#4.

2.8K 111 8
                                    

"Dev bilang ke aku kalau kita masih pacaran sekarang, bilang ke aku kalau kita nggak akan putus, dan jangan bilang ke aku kalau kamu udah nggak sayang sama aku." Keysa semakin menangis tersedu-sedu.

"Maafin Key kalau Key punya salah, Key sayang Dev." Keysa semakin memeluk erat tubuh Dev, seperti tak rela jika dia harus kehilangan Dev.

"Lepasin gue!" Dev menghempas tubuh Keysa kasar membuat Keysa memundurkan tubuhnya beberapa langkah.

'Gue kayak barang yang nggak dibutuhin lagi sama majikannya.' Keysa tersenyum miris. Dev menatapnya penuh kebencian dan tersirat tatapan terluka.

"Berjuang sendirian itu capek Dev capek!" ucap Keysa dengan isakan tangisnya.

"Gue nggak pernah nuntut lo untuk selalu berjuang, camkan itu! Dan gue pengen lo pergi dari hidup gue!" Dev berjalan menuju pintu rooftop.

"Oke kalau itu kemauan lo!" mendengar itu Dev menghentikan langkahnya. Ia terlu gengsi untuk kembali akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Keysa yang terus menangis.

"KENAPA LO SELALU NINGGALIN GUE KAYAK GINI DEV? APA KESALAHAN GUE." Teriak Keysa, ia ingin menceritakan kisahnya kepada sang angin, supaya perasaannya bisa terbang jauh dan menghilang. Tanpa Keysa ketahui Dev mendengar perkataannya dari balik pintu rooftop.

Setelah kejadian di rooftop tadi Keysa menjadi sedikit pendiam. Tadi teman-temannya sempat bertanya kenapa matanya sembab? Habis darimana? Ngapain aja?Kok keadaan lo berantakan? Dan masih banyak lagi, namun Keysa hanya diam.

Saat ini Keysa dan Ken sedang berada di dalam mobil milik Ken untuk menuju ke rumah.

"Nanti malem bonyok lo pulang." ucap Ken membuka suara.

"Hmm."

"Lo kenapa sih? Dari tadi diem mulu nggak kayak biasanya."

"Gapapa."

"Tuhkan pasti ada apa apa." Ken sudah hapal dengan sifat perempuan. Jika 'tidak apa apa' itu pasti artinya 'ada apa - apa'

"Masalah cowok?" sambungnya.

"Hmm"

"Kalau lo mau cerita gue siap jadi tempat curhat lo." ucap Ken sambil mengusap lembut pundak Keysa.

"Nanti aja, gue lagi males bahas." Ken hanya mengangguk paham akan perasaan adik sepupunya itu.

Malamnya...

"Papa mama, Keysa kangen." Keysa berlari menuruni anak tangga dan langsung menghambur kepelukan Al dan Stella. Kurang lebih pukul 19.45 papa dan mamanya sudah sampai di rumah.

"Mama juga, sayang." Stella mengelus rambut Keysa lembut.

"Papa juga." ucap Al lalu mengecup singkat pucuk rambut Keysa. Keysa melepas pelukan itu dan berkata

"Ihh Keysa jadi terharu." tanpa sadar ia menitikkan air matanya.

"Ehmm, ada nyamuk nih." Ken membuka suaranya.

"Ya ampun Ken kamu kapan sampe di Indo? Tambah ganteng ya kamu." Stella menghampiri Ken.

"Udah tan, beberapa bulan yang lalu." Ken merupakan anak dari kakaknya Al yang tinggal di Paris bersama kedua orang tuanya. Karena kuliahnya sedang longgar, ia memutuskan kembali ke indo untuk mengurus salah satu perusahaan Adijaya yang ada di Indonesia.

Malam ini Keysa bercanda gurau bersama keluarganya, melupakan sejenak masalah asmaranya.

***

KEYDEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang