Setelah tidak bekerja remon juga butuh hiburan dan ingin melanjutkan petualangannya, ia mulai aktif mendaki gunung, ke pantai maupun destinasi lainnya.
pikirnya saat itu sangat kacau, karena pusing akan keadaan hidup seperti ini, mulai gagal untuk kuliah, ekonomi yang pasang surut, membuat badan remon abis dan kurus akan beban pikiran yang ia pikul sendiri.
Bahkan ia selalu berkeluu kesah sendiri, fisik papahnya itu lebih baik ketimbang dirinya, namun kenapa semangatnya tak ada ? apa yang menyebabkan papahnya remon malas sekali mencari kerja ?
Apa selamanya akan seperti ini terus ? selalu mengandalkan mamah remon ataupun remon ? gimana jika nanti remon sudah berumah tangga, gimana nasib mamah nanti.
"Pikir remon dan selalu sepeti itu yang ia pikirkan"
di sela sela setiap petualangannya, tiba tiba remon selalu teringat ibunya (nenek) yah belakangan ini setelah remon sibuk bekerja, remon jarang sekali menengoki neneknya itu.
padahal dulu waktu jaman sekolah dan sebelum bekerja remon rajin menengoki neneknya dan menginap berhari, bahkan setiap memasuki bulan puas remon bisa menghabiskan waktu di rumah neneknya lebih dari seminggu bahkan lebih.
Akhirnya remon mulai sering menegoki neneknya yang sangat di sayang itu seperti ibunys sendiri, dan ternyata remon sedih karena neneknya yang dulu terlihat gagah, ternyata sudah sangat rentah.
remon sangat menyesal karena dahulu waktu bekerja tidak sering sering menengoki neneknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup dan Pesan Untuk Ayah
Short StoryKisah perjalanan Hidup seorang anak bernama remon, mulai masa sulit, sakit hampir mati, masa lagi di atas, hingga sulit lagi, dan sebuah pesan untuk Ayahnya dan ayah ayah lainnya di manapun untuk lebih bertanggung jawab lah kepada keluarga.