Langkah kaki gue dan Luna terdengar beriringan. Di Jum'at sore ini, beberapa hari setelah selesai UTS, gue dan Luna memutuskan untuk jogging ke taman. Kami berdua lagi menginginkan hawa sore.
BUM..
Gue mengakhiri langkah dengan melompat. Kami sudah sampai, dan segera mencari bangku taman. Kami duduk di salah satu bangku dan meminum air mineral.
"Nggak begitu rame ya?" Gue memperhatikan sekitar. Luna mengangguk.
Gue dan Luna lanjut memutari taman. Gue memutuskan memasang earphone untuk mendengarkan lagu.
Sudah tiga kali putaran, gue dan Luna pun memilih beristirahat. Luna menyikut gue.
"Eh eh sapa tuh?" Luna menunjuk seseorang yang memunggungi kami.
"Hah? Eh.. Kak Niall ya?" Gue menerka, tapi kayaknya emang iya.
"Iya tuh."
Hei.. he's not alone. Dia bareng cewek.
"Yaelah sama si Bra." Gue mendengus, Luna terkekeh. Tapi beberapa detik kemudian, dia terdiam dan kembali menyikut gue.
"Paansi nyikut mulu!" Gue berkata ketus.
"Biarin ae udah Niall sama Bra, lo sama ono aja noh." Luna memberi isyarat dengan lirikan mata. Gue mengikuti arah isyaratnya.
"Males banget." Ucap gue datar. Gue kembali menatap Niall dan Barbara yang sekarang sedang bercanda ria. Dari lubuk hati gue yang paling dalam, mereka beneran kelihatan cocok. Sedih ini.
"Weh, ada Kak Ros real life version."
Gue mengalihkan pandangan menuju orang yang gue tau, dia sedang mengejek gue. Gue menatap dia sinis.
"Paan hah Kak Ros-Kak Ros?" Ketus gue.
"Tuh kan, galak banget.. melebihi Kak Ros mungkin."
Gue nggak memedulikan omongannya, dan beralih menatap Luna yang sekarang sedang berbicara dengan Luke. Eh.. si Michael mana ya?
"Eh, Cal, Mek mana??" Tanya gue sambil memperhatikan sekitar.
"Sama Ash dia, lagi beli minum." Jawabnya. Gue mengangguk-ngangguk. Calum mengambil duduk di sebelah kiri gue. "Ciee nyariin Michael."
"Udah lumayan lama gak lihat tuh bocah." Ujar gue sambil terkekeh.
"Heh.. tuaan gue ya daripada lo! Sok ngomongin orang bocah!"
Gue tersentak, dan menoleh menatap orang yang berseru itu, si Michael dong. Dia sedang berjalan bersama Ashton menghampiri kami.
Gue nyengir lebar.
"Gak insap, Mek? Tu rambut ganti lagi warnanya." Gue mengangkat sebelah alis, melihat rambut Michael yang sekarang pirang.
"Justru ini insap, ini yang terakhir dah, diancam gue sama kepala sekolah masa." Ucapnya. Gue tertawa. "Sapa suruh lo!"
Di SMA Purnama, warna pirang masih dibolehkan, tapi warna-warna kayak pink, merah, biru, pastinya gak diperbolehkan. Dan si Michael dengan beraninya gonta ganti warna sampai buat guru-guru terheran-heran. Katanya sih biar keliatan 'punk', biar keren gitu. Ya in aja ya Mek.
"Weh.. Niall kan tuh?" Ashton menunjuk Niall yang sekarang berjarak cukup jauh dari kami. Gue mengangguk.
"OI NEILL!" si Ashton manggil Niall cukup nyaring, cukup memekakkan telinga.
Niall membalikkan badannya, begitu juga dengan Barbara. Mereka berdua menatap ke arah kami dan tersenyum, Niall mengangkat tangan kanannya. Kami balas mengangkat tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior || C.H
Fanfiction"WOI! LU LU PADA YANG LAGI NGEBULLY!" Ini pertama kalinya. Pertama kalinya bagi mereka menemukan seorang gadis yang berani melawan mereka. Kenyataan bahwa gadis tersebut adik kelas mereka, membuat Calum semakin penasaran. Hingga akhirnya, Calum meng...