tidak lama dari remon menjenguk neneknya, remon mendapat kabar tidak enak, kalau neneknya sakit akibat jatuh dari kamar mandi.
Dan, pada saat itu hati remon langsung sedih sesedihnya melihat kondisi neneknya, dan pada akhirnya nenek harus di larikan kerumah sakit.
Selama di rawat, remon dan mamahnya lebih sering menghabiskan waktunya di rumah sakit untuk menjaga dan menemani neneknya, mamah remon selalu menemani di sana selalu, remon sesekali pulang untuk melihat kucing2nya yang banyak dan mengasih makan dan memantau kesehatan kucing kucingnya.
ia disini tidak perduli dengan papahnya karena kesehariannya hanya menghabiskan waktu untuk tidur, ia papahnya sholat rajin dan tak pernah ketinggalan, tapi buat apa semua itu kalo ia tidak ada usaha buat menafkahi keluarganya ?
bahkan remon sangat kesal, karena selama neneknya di rumah sakit, papahnya enggan menengoki neneknya remon, walau mamahnya berkali kali menyuruhnya kesana.
remon saat itu udah sangat muak atas sikap papahnya, dan tak perduli dengannya, yang ia perdulikan saat itu hanya neneknya dan juga mamahnya.
Dan, saat saat menegangkan mulai di takuti remon, neneknya harus di operasi, dan harus mempunyai persetujuan dari kakeknya dan anak2 lainnya.
remon dan kakeknya yang menentang untuk tidak di operasi dan memilih untuk di bawa ke ahli patah tulang, cuma omnya remon atau adik ke 4 mamahnya remon menolak.
dengan alasan tulang neneknya remoj sudah keropos berbahaya kalau di tanganin sembarang orang.
Akhirnya remon pasrah karena kalah suara, rasa takut, cemas dan sedih bercampur aduk menjadi satu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup dan Pesan Untuk Ayah
Короткий рассказKisah perjalanan Hidup seorang anak bernama remon, mulai masa sulit, sakit hampir mati, masa lagi di atas, hingga sulit lagi, dan sebuah pesan untuk Ayahnya dan ayah ayah lainnya di manapun untuk lebih bertanggung jawab lah kepada keluarga.