#11.

389 31 7
                                    

Saat ini Devano dan teman-temannya sedang berada di arena balap motor yang telah dipenuhi anak permata.

"Ada juga nyali lo, Dev." ucap Aksel.

"Apa mau lo?" tanya Dev.

"Gue mau kita duel."

Dev tidak yakin, pasti ada maksud lain yang disembunyikan.

"Ada taruhannya." lanjut Aksel. Dev menunggu maksud dari Axel.

"Kalo gue menang lo putus sama cewe lo."

Emosi Dev tentunya terpancing, berani sekali Aksel memberikan tantangan seperti itu padanya. Ia mencengkeram kerah jaket Aksel.

"Banci lo!" ucapnya.

"Kenapa hah? Lo takut?" Aksel terkekeh mengejek di hadapan Dev.

"Oke" Dev melepaskan cengkeramannya, Lalu mengambil helm miliknya. "Gue terima." lanjutnya.

"Dev! lo tau kan ini bukan cuma balapan tapi juga menyangkut perasaan Keysa dan lo juga." ucap Jevin yang sedikit terkejut mendengar jawaban mengiyakan dari Dev.

"Ini juga menyangkut harga diri, Jev."

"Dan kalau gue menang lo harus bubarin geng rusuh lo!" lanjut Dev dan berkata dengan lantang.

Aksel menyeringai, "Lo nantangin gue?" ia tertawa meremehkan. "Oke, deal."

Seorang wanita dengan pakaian minim berdiri ditengah arena balapan dengan membawa sebuah bendera dan pada saat hitungan ketiga, motor Aksel dan Devano melaju dengan sangat cepat.

Motor mereka meliuk-liuk diatas aspal jalanan itu. Tikungan demi tikungan yang tajam mereka lahap begitu saja. Kali ini Aksel memimpin, namun kemudian Dev berhasil melewatinya. Dan permainan pun dimenangkan oleh Dev. Sorak sorai kebahagiaan dan tepuk tangan dari anak cakra seketika riuh.

Dev turun dari motor dan disambut oleh teman-temannya.

"Lo emang dabest bro!" ucap Rio, salah satu anak cakrawala.

"Kita bangga sama lo bang!" sahut Dino.

"Yoi ketua siapa dulu." ucap Radit lalu menepuk pundak sahabatnya itu.

"Selamat bro, ditunggu traktirannya." sambung Kevin.

Dari kejauhan terlihat sosok Aksel mendekat ke arah Dev dengan muka penuh dendam. "Jangan seneng dulu bro, urusan kita belum selesai."

"Gue harap lo tepatin janji lo." ucap Dev penuh penegasan.

Aksel menyeringai licik. Dev yakin Aksel tidak akan sepenuhnya memenuhi persyaratan awal mereka.

"Buktiin kalau lo cowok sejati!" kini Jevin bersuara.

"Bencoy kayak dia mana punya jiwa sportivitas!" Kevin melanjutkan.

"Apa maksud lo?!" Leo tak terima sang ketua dipojokkan seperti itu.

"Kita liat aja nanti." setelah itu Aksel mengerahkan anak buahnya untuk segera meninggalkan area tersebut.

***

Berita balap motor antara Devano dan Aksel tersebar begitu saja di SMA Cakrawala. Membuat Devano dan teman-temannya mau tidak mau harus menjalani hukuman yaitu di DO selama 3 hari.

Saat ini Keysa sedang uring-uringan, pasalnya ia tidak tahu menahu soal hal ini. Bagaimana bisa Devano tidak memberitahunya?

"Pantesan kemarin susah banget dihubungi, chat gue aja belum di bales sampai sekarang." batinnya.

"Key lo bisa anteng nggak sih?" ucap Dinda yang kesal melihat Keysa melamun dan sesekali menggebrak meja.

"Sebegitu nggak pentingkah gue?" Keysa bertanya pada dirinya sendiri.

"Gila lo." celetuk Sella.

"Diem lo!" Sella mendapat tatapan tajam dari Keysa.

"Key dimakan dulu baksonya." ucap Vina.

Terlihat Dev dan teman-temannya memasuki area kantin.

"Key, itu ada Dev ." ujar Sella sambil menunjuk- nunjuk kecil ke arah Dev.

"Boongin gue ya lo!" Keysa menyipitkan matanya curiga.

"Key dia ke sini Key."

Dan saat Keysa memutar kepalanya hendak memastikan ternyata Dev sudah terduduk di kursi sebelah yang tadinya kosong. Tatapan mereka bertemu sekian detik kemudian Keysa memilih untuk mengalihkan pandangan.

"Eh, gue ke kamar mandi dulu." Keysa hendak berdiri, namun tangannya dicekal oleh Dev.

Keysa menghempas cekalan Dev. Lalu segera menuju ke toilet.

Saat dalam perjalanan ia bertemu dengan Rebeca. "Eh Keysa."

"Mau apa lagi sih?" tanyanya.

"Gue denger-denger Dev habis menang balapan yah? Waw keren." Keysa mencoba untuk biasa saja, padahal ia tahu bahwa Rebeca sedang mengompori dia.

"Apalagi taruhannya cewek." Rebeca merasa puas melihat ekspresi Keysa.

"Cewek?" Keysa sungguh tidak paham.

"Lo pacarnya Dev kan? Harusnya lo tau."

"Siapa yang lo masksud? Apa cewek itu..." ucapan Keysa menggantung.

"Nih orangnya di depan gue, upps." dalam hatinya Rebeca tertawa puas. "Eh gue sibuk nih, babayy princess!"

Rebeca meninggalkan Keysa yang mematung dengan seribu pertanyaan di benaknya.

"Apa bener yang Rebeca bilang?"
"Kenapa Dev tega buat jadiin gue taruhan?" batin Keysa.



BERSAMBUNG..




KEYDEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang