Bagian 9

437 50 0
                                    

"Aku sungguh-sungguh sudah mati rasanya"
"Sekarang aku bisa hidup. Begitu pikirku"
"Kenapa kakak begitu?"
"Harusnya biarkan saja aku" kata Yoongi menatap datar--- kosong pada Seokjin

"Maaf aku sudah ikut campur semauku" ucap Seokjin

Sementara itu Yoongi mengambil posisi untuk tidur. Bahkan langsung memunggungi Seokjin.

"Aku mau tanya satu hal saja"
"Seandainya kau bisa memutar waktu, seandainya kita bisa kembali kesaat kita pertama bertemu" kata Seokjin membuat Yoongi yang tadinya terpejam, kembali membuka matanya
"Apa kau ingin mengubah saat-saat itu?" Tanya Seokjin

"Ngapain baru sekarang mau ubah, merepotkan saja" sarkas Yoongi
"Pergilah, nggak usah pedulikan aku. Kakak peduli seperti ini juga merepotkan saja" kata Yoongi

Kim Seok Jin P.O.V

Aku sedih karena sepertinya aku melakukan hal yang tidak berguna.

Karena itu aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Apakah kamu tetap tidak bisa bahagia walaupun aku selamatkan berkali-kali?

Apa yang sedang aku lakukan?

Untuk apa aku menyelamatkan Yoongi,
Menyelamatkan Jungkook,
Menyelamatkan Namjoon?

Aku berpikir berkali-kali.

Apa yang bisa aku lakukan untuk anak-anak.

Mungkin aku tidak bisa melakukan apa-apa.

Tapi...

Aku tidak bisa membiarkan mereka terluka.

Aku tidak bisa membiarkan mereka sendiri.

Tap
Tap
Tap

"Dimana kamar pasien Min Yoongi?" Tanyaku pada penjaga resepsionis

"Pasien Min Yoongi sudah keluar bulan lalu"

***

3rd P.O.V

Drrt

"Hallo?"
"Oh, Namjoon. Sekarang dirumah sakit?"

Sret

Mendengar Hoseok yang berbicara dan menyebut nama Namjoon, membuat Jimin yang sedang diperiksa beranjak bangun.

"Jimin, Namjoon datang bareng anak-anak" ucap Hoseok tersenyum
"Sekarang dia dirumah sakit. Mau ketemu juga nggak?" Tanya Hoseok

"Nggak" jawab Jimin dengan raut sedih

"Ketemu sebentar saj-..."

"Nggak. Aku tidak apa-apa"
"Jangan bilang kalau aku ada disini" kata Jimin

.
.
.

"Udah lama ya, semuanya. Apa kabar?" Sapa Hoseok

"Aku masih tetap sama kok... kau nggak papa?" Tanya Namjoon

"Aku juga masih tetap sama" ujar Hoseok tersenyum lebar menampilkan giginya

"Kak, kakak kontakan sama Jimin nggak?" Tanya Taehyung

"... memang kenapa Jimin?"

"Belakangan aku teringat dia terus" ujar Taehyung

.
.
.

"Aku harus pergi duluan karena part time" pamit Namjoon beranjak bangun

"Makasih udah datang!" Ucap Hoseok

"Hati-hati kak" ucap Taehyung

.
.
.

Diperjalanan keluar dari rumah sakit, Namjoon berpapasan--- melihat Seokjin.

"Kak Seokjin?" Panggil Namjoon

"...Namjoon"

"Ada apa? Apa kakak datang untuk menjenguk Hoseok?" Tanya Namjoon

"Hoseok?"
"Hoseok ada disini? Kenapa?" Tanya Seokjin

***

Esoknya.

Dirumah sakit. Tepatnya ditangga darurat.

Hoseok sedang memikirkan perkataan para perawat yang waktu itu membicarakan Jimin.

Cklek

Hoseok terkaget saat pintu yang tiba-tiba terbuka dan munculnya sosok yang ia kenal.

Dap

Tap
Tap
Tap

"...Ibu?" Panggil Hoseok membuat wanita bertopi yang menggandeng anak kecil itu menengok

Hoseok bangkit berdiri berniat menghampiri.

Akibat tangga yang licin atau efek sandal yang Hoseok gunakan, membuat ia tergelincir dan terjatuh dari tangga.

***

Sepertinya aku harus beli sesuatu. Kemarin aku datang nggak bawa apa-apa, batin Seokjin

Duk

"Maaf" ucap seseorang yang baru saja bertabrakan bahu dengan Seokjin

"Park Jimin?" Panggil Seokjin begitu merasa familiar dengan orang tersebut
"Jimin" panggilnya lagi membuat orang itu menoleh

"Kak Seokjin"

"Minggir!!"

"!"

"Pasien kecelakaan didalam rumah sakit! Dia jatuh ditangga!"

"!!"

"Hoseok" pekik Seokjin begitu melihat orang yang diatas brankar adalah Hoseok

Krak

Kraak

Krak

Kacanya pecah. Lagi.

***

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang