Pesan singkatmu muncul dilayar telfon ku, aku terlalu berhati-hati untuk melihat nya, air mata ini tak tertahan, aku terlalu lemah, membaca pesan singkatmu tentang perpisahan yang kamu buat untuk dia.
Aku berharap kamu benar-benar berpisah dengan dia tapi nyatanya? Aku rasa itu untukku bukan untuknya, kenapa kamu bilang bahwa itu untuknya? Kenapa kamu terlalu baik untuk itu?
Banyak pertanyaan muncul saat itu kamu selalu menahanku untuk pergi tapi nyatanya kamu bahagia saat aku pergi, kamu selalu tersenyum dengan dia yang kamu pilih sekarang, berhari-hari aku melupakan kenangan tentang kita, tapi semua semakin terasa susah.
Air mata ini selalu jatuh saat mengingat tentangmu, bagaimana mungkin aku yang bukan siapa-siapa bisa merasakan sakit saat kehilangan mu.
Aku terlalu lemah saat ini, aku tak pernah berfikir bisa sesakit ini terhadap hidup, aku tak pernah bisa lepas dari kegelapan ini, aku hanya ingin kamu Kembali kepadaku, aku terlalu jatuh sampai aku tak tau kapan aku bisa bangkit dari sini.
Kenapa kamu diam? Kenapa kamu tak menahan ku seperti yang kamu ucap dulu? Kenapa kamu tak pernah berkata bahwa kamu menyayangi ku? Kenapa kamu hanya tersenyum saat perpisahan kita?
Apa kamu benar-benar sudah melupakan tentang kita? Cerita kita? Masalah kita? Aku hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berteriak Pada Semesta
Literatura FemininaHanya sepenggal kata yang mungkin kamu pernah merasakannya, dari dua orang asing sampai menjadi orang asing kembali. selamat membaca, semoga rindumu terbalaskan. Selamat membaca^-^