Entah bagaimana kejadiannya. Jungkook merasakan dirinya benar-benar sekarat sekarang. Ia sungguh tak beruntung. Pasti sekarang Jungkyu sudah kebingungan mencarinya. Tubuhnya sudah mati rasa akibat berbagai tendangan dan pukulan yang banyak ia terima. Tangannya sudah tidak terikat lagi, Kai dan teman-temannya sudah melepaskan ikatan tersebut saat dirasa Jungkook sudah tidak bisa melawan. Matanya berkunang-kunang. Ia merutuki dirinya yang lemah dan bodoh karena tak bisa melawan.
"Dirimu benar-benar tak asyik sama sekali, bocah!" Kai meludah kesal kearah sampingnya. Ia kesal karena berani-beraninya Jungkook menggigit bibirnya, alhasil ia meluapkan emosinya dengan kembali memukuli Jungkook dengan tak manusiawi.
"Bersikaplah manis sedikit jika masih ingin keluar hidup-hidup dari sini." Kai kembali menghampiri tubuh Jungkook,
"Brengsek!" Jungkook berujar lirih. Ia bangkit disisa-sisa tenaganya. "Keparat!" hampir limbung, Jungkook berpegangan dengan tembok sampingnya. Ia melirik sinis menatap kearah Kai yang membalas tatapannya mengejek.
"Masih punya tenaga ternyata." ucap Kai sinis. Ia berdiri angkuh sambil meletakkan kedua tangannya disaku celananya.
Jungkook maju menghampiri Kai yang masih terdiam ditempatnya. Dengan sisa tenaganya, Jungkook mendorong Kai hingga terjatuh dan menimpa tubuh Kai dengan memegang kerah Kai bersiap untuk memukulnya balik. Kai sudah waspada akan hal ini, jadi dengan mudah ia membalik keadaan dan mencengkeram leher Jungkook. Dibawahnya Jungkook sudah meronta-ronta butuh pasokan udara.
"Bitch!!" Kai hendak memukul kembali Jungkook, sebelum..
BRAAAAKKK!!!
.
.
.
Taehyung berlari memimpin, dibelakangnya ada Jungkyu dan Jimin yang berlari dibelakang Taehyung. Mereka bertiga langsung berlari menuju gudang belakang sekolah, tetapi nihil. Tak ada seorangpun disana. Jungkyu seperti kesetanan memanggil Jungkook dan tak ada sahutan apapun. Taehyung dan Jimin juga berusaha mencari keberadaan Jungkook, dan hasilnya pun tetap sama. Raut wajah Jungkyu semakin kalut, ia takut Jungkook kenapa-napa. Ia yakin mereka masih berada disekitaran sini.
"Apa Jungkook membawa ponselnya, Jung?" Jimin yang masih bisa berfikiran jernih mencairkan suasana yang begitu tegang. Seketika Jungkyu langsung merutuki kebodohannya. Ia dengan segera mengambil ponselnya di saku seragamnya dan menghidupkan GPS. Ia yakin Jungkook masih membawa ponselnya, karena disekitar sini tak ada tanda-tanda barang Jungkook yang jatuh.
"Aku menemukannya!" dan setelah itu mereka bertiga kembali berlari ke tempat tujuan Jungkook berada.
.
.
.
Kai dan temannya membelalakkan matanya kaget akan kedatangan seseorang yang tak diduganya sedang menatap mereka tajam seolah ingin membunuh dengan tatapan itu.
"Kim Taehyung?" Kai berucap lirih, Jungkook yang mendengarnya tersenyum mengejek.
Dengan hitungan detik tiba-tiba Taehyung sudah tiba dihadapan Kai, menarik kerahnya kasar dan memukul membabi buta kepada Kai tanpa sempat membuat sang lawan membalas. Dibelakangnya, sang kawanan Kai yang hendak menolong dihadang oleh Jimin yang juga ikut tersenyum meremehkan.
"Beraninya main keroyokan, dasar sialan!" Jimin tak tanggung-tanggung ikut berkelahi melawan 4 orang sekaligus. Jungkyu dibelakangnya langsung berlari menghampiri Jungkook dan menolongnya. Jungkyu bahkan ketika sampai didepan Jungkook langsung menangis melihat Jungkook yang babak belur tak berdaya.
"Sialan! Jangan pasang muka seperti itu!" Jungkook masih bisa mengumpat. Dengan bantuan Jungkyu, Jungkook berdiri dan dipapah oleh Jungkyu dibawa kepinggir supaya tak terkena imbas dari pertarungan sengit disekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS - TaeKook / VKook
Teen FictionKisah si ganteng bin cantik aka Jeon Jungkook dan kembaran ceweknya Jeon Jungkyu. . "Kook... "Tukeran tempat yok.. "Aku sekolah ditempatmu pake clana trus kamu ditempatku pake rok."