13

576 28 4
                                    

     Pagi itu,Ratu masih tersungkur diatas kasurnya,matanya sembab dan rambutnya acak acakan.

Flashback on.
   
  Ratu berjalan gontai disepanjang trotoar petang itu,keadaannya sangat kacau,matanya sembab dan rambutnya sedikit berantakan.
Sepatu nya ia lepas dan diletakkan ntah dimana.

Ratu melihat ke bangunan tinggi yang  ada dihadapannya,ia memasukinya dan kembali keruangan raja.

Ratu tak menemukan alana dan azwa lagi disana,bahkan tante kerta pun tampaknya tak terlihat.

Ratu berjalan cepat menuju ke ruangan UGD tempat dimana sebelumnya raja dirawat.

Matanya membulat saat melihat ke dalam ruangan,ia tak mendapati raja disana.
Ratu berlari kearah perawat yang sedang mendorong rak inpus.

"Permisi kak?pasien yang di UGD kemana yah?"

"Ooh pasien yang Di UGD tadi baru aja di pindahkan kerumah sakit luar"

Dahi ratu berkerut dan menatap sekilas ke ruang UGD.

"Rumah sakit luar gimana kak?"

"Pasien dipindahkan ke rumah sakit yang ada diluar negri"

Luar negri??
Kaki ratu melemas ia mencoba menahannya sekuat mungkin.

"Kalo boleh tau dimana ya kak?"

"yang saya tau sih pasien dipindahkan ke singapore"

Kaki ratu semakin lemas
"Makasih ya kak"

setelah perawat itu pergi,ratu mendudukan tubuhnya asal ke lantai.
Ia menangis sampai mengundang perhatian beberapa orang yang lewat.

Ratu semakin sesegukan dan menatap ruang UGD tempat dimana Raja dirawat sebelumnya.

"Ratu?"
Ratu mengalihkan pandangannya kesumber suara,dan terlihat alana berdiri disana.

"Al?"
Ratu berdiri dan menghampiri alana walaupun dengan suara yang serak.

"Lo terlambat rat,Raja udah berangkat ke singapore"

Ratu menggeleng kuat kuat sambil menatap alana,ia merampas handphone nya yang ada ditangan alana dan mencoba menelpon Raja.

Namun berkali kali hanya suara layanan yang terdengar.

"Rat percuma Rat,Raja itu gamungkin main handphone disaat keadaannya seperti itu"

Ratu mengangguk lemah,ada benarnya perkataan alana.
Alana menuntun tubuh ratu yang seperti sudah tak bernyawa disalah satu kursi yang ada didekatnya.

"Rat,Raja gak apa apa kok,lo tenang aja"
Alana memegang pundak ratu yang ada dihadapannya sambil menarik bibir nya paksa.

"Gak apa apa gimana al?kalo emang iya,kenapa dia harus sampe di bawa ke luar negri?"
Ratu menaikan oktaf suaranya.

Alana tak bisa berkata apa apa lagi,ia sangat terpukul jika ratu seperti ini.
Bahkan keadaan ratu lebih parah dari pada saat dia dimarahi oleh mama tirinya.

Flashback of..

  Ratu mendongak ke benda pipih yang berdering di samping kasurnya,dan dengan malas ia mengambilnya.

Alana🧡
"Rat?lo ga apa apa kan?gue sama azwa kesana ya?"

"Iya"

Dear RatuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang