Pagi harinya, Jungkook berangkat seperti biasa bersama Jungkyu. Sepanjang perjalanan Jungkyu terus saja mengoceh, tapi tak ada satupun yang didengar oleh Jungkook.
"Besok-besok kalau kau pulang terlambat, biar kutungguin sampe selesai. Aku gak mau sampe rumah dimarahin ibu lagi karena dikira ninggalin kamu, kook!"
"......"
"Kook?"
"......"
"Astaga Jeon Jungkook! Kau sedang melamun apa sih!" Jungkyu mengerem mobilnya mendadak karena tak kunjung juga mendapat respon dari Jungkook. Oh ya, kali ini gantian Jungkyu yang menyetir.
"Sialan kau Jung! Siapa yang melamun?" Jungkook akhirnya sadar juga kalau sedang diajak bicara. Tapi kata-katanya itu loh pingin Jungkyu tampol aja tuh muka.
Pelan Jungkyu mulai melajukan mobilnya kembali. "Apa ada yang terjadi kemarin?" Jungkook terus saja menatap keluar jendela, dia hanya menghela nafasnya sebagai jawaban atas perkataan Jungkyu.
"Kemarin Nayeon dan temannya entah siapa namanya mendatangiku." lagi-lagi Jungkyu mengerem mobilnya mendadak. Untung saja nggak ada kendaraan lain dibelakangnya, kalau ada mateklah mereka.
"Astaga Jungkyu! Kau sebenarnya kenapa sih?!" Jungkook mengelus dadanya kaget, "sini biar aku saja yang menyetir!"
Jungkyu menghirup nafas panjang kemudian mengeluarkannya pelan, "Kau duduk manis saja disitu, aku cuman kaget aja." Jungkyu kembali menjalankan mobilnya. "Terus gimana? Apa yang terjadi? Apa mereka menganiayamu? Sudah kubilang kan kalau mendekati Taehyung itu bahaya." cerocos Jungkyu tapi matanya fokus melihat kedepan.
"Sialan! Memangnya mereka siapa sampai bisa menganiayaku!" Jungkook berujar tak terima atas perkataan Jungkyu.
"Terus? Apa yang terjadi?" Jungkyu masih penasaran.
"Ya kaburlah! Malas aku meladeni mereka! Gila aja masa mereka membawa 7 anak cowok!" antara ingin tertawa sama kasian, Jungkyu hanya bisa menutupi setengah wajahnya dengan tangan kiri supaya raut mukanya tidak kelihatan oleh Jungkook.
"Ya baguslah. Berarti kamu nggak berkelahi dengan mereka." Jungkook mati-matian menyembunyikan hal itu sebenarnya. Untunglah tidak ketahuan kalau ia berkelahi sebentar dengan mereka. Padahal dari tadi ia menahan rasa linu di sekujur tubuhnya akibat kejadian kemarin.
"Huh. Mereka tidak tau saja kalau aku dengan Taehyung sudah selesai." Hampir saja Jungkyu mengerem mendadak lagi, masih hampir kalau saja si Jungkyu tidak salah injak pedal gas. Jadi mereka malah melaju semakin kencang.
.
.
.
Mereka berdua akhirnya sampai juga disekolah setelah melewati banyak rintangan yang mematikan menurut Jungkook. Karena hampir saja mereka menabrak kucing jalanan yang lewat didepan mobil mereka, terus oleng kekanan yang hampir bersenggolan dengan mobil yang berlawanan arah, terus kekiri lagi yang entah kebetulan dari mana hampir saja menabrak pagar pembatas jalan. Jungkook masih bisa berdiri di sekolah sudah syukur dia, sedangkan Jungkyu, ia malah cengengesan menampilkan wajah watados nya.
"Hehe.. Maaf ya Kook, gak sengaja nginjak gas tadi." Jungkook dengan wajah pucat menatap Jungkyu datar dan selanjutnya ia menghela nafas sambil mengusap wajahnya.
"Lain kali mendingan aku naik bus saja dari pada mati muda bersamamu." Jungkook lantas meninggalkan Jungkyu yang menekuk wajahnya masam di parkiran dan menuju ke kelasnya.
.
Jungkook telah sampai didepan kelasnya, ia bingung harus bersikap bagaimana terhadap Taehyung setelah kejadian kemarin, dan ia terus berharap Taehyung belum datang saja daripada ia salah tingkah dihadapan Taehyung nanti. Iya, semoga saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS - TaeKook / VKook
Teen FictionKisah si ganteng bin cantik aka Jeon Jungkook dan kembaran ceweknya Jeon Jungkyu. . "Kook... "Tukeran tempat yok.. "Aku sekolah ditempatmu pake clana trus kamu ditempatku pake rok."