"Kamu Jeon Jungkook dari kelas 11-2 'kan?" Salah satu siswi tiba-tiba menghampiri Jungkook saat hendak pulang dari kelas tambahannya, dan menanyakan dirinya.
"Iya. Ada apa?" Jawab Jungkook to the point.
"Kau bisa ikut aku sebentar? Ada yang ingin aku katakan padamu." Mereka sekarang berada di lorong kelas-kelas yang mulai sepi karena memang bel pulang sudah berbunyi daritadi. Jungkook sedikit berpikir menimang ajakan siswi tadi yang sejujurnya tidak ia kenal.
"Katakan saja disini." Siswi tadi sedikit berpikir kemudian dan tiba-tiba terisak yang membuat Jungkook kalang kabut. Takut disebut tersangka pemerkosaan.
"Hei! Hei! Kau kenapa?" Jungkook bingung harus melakukan apa.
"Tolong aku, hiks." Jungkook mengerenyitkan dahinya bingung. "Aku dipaksa memanggilmu ke gudang belakang sekolah, hiks. Kata mereka kalau aku tidak bisa memanggilmu, aku akan dikeluarkan dari sekolah ini oleh mereka, hiks." Siswi tadi masih terus saja terisak. Sedangkan Jungkook,
"Berhentilah menangis, baiklah aku akan menemui mereka. Kau pulanglah saja dulu." Jungkook menghela nafasnya lelah. Benar kata Jungkyu. Banyak yang tidak suka kepadanya. Ah! Tapi ia dengan Taehyung 'kan sekarang sudah tidak ada hubungan, apa mereka belum mengetahui itu? The Power of Kim Taehyung benar-benar membahayakan. Ia harus hati-hati.
Setelah percakapan singkat Jungkook dengan siswi tadi, Jungkook dengan cepat menuju kearah gudang belakang sekolah. Hari sudah semakin sore, ia tidak mau membuat orang rumah khawatir.
"Dasar bodoh! Apa dia tidak bisa membedakan mana air mata yang sesungguhnya?" Siswi tersebut mengusap wajahnya yang tadi dibanjiri airmata palsu. Dan segera pergi mengikuti Jungkook. Dengan diam-diam tentunya.
Dan ternyata dengan diam-diam juga ada satu orang yang tak sengaja mendengar pembicaraan mereka berdua.
"Kang Seulgi? Apa yang dilakukannya bersama Jungkook?"
.
.
.
Jungkook menolehkan kepalanya kekiri dan kekanan mencari siapa orang yang telah menyuruhnya datang ke tempat yang jarang dijamah para siswa ini. Jungkook mencarinya di luar sekitar gudang. Nggak mau dia kalau masuk kedalam. Dia 'kan nggak bodoh. Ntar kalau masuk terus tiba-tiba ia disekap atau dipukul dari belakang gimana? Orang dia sekarang lagi sendirian.
Udah beberapa menit ia mengitari gudang, tapi tak satupun orang didapat disana.
'Apa jangan-jangan siswi tadi membohongiku ya..' monolognya dalam hati.
"Aish.. pulang saja ah! Buang-buang waktu saja!" Baru beberapa langkah, sebuah suara menginterupsi Jungkook yang dengan reflek ia menghentikan langkahnya dan menghadap kearah suara tadi.
"Dasar kamu anak baru tidak sopan ya. Ditungguin didalam kenapa nggak masuk-masuk?! Ha?!" Jungkook menyipitkan matanya, 'tuh kan benar, pasti ada sesuatu yang direncanain didalam gudang.' Ucapnya dalam hati. Hei! Jungkook adalah pecinta sinetron. Hal seperti ini sudah termasuk ide pasaran. Kalau di film-film mah ntar ada seseorang yang bakal menolongnya. Nah ini dunia nyata, siapa yang menolongnya? Ayahnya? Ngayal!
Jungkook menatap satu persatu orang yang berada didepannya. Jujur. Ia tak mengenal semuanya. Tapi yang dia bingung, mereka semua adalah pria yang kalau dihitung Jungkook ada 7 orang. Dan dibelakangnya ada 2 orang wanita yang sepertinya Jungkook kenal. Astaga! Mereka adalah Im Nayeon teman sekelas Jungkook dan si wanita tadi yang menangis-nangis menyuruhnya kemari. Apakah ia dijebak? Sepertinya iya. Matek kau Jeka.
"Apa ada hal penting sampai kalian menyuruhku kemari?" Jungkook berkata dingin. Dan disambut gelak tawa mereka semua. Jungkook bukan badut loh, kenapa mereka tertawa?
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS - TaeKook / VKook
Teen FictionKisah si ganteng bin cantik aka Jeon Jungkook dan kembaran ceweknya Jeon Jungkyu. . "Kook... "Tukeran tempat yok.. "Aku sekolah ditempatmu pake clana trus kamu ditempatku pake rok."