Two sides
_____________________
"Di-dimana ini?"
Jin meletakkan jari telunjuknya di atas bibir menandakan Suga untuk diam, "Ini rumah baru kita, bagus kan?"
Suga sedikit terkagum melihat betapa besarnya rumah di depannya ini, bahkan mungkin berkali kali lipat dari rumah lama mereka tapi ketika mengingat alasannya dibawa ke sini membuat Suga tidak terfokus dengan megahnya bangunan itu.
"H-yung....Ji-jiminie?"
"Kita masuk dulu, ne?"
Suga mengangguk saja, ingin rasanya cepat cepat bertemu dengan sahabat kecilnya itu.
Sudah lama Suga tidak melihat Jimin, mungkin semenjak Suga kabur dari rumah meninggalkan Jimin sendirian.
Oh, tidak.
Suga belum siap untuk melihat kekecewaan yang pasti tergambar jelas di wajah gempil Jimin.
"Jiminiee~ Hyung sudah pulang! Liat siapa yang hyung bawa!"
Suga menundukan wajahnya menghadap lantai yang bersih berkilau membuat banyangannya terpantul di sana saat Suga mendengar langkah kaki tergesa mendekati mereka.
"Hyung! Selamat datang! Siapa--Oh! Suga hyungie!"
Jimin hampir saja akan melompat untuk memeluk Suga tapi terhenti saat Jin menatapnya tajam, "Hyungie?"
Perlahan Suga mengangkat wajahnya dan kedua netra kelamnya bertemu netra milik Jimin, hati Suga mencelos saat tidak lagi melihat binar penuh kepolosan di sana. Jimin sudah berubah. Benar, Jimin berubah pasti karena ulahnya.
"Ji-jiminie!"
Jimin tersenyum lebar tapi senyuman itu tidak sampai ke matanya,
Matanya kosong. Hampa.
"Aku beri kalian satu jam." Dengan begitu Jin pun meninggalkan mereka berdua di ruangan itu, suara pintu dikunci terdengar.
Suga menatap sekeliling, menghindari mata Jimin yang akan semakin membuat Suga merasa bersalah. Suasana di antara keduanya sangat canggung.
"Hyungie."
Jimin mendekat, "Hyungie, Jimin rindu."
Suga tidak bisa menahannya lagi, kedua matanya pun menitikkan liquid yang sedari tadi sudah tertahan kuat.
"Ma-mafkan hyungie ji-jiminie..."
Jimin menggeleng, dengan pelan membawa Suga ke dalam pelukannya. Suga masih terisak membalas pelukan Jimin dapat Suga rasakan betapa kurusnya tubuh Jimin sekarang di balik Baju tebal yang dikenakannya.
"Maa-mafkan aku, se-seharusnya kita pergi bersama. Se-seharusnya aku ti-tidak meninggalkanmu."
Jimin terdiam sejenak, Suga semakin terisak hebat mengira Jimin marah padanya.
"Hyungie, kali ini ayo kabur berdua."
Suga mendongak melihat Jimin yang tersenyum, kali ini senyumannya sedikit terlihat seperti yang dulu. Suga merindukan senyuman itu.
Dan Suga mengangguk.
[T w o s i d e s]
"Jadi maksudmu, Jin membawa Yoongi ke tempat dimana dia menyekap Jimin? Dan kau tak tau itu dimana? Argh! Ini membuat kepalaku ingin meledak!" Gusar Hoseok setelah Namjoon selesai menjelaskan apa yang dia ketahui.
Namjoon menatap Hoseok prihatin, "Maafkan aku, aku bilang padanya kalau aku tidak mau ikut lagi dengan 'permainan' itu," Namjoon membuat tanda kutip di udara, "Jadi dia tidak pernah memberitau dimana tempat dia membawa Jimin."
"Sebentar Namjoon, bukankah kau bilang Jimin sudah berada bersama Jin bahkan sebelum Yoongi?"
Namjoon mengangguk lesu, "Poor boy, sejak berumur sepuluh tahun dia tidak pernah melihat dunia luar. Jin sangat protektif padanya, ah tidak mungkin sudah masuk ke dalam tahap obsesif."
Hoseok merasa kecewa pada dirinya sendiri, kenapa dia dulu tidak menyelamatkan Jimin juga? Padahal Jimin yang paling membutuhkan pertolongannya.
"Joon, tolong katakan kalau kau punya rencana."
Namjoon kali ini tersenyum, "Tentu saja, Hoseok. Setelah terlalu lama di sisinya, aku hampir hapal apa yang dilakukannya."
Hoseok sedikit merinding melihat Namjoon semakin memperlebar senyumannya,
Untunglah sekarang dia di pihakku
Tbc,
A/n
Poor Jiminie :((
Knp ditiap ceritaku Jimin always ternistakan lol :"")Up; Cerita ini bakal aku hold sementara--gak tau sampai kapan, tbh ini sisa draft akhirku :')
Passion nulis ilang yaudalah
See you again--kapan kapan
Hopestd.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two sides ⛈️ myg
Fanfiction[HIATUS] Yoongi dan Suga. Dua kepribadian bertolak belakang. Dalam satu tubuh. ©Hopestd ⚠️SOPE AREA⚠️