4

16.1K 2K 469
                                    

Sedari kemarin, Taeyong masih berfikir. Ia takut. Ia takut jika Jaehyun benar benar memiki istri selain dirinya dan dia hanyalah istri kedua.
Bukan karena Taeyong tidak percaya kepada suaminya itu. Taeyong percaya. Hanya saja, setelah Taeyong berfikir, apa alasan Jaehyun yang hampir sempurna itu mau menikahinya?

Ia miskin, kampungan, cengeng, penakut, tidak ada alasan Jaehyun untuk menikahinya, kecuali fisiknya yang lumayan. Dan Jaehyun bisa mendapatkan orang yang lebih baik dari Taeyong.

Memikirkan hal itu, membuat Taeyong semakin gelisah dan takut. Setetes liquid bening terjatuh dari matanya.
Ia mengambil kesimpulannya sendiri.

Jaehyun memanfaatkannya.

Tapi apa yang Jaehyun manfaatkan darinya? Tubuhnya? Dia bahkan tidak memiliki tubuh yang bagus.

Taeyong menenggelamkan kepadanya ke lipatan kakinya. Ia menangis.
Bingung dengan tujuan Jaehyun yang menikahinya.
Mereka memang dijodohkan. Lalu, apa tujuannya?

Meringis, Taeyong memegangi perutnya yang terasa sakit. Ia membaringkan badannya dan menangis dalam diam.
Entahlah, ia menghawatirkan hal yang sebenarnya tidak perlu ia khawatirkan.

"Eunghhh..."

Taeyong memegangi perutnya. Badannya meringkuk menahan sakit yang ia rasa. Rasa sakit itu kian menjadi. Ia mengerang dan mulai terisak.
Tangannya kemudian bergerak, mengambil handphone yang Jaehyun, suaminya, belikan padanya, dan menelepon nomor Jaehyun.

"Jae..hiks...sakit"

Jaehyun yang awalnya tersenyum karena panggilan telepon dari Taeyong, kini mulai khawatir. Panggilan telepon itu diawali dengan Taeyong yang menangis dan mengeluh sakit.

"Sakit? Sakit dimana sayang?"
Segera, Jaehyun mengambil jasnya dan keluar dari ruangannya, ia berusaha secepat mungkin mencapai area parkir untuk segera pulang.

"Kamu tenang dulu, oke? Ini aku sudah mau pulang."

Seperti kesetanan, Jaehyun melajukan mobilnya dengan sangat cepat. Ia harus cepat sampai rumah. Hanya itu yang ada di pikirannya. Jaehyun benar benar takut Taeyong kenapa Napa.

Sesampainya Jaehyun di rumahnya, Jaehyun langsung masuk ke dalam rumah, tak memperdulikan mobilnya yang terparkir entah bagaimana. Kaki panjangnya langsung melangkah masuk ke dalam kamar yang di mana di sana istrinya sedang meringkuk di atas tempat tidur.

"Sayang, Aku sudah datang. Ayo, kita ke rumah sakit." Ajak Jaehyun.

Taeyong menggeleng, ia takut dengan suntik!

"Kenapa gak mau sayang? Hm?" Tanya Jaehyun sambil mengelus kening Taeyong yang telah mengeluarkan peluh.

Sebenarnya Jaehyun kasihan dan juga merasa sakit melihat Taeyong seperti ini. Ia tak bisa melihat kekasih hatinya itu menangis.

Taeyong tetap menggeleng. Ia hanya berpindah dan duduk di pangkuan Jaehyun yang kemudian mendapati punggungnya di elus.
Tak lama kemudian, Taeyong mulai merasa tenang. Sakit di perutnya mulai berkurang dan menghilang.

"Masih sakit?" Tanya Jaehyun.
Taeyong menggeleng. Kedua tangannya semakin erat memeluk Jaehyun dan menelusup kan kepalanya ke dalam ceruk leher Jaehyun.

"Kita kerumah sakit ya?"

"Takut." Cicit Taeyong.

Jaehyun menarik wajah Taeyong yang bersembunyi di ceruk lehernya. Kedua tangannya mengelus wajah halus milik Taeyong dengan hati hati. Entah kenapa Jaehyun merasa sedikit saja terkena kukunya maka wajah Taeyong akan hancur.

"Aku takut suntik, sakit."

Wajah Taeyong cemberut, bibirnya mengerucut dengan mata berkaca kaca, siap menangis.

MY INNOCENT HUSBAND [] JAEYONG []Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang