[F]

246 25 2
                                    

Shania tersenyum manis pada gadis yang sekarang merasakan hal yang bertolak belakang dengan Shania.

Gadis itu tidak habis pikir dengan kakak kelas yang terkenal galak iru malah meminta untuk dipegang tangannya. Apalagi sekarang kakak itu malah tersenyum-senyum.

Menyebalkan!

"Senpai tidak sedang menjailiku 'kan?"

Shania tersenyum manis, sangat manis bahkan membuat Beby, si adik kelas, tertegun dengan senyum yang Shani tunjukan.

Ah, lebih tepatnya heran. Beby masih tidak percaya preman sekolah bisa tersenyum semanis itu kalau mengingat manusia jangkung itu terlihat galak pada kesehariannya.

"Buat apa aku bercanda, hm?" ucap Shania lembut.

Beby makin tertegun. Apa telinganya salah dengar, kenapa suara Shania terdengar sangat merdu.

Shania yang tak sabar dengan respon lamban Beby menarik tangan gadis itu hingga membentur abdomen Shania.

Semua hal disekitar Shania dan Beby seolah melambat dan blur seketika.

.

.

.

"Morning!"

Veranda menarik meja makan dan duduk. Sedikit heran karena tidak ada jawaban dari Shania yang kebetulan sudah ada di ruang makan. Berbeda dengan adik paling kecilnya yang masih mandi, sepertinya.

"Dek, kamu sehat?"
Tapi Shania tidak menanggapi Veranda, masih asik dengan lamunannya; flashback pertama kali Shania memulai PDKT-nya.

Veranda mengecek dahi Shania lalu mengerutkan keningnya. "Tidak panas kok."

"Bae, kenapa?"

Naomi baru saja selesai makan dan menghidangkan sarapan pagi bagi keluarganya.

Veranda mengangkat bahunya, "Ini, Shania, dari tadi melamun terus. Aku takut Shania sakit tapi setelah mengecek dahinya, suhunya normal."

Naomi memberikan piring yang sudah berisi nasi pada Veranda. Veranda tersenyum, "Terima kasih, Boo.."

Naomi mengerutkan keningnya dan tersenyum manis.

"Shania sepertinya sedang kasmaran."

Veranda hampir tersedak nasinya sendiri mendengar ucapan Naomi. "Bernarkah?"

Naomi menganggukan kepalanya. Mantap.

.

.

.

Shania terus sibuk dengan lamunannya sampai Gracia datang dan berteriak tepat ditelinganya.

[COLORS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang