[W]

235 25 2
                                    


Jinan tersenyum geli. Semua orang di sekelilingnya sangat-sangat ajaib.
Ada Shani dan Gracia yang tengah memanggang daging bersama. Mami-nya dan Mama-nya, lalu Aunty-Aunty cantik.

Headphone yang dikenakannya bahkan tidak bisa membendung gelaktawa yang terulai satu sama lain.

"Ramai sekali, ya?" seru seseorang tepat ditelinga kanan Jinan. Reflek gadis itu melepas headphone yang digunakan dan langsung menengokkan kepalanya ke belakang.

"Eve?!"

Senyum tidak suka menyambut dan satu sentilan di kening pun melayang.

"Ya!"

"APA?"

Jinan merenggut tidak suka dengan Eve, gadis yang baru saja menyentil keningnya hingga merah dan gadis itu malah menatap balik galak padanya.

"Ish, dasar perempaun. Seenaknya saja."

"Aku memang perempuan, Nona besar. Daripada kamu, perempuan tapi bertingkah seperti lelaki. Ah, tapi tetap saja masih merengek dan manja."

Jinan gelapan dan merenggut disebut seperti itu, ya meskipun dia sering, ah tapi kan tidak disebutkan seperti itu juga. Jadinya Jinan terkesan anak Mami sekali gitu ya.

Melihat Jinan yang diam saja dan malah larut dalam lamunannya sendiri membuat Eve menaikkannya alisnya. "Dasar anak Mami!" gumamnya

Eve langsung mengambil tempat di samping Jinan dan langsung mencomot makanan yang sepertinya milik Jinan dan memakannya dengan lahap.

"Enak."

Eve terus memakan makanan Jinan hingga tanpa sadar sudah habis, gadis itu berdiri sambil membawa piring karena masih lapar dan lalu menghampiri kumpulan orang-orang yang tengah bercengkrama tak lupa makan-makan tentu saja.

"Hei Eve, baru datang?"

Eve yang disambut oleh pelukan hangat seorang wanita berparas cantik nan menawan menjadi gelagapan dan tersenyum aneh. "I-iya, Aunty."

"Kamu sudah makan, Sweety?" Tanya wanita itu lagi yang merupakan Mami dari Jinan Shafira Putri

Viviyona Apriani-Putri

Senyum wanita yang dimata Eve selalu tampak sengat hangat itu menular pada Eve yang ikut tersenyum.

"Aunty Kinal, dimana Aunty? Aku belum melihatnya sejak tadi. Biasanya kan dimanapun Aunty ada disamping disitu pasti ada Aunty Kinal." Eve tersenyum menggoda dan membuat Yona sedikit gelapagan digoda oleh gadis remaja ini. Padahal sudah sering Yona digoda seperti ini tapi tetap saja, rasanya seperti baru dan mendebarkan baginya. Yona tersenyum malu.

"Kinal sekarang sedang bersama Naomi dan Shania, mengambil beberapa barang di rumah."

Eve sedikit terkejut karena ibunya sudah ada di rumah keluarga Apriani-Putri lebih dulu. "Bunda sudah datang. Kalau begitu dimana Mami?"

Gadis muda melihat sekeliling untuk mencari sosok mungil dan kecil tapi matanya tidak memangkap apapun.

"Veranda... Dia sedang bersama Violeta membeli sesuatu ke Minimarket," jawaban Yona membuat Eve mengangguk-anggukkan kepala mengerti.

Kruyuk~

Tebak suara perut siapa?

Eve yang tersenyum malu sambil menutup wajah dengan piring yang dibawanya dan Yona yang tertawa, lalu merangkul bahu Eve ke tempat makan outdoor mereka yang tak jauh dari tempat Eve dan Jinan duduk tadi.

"Sini-sini, Aunty akan memasakkan makanan yang banyak untukmu."
Tak jauh dari Eve dan Yona, Jinan tersenyum mengamati interaksi dua orang perempuan yang sangat dicintai oleh Jinan.

Yona, wanita yang sudah membesarkannya.

Seperti ini, biarlah seperti ini dulu
Namun senyum Jinan seketika luntur saat melihat makanannya sudah habis bersama piring-pirinya sekaligus, gadis itu tahu siapa pelaku pencurian makanannya. Dengan kesal gadis itu berteriak,

"EVEEE!!!!!"

Dan suara Jinan menggelegar di belakang rumah keluarga Apriani-Putri siang itu.

***

[COLORS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang