Berteriak Pada Semesta

Kehancuran

    Malam ini benar-benar malam terpanjang untukku, kesedihan yang selama ini aku tahan kita tak bisa aku tahan lagi, semua hancur, semua diluar kendaliku.
   Air mata ini tidak pernah ingin berhenti dari mata ini, rasa sakit ini tak bisa lepas dari hati ini, rindu akan kehadiran sosokmu membuat mata ini tak bisa tertidur.
    Semua kehancuran ini hanya bisa aku teriakan pada semesta, hanya bisa aku ceritakan pada malam, hanya bisa aku tulis lewat sajakku, tak ada yang perlu mendengar seberapa menderita aku saat itu.
   Aku percaya bahwa kamu sekarang bahagia dengan dia yang kamu peluk dengan erat sekarang, aku yang terluka disini tak kau hiraukan, aku yang menahan rindu disini tak pernah kau lihat, aku yang selalu mendoakan mu setiap malam tak pernah kau dengar kan.
   Ingin rasanya aku luapkan semua rasa kecewaku, ingin rasanya aku ceritakan bagaimana aku menderita karena dirimu, tapi aku sadar bahwa kamu tak akan percaya karena kamu fikir aku hanya menganggapmu sebagai temanmu.
   Namun aku tak mampu berkata apapun kepadamu mulutku bungkam seketika, perasaanku benar-benar memberontak malam itu, ingin aku ceritakan sakit yang aku rasakan, tapi aku terlalu lemah untuk bilang bahwa aku cemburu, bahwa aku sangat menyukaimu.

    "Kita terjebak dalam pertemanan yang seharusnya tak dihiasi dengan air mata"