-Lima-

906 109 5
                                    

Jangan lupa vote ya dan jangan lupa video diatas juga ya teman teman

- - - Sebelum accident- - -

Pagi itu aku sangat bersemangat untuk bertemu baim kekasih ku. Setelah beberapa hari tidak bertemu, akhirnya aku bertemu dengannya. Ya aku sangat merindukannya. Hanya dia yang aku punya. Dia yang selalu menemani ku baik suka maupun duka. Aku sangat menyayangi nya.

Hari ini genap sudah usia ku 20 tahun. Aku berjanji padanya, jika usia ku sudah 20 tahun aku akan mengenalkannya pada sepupu, om, orang tua ku serta mengenalkan nya pada orang orang yang ada di media sosial ku.

Aku adalah orang yang sangat menjaga privasi hubungan ku. Jika usia ku telah 20 baru aku akan memberitahu orang orang bahwa ia adalah kasih ku.

Siang ini aku bersiap- siap untuk pergi ke suatu tempat. Aku berjanji bertemu dengannya sore itu, untuk itu sebelum bertemu dengannya aku menyempatkan diri untuk menyinggahi sebuah pusat perbelanjaan yang menjual kamera. Aku tahu apa yang sangat ia sukai. Ya, Ia sangat menyukai fotografi. Untuk itu aku ingin menghadiahi ia kamera.

Tadi di telpon dia bilang bahwa mulai besok ia akan mulai bekerja di perusahaan orang tuanya.
Untuk itu, aku juga ingin memberi nya hadiah, memberikan apa yang ia sukai.

"Ini mbak barangnya. Terimakasih sudah berbelanja di toko kami", kata pelayan toko itu pada vania.
"Sama sama mbak", jawab Alika sambil menampilkan senyum bahagianya.

Aku berjalan sambil menenteng paper bag yang berisikan kamera yang baru tadi aku beli. Senyum manis tak lepas dari wajahku. Aku sangat bahagia hari ini. Aku bahagia karena memiliki dia dalam hidupku.

"Drtt... drttt" *getar hp vania*

"Halo sayang, kamu dimana?", tanya baim pada vania.
" Aku lagi di salah satu pusat perbelanjaan ni kak, sebentar lagi aku keluar dari pusat perbelanjaan", jelas vania pada baim.
"Sayang jangan lupa ya temuin aku di taman sore ini, kata baim yang sudah tidak sabar memberi kejutan pada vania.
" syiaaappp sayang.. jawab vania.

Aku mulai memacu kendaraan ku menuju tempat yang di janjikan. Senyum itu tak pernah lepas dari wajah ini, aku bahagia sangat bahagia.

"Tuhan aku mohon jangan biarkan bahagia ini hanya sesaat. Hanya dia yang aku punya dan hanya aku yang dia punya", harap vania pada sang pencipta.

Suasana jalanan cukup lengang, sehingga aku bisa memacu kendaraan dengan kecepatan yang cukup tinggi. Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya. Aku hidup kan musik yang biasa aku nyanyikan bersamanya.

Tiba tiba dari depan ada kendaraan yang berusaha menyalip kendaraan di depannya. Truk itu tidak dapat mendahului, dalam hitung detik.

Brughhhhh...

Terdengar suara hantaman yang sangat keras terdengar dari dua kendaraan tersebut. Ya, truk tersebut berhasil menghantam mobil yang dikendarain vania.

Kecelakaan tersebut tak dapat di hentikan. Semua pengendara mulai berhamburan keluar dari mobil mereka mencoba menyelamatkan para korban. Supir truk dinyatakan tewas, sedangkan vania mengalami luka yang cukup parah.

Sang supir tidak hanya menabrak vania, ia juga menabrak mobil yang di kendarai husein. Sehingga keadaan yang paling mengenaskan. Baim hanya mengalami luka ringan.

- - - 🍁🍁🍁 - - -

Baim mulai keluar dari kendaraannya, ia melihat sang supir yang mulai di gotong warga untuk di bawak kerumah sakit untuk identifikasi. Ketika baim mulai melangkah balik ke arah mobilnya, ia mendengar rintihan kesakitan dari seorang gadis. Gadis itu merintih sakit sambil berkata
"Kak baim, tunggu vania kak."
"Kak baim, tunggu vania kak."
"Kak baim, tunggu vania kak"
semakin lama suara itu terdengar sangat pelan, hingga sumber suara itu tak terdengar. Vania pingsan ia kehilangan banyak darah.

Baim yang merasa terpanggil berlari ke arah vania. Ia melihat wajah gadis itu sudah mulai di selimuti darah. Lalu ia bergegas membawa vania ke rumah sakit. "Ku mohon bertahan lah, lirih husein ibrahim dalam hati".

Permainan TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang