#8.

2.5K 79 6
                                    

Seminggu telah berlalu kini Keysa tengah sibuk berlatih untuk kejuaraan cheerleader yang diadakan 3 minggu lagi. Dev juga sedang sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti pertandingan basket. Keduanya sama-sama sibuk.

Keysa keluar dari ruang teater untuk memberikan air mineral kepada Dev yang sedang berlatih di lapangan.

"Lo apa-apaan sih!" Keysa menghempas botol yang disodorkan salah satu siswi pada Dev.

"A..aku cu..cuma mau ngasih minuman ke kak Dev." ucap siswi itu tergugup.

"Berani ya lo sama senior!!"

"Maaf kak."

"Gak tau diri!" Keysa menunjuk adik kelasnya itu.

"Key!" Dev menjauhkan Keysa dari adik kelas itu.

"Apa?!" Keysa memasang tatapan nyalang. "Kamu mau belain dia iya?!" Setelah mengucapkan itu Keysa melenggang pergi.

"Key... Keysa!" Dev mengejar Keysa. Ia merasa bingung dengan tingkah Keysa yang tiba-tiba menjadi cemburuan seperti ini. Biasanya Keysa akan diam saja saat melihat salah satu fansnya bertingkah seperti tadi.

"Dev lepasin!" Keysa meronta saat Dev mencekal erat tangannya. Dev pun melepaskan cekalannya.

"Kenapa?" ujar Dev singkat.

"Apanya yang kenapa sih?! Ga jelas tau nggak!" jawab Keysa yang sama sekali tak mau menatap Dev.

"Tadi dia cuma mau ngasih minum" ucap Dev lembut, ia sedang berusaha menenangkan Keysa saat ini. Lagian ia tak berniat menerima pemberian adik kelas tadi.

"Belain aja terus!" ia sedang kesal saat ini.

"Aku nggak belain dia, Key. Nggak usah kayak anak kecil!" Dev mulai memanas.

"Jadi maksud kamu aku kayak anak kecil yang nyusahin, iya?!"

"Aku nggak ber-" ucapan Dev terpotong.

"Sorry kalau aku nyusahin kamu." Keysa tersenyum kecut lalu melangkahkan kakinya menuju UKS karena kepalanya mendadak pusing.

Dev mengusap rambutnya gusar, ia menendang tempat sampah yang ada di sampingnya. Selalu saja serba salah.

Jam menunjukkan pukul 18.00 tandanya seluruh ekskul telah selesai.

Dev berjalan ke arah ruang teater, namun saat di koridor ia berpapasan dengan Jessy yang memberitahu bahwa Keysa ada di UKS. Dengan segera ia memutar arah menuju UKS.

"Kenapa?" Dev berjalan masuk. Ia menatap wajah Keysa, wajah bangun tidur dan pucat Keysa.

"Kenapa kenapa mulu dari tadi, nggak ada kata lain apa?" Keysa mencebik kesal. Namun terlihat lucu bagi Dev.

"Kenapa sayang, my queen." ucap Dev lembut.

Blussh

Seketika pipi Keysa memerah seperti kepiting rebus! Ia menahan senyumnya agar tidak merekah.

"Senyumnya nggak usah ditahan-tahan gitu." Dev mencubit pipi Keysa.

"Kamu sih, gombal!"

"Kan gombalinnya kamu bukan cewek lain."

"Kenapa aku? Kenapa bukan cewek lain aja yang kamu gombalin?"

"Emang mau?"

"Eh enggak-enggak." Keysa menggelengkan kepalanya, takut-takut Dev benar-bebar gombalin cewek lain! Kan bisa berabe kalau tuh cewek baper.

"Ya udah buruan bangun."

Keysa mengulurkan tangannya. "Bantuin." Keysa memasang wajah imutnya. Keysa labil amat deh.

Dev membantu Keysa berdiri, lalu mereka berjalan menuju ke parkiran. Banyak siswa siswi yang sedang menunggu jemputan menatap Keysa sambil berbisik-bisik membuat Keysa tak nyaman.

"Semua orang kenapa sih?" batin Keysa.

Dev merasa ada yang salah, ia memperlambat langkahnya, ia terkejut melihat bercak merah yang ada di rok Keysa. Ia pun melepas jaket merah maroon miliknya lalu menarik Keysa dan mengikatkan jaket itu di pinggang ramping milik Keysa.

Perlakuan Dev membuat Keysa terlonjak kaget.

"Dev ngapain sih?"

"Biar nggak kedinginan."

"Dimana-mana itu biar nggak kedinginan jaketnya dipake Dev." Keysa mencoba melepaskan jaket di pinggangnya itu, namun Dev segera mencegahnya.

"Udah pake aja." Dev mengacak-acak rambut Keysa gemas. Ternyata ini yang membuat emosi Keysa meledak-ledak.

Kurang lebih sepuluh menit akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga Albert. Dev membukakan pintu mobil untuk Keysa.

"Mampir atau langsung pulang?" tanya Keysa.

"Langsung pulang aja, udah malem." jawab Dev.

Keysa mengangguk paham, "Hati-hati ya."

"Iya, masuk gih."

"Kamu duluan yang pergi."

"Masuk, Key."

"Ya udah, Bye." Keysa melambaikan tangannya.

***

Keysa merutuki dirinya sendiri. Sungguh ia sangat malu. Setelah pulang kemarin ia buru-buru mandi dan betapa terkejutnya ia melihat bercak merah di rok birunya.

Devano : Udah mendingan ??

Keysa : udah, makasih ya

Devano : Iya
Devano : Skrng pengen apa?

Keysa : Ke rmh Dev aja ya, kangen sama bunda :(

Devano : Ya udh, otw

Keysa : Syap, aku tunggu



BERSAMBUNG...




KEYDEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang