Kamu dan dia

21 4 2
                                    

     Saat hati ini sudah mulai terbiasa dengan hilangnya kamu, tiba-tiba saat aku sedang melihat sosmedku ada statusmu yang membuat hati ini terluka hebat, foto mu berdua dengan wanita yang kamu banggakan itu.
   Kini hati ini sudah benar-benar mati karena mu rasa sakit ini sudah terlalu dalam sampai aku tidak bisa merasakan apapun saat ini, hanya ada air mata yang tiba-tiba terjatuh menumpahi pipi, hanya ada fikiran yang kacau, hanya ada sakit di hati yang tak bisa aku jelaskan.
   Terlalu banyak sakit yang aku rasakan saat berharap denganmu, apa mungkin aku benar-benar harus sendirian menahan rasa sakit ini, rasa yang aku tak pernah harapakan dalam hidupku, andai aku tau bahwa mencintaimu sesakit ini, mungkin aku akan berdoa agar pertemuan kita tidak pernah terjadi.
   Bukan tentang kita yang hanya teman tapi caramu datang lalu pergi yang membuat aku tak bisa terima, aku memang hanya wanita biasa dibanding dengan wanita barumu aku tak ada apa-apa nya tapi bukankah aku juga wanita? Bukankah dulu kamu pernah menyanjungku? Bukankah dulu kita pernah saling bertegur sapa? Bukankah dulu kita pernah saling berbagi cerita? Bukankah kita pernah dekat? Sebelum akhirnya kita asing, sebelum akhirnya kita dia satu sama lain, sebelum kita tak pernah mengirim pesan singkat lagi, dan sebelum air mata ini selalu jatuh setiap malam.
  



"Bukankah kita pernah dekat? Sebelum akhirnya tuan menemukan seseorang yang lebih sempurna dari diriku."

Berteriak Pada SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang