9

4.7K 448 5
                                    

Tak terasa Jungkook sudah 1 bulan lebih bersekolah di tempat Jungkyu. Dan ia merasa monoton saja. Tak ada yang menarik. Lagian ia merasa tugasnya sudah selesai. Jungkyu sudah baik-baik saja bahkan lebih baik malah. Tak ada yang membullynya lagi, dan Taehyung? Ia rasa ia sudah jera dan tak mengganggu Jungkook lagi.

"Kook?" kini mereka berada dikantin. Jungkook sedang tak membawa bekalnya, makanya ia mengajak Jungkyu kekantin bersama. Yugyeom temannya juga sedang tak masuk sekolah karena urusan keluarga.

"Apa!" Jungkook berucap ketus seperti biasanya kepada saudara kembarnya.

"Kau beneran udah selesai dengan Kim Taehyung?" Jungkook menyemburkan minuman yang tadi diminumnya kearah samping. Untung nggak kedepan kearah Jungkyu, bisa di smackdown entar Jungkook.

"Kau ngomong apaan 'sih?!" Jungkook mengelap wajahnya menggunakan tissu yang tersedia di meja kantin. Sedangkan Jungkyu malah ketawa melihat reaksi Jungkook yang dirasanya berlebihan.

"Haha... Nggak usah mengelak, Kook. Aku tahu, kau sudah menyukai Taehyung 'kan?" Jungkyu menaik-turunkan alisnya menggoda Jungkook.

"Sialan! Hanya orang gak waras yang menyukainya." Jungkyu hanya menggelengkan kepalanya melihat Jungkook.

"Jangan bicara seperti itu, Kook. Nanti kemakan omonganmu sendiri baru tau rasa." Jungkyu tertawa terbahak-bahak merasa senang telah mengerjai saudaranya itu yang kini wajahnya memerah menahan amarah.

.

.

.

Jam sekolah telah usai. Jungkyu merapikan peralatan tulisnya kedalam tas miliknya dan berjalan keluar kelas sambil menunggu Jungkook yang mungkin sebentar lagi akan datang menghampirinya.

20 menit berlalu dan tak ada tanda-tanda akan kedatangan Jungkook. Mungkin ia sudah keluar kelas dulu, pikir Jungkyu sambil melangkahkan kakinya ke area parkir sekolah dan menunggu disana saja sambil memainkan ponselnya.

Keadaan lorong-lorong tiap kelas entah kenapa hari ini begitu sepi. Jungkyu jadi sedikit waspada. Instingnya selalu berkata benar. Perasaannya hari ini benar-benar tak enak, jadi sejak tadi ia mencoba menelfon Jungkook beberapa kali dan tak diangkat oleh sang empunya.

Dilain sisi, Jungkook sudah tidak sabar akan guru didepannya yang tidak selesai-selesai menerangkan rumus-rumus yang membuat kepalanya ingin pecah saja rasanya. Sudah lapar, mengantuk, dicekoki pelajaran yang dibencinya pula. Entah ada angin apa tiba-tiba sang guru meminta waktu tambahan setengah jam untuk menerangkan pelajaran gak berfaedah menurut Jungkook.

Setengah jam berlalu, akhirnya Jungkook bernafas lega karena pelajarannya sudah selesai. Ia jadi teringat belum mengabari Jungkyu. Dikemasnya barang-barang miliknya sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan ia terkejut mendapat banyak misscall dari orang yang sama, Jungkyu. Jungkook berniat menelpon balik Jungkyu, tapi keburu ponselnya berdering duluan atas nama Jungkyu dan langsung diterimanya.

"Hallo? Jungkyu?" Jungkook bingung, Jungkyu tidak membalas sapaannya. Apa telponnya tiba-tiba mati? Dilihat sekilas layar ponselnya, ternyata masih tersambung. Hampir saja Jungkook akan mematikan sambungan telepon tersebut karena ia berulang kali mencoba berbicara tapi tak ada jawaban. Sebelum sebuah suara samar yang tertangkap gendang telinganya membuat alisnya bertaut bingung.

//"Kau dan saudara kembarmu benar-benar brengsek! Kau tau itu?!"//

//"Akan kuberi kau sedikit pelajaran karena membuat kami diancam Taehyung!"//

//"Sebentar lagi teman-teman kami akan kesini dan habislah kau, hahahaaa..."//

Jungkook mematikan ponselnya dan menggeram marah, ia meremat ponselnya sambil meninju tembok disampingnya. Ia benar-benar kesal karena sebenarnya mereka diam-diam merencanakan ini semua. Berterimakasihlah kepada otak pintar Jungkyu yang menghubunginya ditengah kesulitannya. Maka dengan segera Jungkook berlari sekuat tenaga menuju kearah yang sudah ia duga keberadaan Jungkyu sekarang. Gudang belakang sekolah. Ia yakin mereka berada disana.

Kim Taehyung yang diam-diam menyaksikan gerak-gerik Jungkook sejak tadi ia keluar dari kelas, ikut menautkan alis bingung. Apa yang terjadi? Batinnya karena ia melihat Jungkook yang marah sekali tadi. Jadi ia diam-diam juga membuntuti Jungkook dari arah belakang tak lupa ia juga menghubungi Jimin.

.

.

.

Jungkyu kini sedang berada di gudang belakang sekolah. Ia sedang terduduk disebuah kursi usang dan tangannya diikat kebelakang. Untungnya sebelum diikat ia sempat menghubungi Jungkook, semoga saja diangkat, kalau enggak ya the end sudah hidupnya. Ada beberapa siswi didepannya, salah satunya adalah kakak kelasnya yang ia yakini selalu mengejar-ngejar Taehyung. Oke fix, ternyata sekarang ia adalah korbannya fans Taehyung. Sialan!

"Kau dan saudara kembarmu benar-benar brengsek! Kau tau itu?!" Jungkyu diam sambil menatap kearah bawah. Ia sedang berpikir sebenarnya.

"Akan kuberi kau sedikit pelajaran karena membuat kami diancam Taehyung."

"Sebentar lagi teman-teman kami akan kesini dan habislah kau, hahahaaa..." oke! Jungkyu pusing sekarang. Bukan, bukan pusing karena ocehan mereka yang gak jelas, tapi pusing sama pikirannya sendiri yang lagi buntu. Jungkyu melihat kearah siswi-siswi didepannya. Mereka kaya lagi membahas sesuatu sambil tertawa mengejek menatap kearahnya. Gila! Ia harus cepat keluar dari sini. Diam-diam ia menggerakkan kedua tangannya berusaha melepaskan ikatan yang nggak begitu kuat diikat menurutnya. Ia heran kenapa tadi ia dengan begitu mudah ditangkap oleh siswi seangkatannya dan beberapa kakak kelas? Apa ini karena ia lengah akibat dari efek lapar?

Jungkyu terus saja meronta berusaha melepaskan ikatan di pergelangan tangannya tanpa sepengetahuan beberapa siswi didepannya. Sedikit lagi, ya sedikit lagi berhasil dan... Yess! Akhirnya terlepas juga dan Jungkyu bisa bernafas lega, tetapi tangannya masih berada dibelakang berpura-pura masih terikat dan mencari celah supaya bisa melarikan diri secepatnya.

.

.

.

Jungkook menyusuri tiap kelas dan melewati beberapa anak tangga dengan tergesa-gesa. Sudah beberapa kali ia menabrak tong sampah ataupun pot-pot bunga yang dikiranya menghalangi jalannya. Tak diperdulikan juga kakinya yang sudah lelah berlari dan cacing-cacing diperutnya yang meronta minta diisi makanan, yang terpenting ia harus segera menyelamatkan Jungkyu, karena ia tahu, mereka begitu licik untuk dilawan.

Pintu gudang sudah terlihat beberapa meter didepannya. Jungkook dengan sedikit ancang-ancang akan langsung mendobrak pintu gudang tersebut.

BRAAAKK

Pintu itu langsung terbuka dan menimbulkan suara yang begitu keras membuat beberapa orang didalamnya langsung menatap kearah pintu dengan kaget, termasuk Jungkook. Ia kaget karena ternyata realitanya sungguh jauh dari bayangan ekspektasinya. Ia mengira Jungkyu bakalan disiksa dan dihajar sampai ngemis-ngemis minta tolong dengan baju sobek sana-sini terus airmata yang bercucuran tiada henti. Tapi nyatanya malah berkebalikan, Jungkyu sekarang malah sedang menyiksa para siswi disana yang bahkan salah satu dari mereka ada yang ingin menangis. Oh.. Jungkook rasa ia harus mengurangi menonton sinetron bersama ibunda tercintanya.

"Ah Kook.. Kau datang juga rupanya, aku kira sudah pulang tadi." Jungkyu bertanya pada Jungkook dibelakangnya sambil menenteng kecoak dihadapan para siswi didepannya.

"Kyaaaa.... Jauhkan binatang sialan itu dari kami brengsek!" Jungkook kaget dengan suara dari salah satu siswi didepan Jungkyu. Jungkook mengira-ngira jumlah siswi yang menculik Jungkyu berjumlah sekitaran 6 orang, yang sekarang malah meringkuk sambil berpelukan dipojokan gudang.

Jungkyu tertawa dalam hati akan taktiknya tadi yang berhasil. Ya.. Tadi ia nggak sengaja menemukan kecoak yang sedang jalan-jalan disekitar sepatunya. Tak ambil pusing, Jungkyu langsung mengambilnya dan menakuti semua yang berada didepan Jungkyu, syukurlah ternyata semua pada takut akan hewan yang menjijikan menurut semua orang.

"Cih! Percuma tadi aku sempat mengkhawatirkanmu, Jung." Jungkook meletakkan kedua telapak tangannya dipinggangnya. "Cepat kita harus segera pergi dari sini sebelum-

"Sebelum apa anak manis?" dan datanglah segerombolan siswa dan ada juga beberapa pria asing yang sekarang mengepung Jungkook dibelakangnya. Oh! Mereka terlambat melarikan diri.

.


.


.

TBC

TWINS - TaeKook / VKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang