11.2

100 14 0
                                    

Luna mendengarkan dengan antusias cerita gue tentang tadi pagi, tentang bagaimana gue bisa masuk walau terlambat. Nggak tau kenapa, tapi dia kayak yang seneng banget.

Jadi, setelah gue masuk kelas, hampir satu kelas kaget. Emang sih mungkin nggak pada nyangka gue berhasil nyusup gini. Dan kerennya kelas gue, mereka bantu cari alasan kenapa gue baru masuk kelas. Merasa berdosa banget gue.

Zach sama Luna gak percaya kalo gue senekat itu, ya gue juga ragu-ragu. Andrew malah muji-muji gue karena berhasil nyusup.

"Lo serius? Bareng si kakak idung jambu itu?" Tanya Luna antusias. Gue mengerutkan kening.

"Emm.. iya, kenapa emang?"

"Lo ditolongin? Nyusup bareng? Berdua aja?" Dih ni anak kenapa dah. Muka gue berubah datar, "kenapa sih?"

"IHHH LO INII!" Dia berseru geram.

"Gue seneng masaa, gue tuh dari awal berharap kalian bakalan saling baik baik, dan ternyata.. sekarang kalian berdua bagaikan partner in crime!"

Paansi ni anak.

"Lo kenapa sih?" Tanya gue, siapa tau lagi demam gitu.

"GUE NGE-SHIPPP."

Najez. Belum apa apa udah ship-ship-an. Baikan? Nggak juga.

"Gak jelas lo, Lun, main nge-ship aja." Sahut Zach. Gue mengangguk.

"Loh kenapa? Suka suka gue lah." Balas Luna tak santai.

"Aneh aneh aja lo, Lun, Lun." Gue menggeleng-gelengkan kepala. Emangnya gue cocok sama dia? Sampai nge-ship segala si Luna.

Tring..

Gue melihat layar hp gue, ada chat dari Calum.

Calum nyebelin

Lo mau ngambil tas?
Saran gue jangan, nanti aja
pulangan

Nawai?

Rame
Banyak yang curiga ntar
Kalo mau ngambil buku,
ambil aja bukunya

Ok

Gue mau ngambil nih

Ikut dong
Gue mau ngambil buku pr

Yodah


"Ekhem.." Andrew di sebelah gue berdehem. Gue menoleh menatap dia yang senyum-senyum gaje.

"Pa?" Tanya gue jutek.

"Udah sana, berdua aja tuh sama si anu." Ucapnya sengaja memakai kata anu. Gue menatapnya kesal.

"Apa sih, Drew, ngambil buku doang!" Gue berdiri, berniat keluar kelas. Sekarang jam istirahat.

"Kemana?" Tanya Luna. Gue nggak jawab melainkan nunjuk luar kelas dengan jempol.

"Bentar aja!" Seru gue sambil berlari kecil keluar kelas.

Gue berjalan menuju aula. Jauh juga. Disana gue bisa melihat sosok Calum, tapi.. dia tidak sendirian kawan, dia bersama teman bahagianya, Mekel Kelipord.

Gue mendekat.

"Ngapain bawa-bawa ni anak satu?" Tanya gue pada Calum dengan nada meremehkan.

"Gak papa, nemenin aja." Jawab Calum. Gue menatap Michael sengit.

"Biasa aja dong, gue kan cuma nemenin." Katanya sambil nyengir.

"Yauds."

Gue, Calum, dan Michael mulai berjalan menuju taman belakang. Michael diam di depan taman, jadi satpam dadakan, sedangkan gue dan Calum menuju tempat persembunyian tas.

Gue ngambil buku gue, dan Calum ngambil bukunya. Ya iyalah.

"Yok dah."

Gue dan Calum kembali ke Michael.

"Udah?" Tanya Michael. Gue dan Calum mengangguk.

Saat kita bertiga keluar dari daerah itu ke daerah koridor depan aula, mata gue menangkap sosok Niall. Dia sedang bersama temannya yang berambut ombre putih. Entah sengaja atau nggak, mereka berdua menatap gue. Dan anehnya.. mereka datangin gue. Lah.. tumben.

"Chloe!" Panggil Niall. Asik gue dipanggil.

"Kenapa?" Tanya gue.

"Ikut kita berdua yuk."

Lah.. ada apa nih?

"Hm.. kemana?" tanya gue bingung.

"Ke kelas kakak lo." Jawabnya.

"Ngapain?"

"Mau ngurusin OSIS, kata kakak lo, dia minta bantuan lo juga."

Gue terkejut terheran-heran. Berguna juga gue kayaknya.

"Eh.. tapi.. bukannya udah lepas jabatan?" Gue bertanya heran. Ketos udah ganti jadi anak kelas 11.

"Iya emang, udah ah, ikut aja udeh." Kata temannya Niall.

Gue menoleh ke belakang, menatap ke arah Calum dan Michael. Mereka berdua memperhatikan kami bertiga. Gue mengangkat sebelah alis.

"Gue ikut mereka, gak papa kan?"

"Yaudah, ikut aja." Kata Michael. Calum hanya mengangguk.

"Gue pinjem dia dulu ya." Ujar Niall. Gue tersenyum kecil walau dalam hati mencibir, emang gue barang apa pinjem-pinjem.

"Babay."

Gue berjalan di samping Niall sama temannya, yang katanya namanya Corbyn. Gue gregetan sendiri, karena gue bisa jalan sebelahan sama ni bocah gans. Kejadian ini tuh langka banget, nggak heran gue daritadi mesem-mesem.

Gue, Niall, dan Corbyn pergi menjauhi Calum dan Michael menuju kelas Abang gue, 12 bahasa.

----------
Update sebelum puasa😁

Aku kayaknya agak susah update pas puasaan.

Selamat menunaikan ibadah puasa ya.

Yaudah.

Senior || C.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang