9

116 13 0
                                    

Ini masih Calum ya.

Gue memasuki gedung SMA Purnama. Gue senyum ke beberapa cewek yang memperhatikan gue, kemudian cewek itu senyum malu-malu babi. Udah biasa. Ada beberapa partner gue–gaya bener, teman maksudnya, yang nyapa gue juga, gue bahkan punya teman dekat dari kelas 12.

Gue memasuki kelas gue, 11 IPS 1. Gue sekelas sama Ashton, tapi beda kelas sama Michael dan Luke. Luke IPA 2, sedangkan Michael IPS 3.

"Pagi IPS 1!" Gue berseru saat masuk kelas.

"Hmm.", "Pagi.", "Iya."

IPS 1 emang gini, kalem-kalem bangsat orangnya. Nggak juga sih, aslinya rada sengklek dan petakilan. Gue duduk di samping Darren, manusia yang cukup rajin tapi telmi atau lemot.

"Lum, lo tau gak, ada game terseru dan terkeren." Kata Darren.

"Apa? PUBG? FF?" Gue nebak-nebak, kalau itu sih, gue juga main.

"Bukan."

"Terus?"

"Helix Jump."

Yeu goblok, Helix Jump rupanya, itu sih udah agak lama, udah level 100an gue. Tapi emang lumayan seru sih.

"Goblok, kirain apaan." Gue menjitak kepalanya.

"Gosah jitak jitak." Jadi galak dia.

"Iya dah mon maap, tambah lemot tuh otak."

"Anjir." Dia menonjok bahu gue cukup keras, sakit juga gila. Gue mengusap-ngusap bekas tonjokannya.

Gue menoleh, melihat Ashton menghampiri dengan HP di genggamannya. Ashton menatap gue dengan pandangan.. Ehm.. mengancam?

"Gak usah cari masalah sama tu adkel, moodnya lagi gak bagus." Dia memperingatkan.

"Si anu?" Tanya gue memastikan.

"Iya, si eta."

"Tau dari mana lo?" Tanya gue.

Dia nunjuk HPnya,
"Be careful, bisa kena hujatan lo."
Terus dia balik lagi ke tempat duduknya.

Gaje juga ni orang.

"Siapa si adkel?" Tanya Darren.

"Orang." si Chloe lah, tau gue.

"Wahh.. Keren tuh orang, bisa ngehujat lo habis habis-an.."

"Gue dukung dia sebagai haters lo!!" Seru Darren.

"Iya, habis itu dapat ini." Gue menunjukkan bogeman gue.

"Ampun, Om, ampun."

---------------

Gue membasuh muka, berusaha melarutkan segalanya, dan mencuci tangan. Udah mau masukan. Gue keluar dari kamar mandi. Tapi, langkah gue tertahan, karena cewek berambut cokelat baru saja keluar dari kamar mandi perempuan. Dia juga terdiam waktu melihat gue.

Arah gue sama dia memang beda, karena kelas kita beda arah.

"Lo ngapain di wc kelas 10?" Tanyanya lebih seperti menginterogasi.

Gue memang numpang di wc kelas 10, udah keburu diujung.

"Dari pada gue ngompol, mending ke wc kelas 10." Jawab gue santai.

"Keren sih kayaknya kalau ngompol, pasti banyak yang terpana." Anjing.

"Bodo amat."

Gue mulai melangkah, dia juga. Entah disengaja atau enggak, pundak kita bertabrakan, membuat dia agak terhuyung kebelakang.

"Santai aja dong jalannya!" Dia berseru nyolot

Senior || C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang