak. Membuat ku telihat seperti orang bodoh yang berjalan mundur seperti tanpa tujuan di depan rumahmu.

Mas cari siapa ya? Dan ada keperluan apa ya? Atau mas lagi cari alamat ya?

Suara wanita paruh baya itu berhasil memecah lamunanku. Ia menepuk bahuku yang membuat aku sedikit terkejut, lalu aku berbalik badan melihatnya. Ku coba untuk menetralkan degupan jantungku, kau tahu aku takut sekali jika tindakan itu membuat husein dan vania mengetahuinya. Ku coba untuk bersikap santai, lalu ku jawab seadanya

"saya hanya ingin melihat gadis yang sangat saya rindukan, tapi sepertinya dia tidak bisa melihat saya bi karena pandangannya tertutup oleh hal yang lain. Hal yang tidak dengan mudahnya bisa saya singkirkan bi."
Lirih baim dalam hati.

Den mau liat non vania ya? Degh... gimana bisa bibi tau saya mau lihat vania? Tanya baim penasaran. Ya tahu lah orang bibi pernah lihat foto non vania dan aden di kamar non vania dulu sebelum kecelakaan. Tapi karena berhubung non vania kecelakaan jadi hal yang berhubungan dengan masa lalu non vania untuk sementara di simpan di gudang, itu semua atas permintaan omnya non vania. Oiya den, kalo boleh tau nama aden siapa ya?

Nama saya baim bi, saya pacarnya vania.

Deghh... tunggu, bukannya den baim pacarnya non vania adalah den baim yang baru bawa non vania ke rumah sakit ya? Pikir bibir yang masih bingung.

Vania di rumah sakit bi? Di rawat di ruang berapa? Khawatir baim.

Kalo gak salah di rumah sakit Harapan Kasih, kamar berlian no 1.

Makasih bi, lalu baim berlari tanpa melihat jalan.

Ckitttttt..... terdengar suara rem cakram dari mobil mewah itu.

Kenapa pak, kog bisa rem mendadak tanya maya pada supirnya.

Tadi hampir aja nabrak seseorang buk. Cerita pak supir ke maya.

Maya pun turun dan langsung melihat baim yang masih dalam keadaan terjatuh dan sedikit syok di dekat mobil maya. Maya pun mengulurkan tangannya, lalu meletakkan tanggannya di kedua bahu pria itu, mencoba membantunya berdiri.

Nak, kamu tidak kenapa-kenapa kan? Bagian yang mana yang sakit? Bilang ama tante. Kalo tidak ayuk ikut tante ke rumah sakit biar di cek keadaan kamu.

Enggak tante saya baik-baik saja. Saya mau ke rumah sakit jenguk pacar saya.

Kamu mau k rumah sakit mana? Kebetulan saya mau lihat anak saya yang di rawat di rumah sakit harapan kasih.

Pacar saya di rawat di rumah sakit harapan kasih ruang berlian no 1 tante. Terang baim ke maya.

Jadi kamu pacar vania? Tanya vania penasaran.

Ia tante saya baim pacar vania. Syukur lah ketemu di sini jawab maya dengan leganya sambil memeluk hangat baim. Kita ke rumah sakit bareng aja gimana, kami juga mau ke sana. Tapi ini mau letak barang-barang ke rumah dulu. Tawar maya ke baim. Sungguh ia ingin bercerita banyak dengan baim.

Ma, ada apa? Kog lama? Tanya papa vania.

Enggak ada apa-apa kog pa. Jawab maya sambil membawa baim ke mobilnya. Mas ini kenalin baim pacarnya vania, cerita maya ke papa vania.

Hallo saya andriawan, papa vania. Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Saya ibrahim adam, pacar vania om. Sambil menjabat tangan andriawan.

Disepanjang perjalanan menuju rumah sakit maya bertanya banyak hal ke baim. Bagaimana awal ia bertemu vania, bagaimana mereka merajut kasih serta apa yang tejadi saat ini. Baim menceritakan semuanya. Dia tampak bahagia saat bercerita tentang awal pertemuan dan bagaimana ia melalui hari-harinya dengan vania. Maya pun bisa melihat bagaimana sosok pria yang di sampingnya sangat tulus mencintai anaknya. Wajah bahagia baim tampak mulai berubah menjadi sedih saat menceritakan tragedi kecelakaan itu. Tragedi yang berhasil membuat jarak antara dia dan vania serta menjadikan pria lain hadir menggantikan dirinya. Maya sangat mengerti keadaan baim, ia memegang tangan baim memberikan kekuatan untuk baim.

"Kamu yang sabar ya nak. Smoga vania segera megingat kamu kembali", ucap maya tulus.

Baim tersenyum hangat mendengar kata-kata maya. Sungguh ia sudah lama tidak merasakan kehadiran seorang ibu. Dan kehadiran maya memberikan kehangatan seorang ibu untuknya. Mata baim sudah berkaca-kaca memenuhi pelupuk matanya. Tinggal menunggu netes nya aja.

Vania ku mohon, bertahanlah. Walaupun kamu tidak mengingat ku aku bersedia bersabar lebih lama vania. Aku bersedia walaupun seluruh dunia tidak ada yang mengingat dan mengiinginkan ku tak masalah asalkan aku melihat kau bahagia vania. Kau tau aku adalah orang yang akan bersedia menukar segalanya untuk kebahagianmu vania, walaupun harus menukarnya dengan kebahagian ku. Kamu sudah banyak melewati masa sulitmu, izinkan aku untuk bersama dengan mu walaupun kau tak melihat hadirku.


Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang