Pairing : Bucky x reader; Slight!Steve x Reader Best Friend
Request by : thepotatosoldier
Genre : Romance/Humor(gagal)
Noted : Teenage!AU, NoSuperhero!AUAh—micnya nyala nggak nih? Tes satu dua tiga empat oke hidup... halo, ini [Y/N].
Aku mau cerita dikit soal kesan pertamaku pada salah satu teman sekelasku. Dalam seminggu pertama kami duduk bersebelahan sewaktu kelas 1, orang itu sering tiba-tiba ngeliatin gue sambil melotot ga jelas. Oke ralat, sampai sekarang pun juga begitu. Ini Dewa juga kenapa cuek kali dengan kehidupan sekolahku yang kudu duduk bersebelahan dengan laki-laki agak aneh begini. Maksud hati ini ngomong langsung: Dewa sayang, tolong kasihani aku laaah. Sayang nggak pernah kesampean.
Si aneh yang kubilang barusan adalah Bucky Barnes. Dari sekian banyak makhluk hidup di bumi pertiwi—maksudku di kelas—kayaknya cuma aku yang paling sering jadi sasaran empuk tatapan garang anak satu itu. Yang menyebalkan adalah, dia cuma melotot ga jelas, tapi cuma gitu doang, nggak ngajak basa-basi atau apa gitu. Mending dimarahin biar tahu masalah dia sama gue apa, tapi ga ada bilang apa-apa kenyataannya. Nyatanya kami sendiri jarang berbicara langsung, padahal jarak kami hanya terpaut beberapa senti. Obrolan biasa nggak pernah berlangsung lebih lama dari semenit. Kalau merhatiin buat dipelototin mungkin iya.
Bebek banget nggak sih.
Kwek.
...
Nasib jatoh kesenggol mobil terus kelindes kereta ekspres. Salah apa daku 2 tahun kebagian apes mulu dengan duduk bareng orang aneh macam dia? Seenggaknya aku pengen kayak [BF/N] yang duduk di depan sana. Nasibnya sebelas-dua belas sama aku, bedanya di sampingnya ada Steve Rogers si idola sekolah saudara dan saudari sekalian—meski polosnya setengah idup. Oke nggak jadi, aku malah jadi kasihan sama ketua kelas satu itu. Selain nggak bisa ngobrol bebas karena fans dia yang kayaknya seantero sekolah, beberapa kali dia musti menghabiskan jam pelajaran kosong dengan berdiri karena diusir anak-anak kelas yang mau ngobrol bareng Steve.
Anaknya juga ga bisa nolak lagi. Dua-duanya.
Berarti aku masih mending dong ya.
...
—Bucky begini kan?
“Iya [BF/N], aku juga masih mengurus persiapan festival sekolah. Kau ada di mana—ah, dibooking dulu? Boleh.”
[Y/N], gadis manis berambut [H/C] yang barusan baca prolog, ceritanya sedang berusaha keras untuk menyempil di tengah-tengah lautan siswa-siswi sekolah yang katanya elit di se-antero New York City ini sambil membawa map kertas entah apa isinya. Ramenya bukan main. Ia sesekali harus terpaksa melindungi diri dengan menunduk dari properti-properti raksasa yang dibawa anak-anak OSIS kesana-kemari, belum lagi masih harus berkonsentrasi dengan obrolan teleponnya.
Oke begini, lusa adalah acara musiman sekolah dan selayaknya murid normal mereka harus mempersiapkan segala sesuatu dengan hebohnya. Kebetulan acara puncaknya berlangsung di aula serbaguna. Biang kerok dari segala keramaian ini adalah sang ketua OSIS di sebelah sana—nona besar Natasha Romanoff yang juga sibuk dengan toa di tangan. Aslinya suara pemilik rambut cokelat ikal itu merdu indah nan cetar membahana, sayangnya toa setengah soak yang dipegangnya malah bikin jadi serak hebat. Alhasil ketika gadis itu berteriak macam begini—
“Clint! Papannya kurang tinggi tuh!”
—yang terjadi adalah suaranya jadi macam laki-laki tampan lagi sakit tenggorokan.