HvJ 4

1K 192 43
                                    

🌱🌱🌱

Taeil berjalan bersebelahan dengan Inseong keluar kampus setelah pertemuan pertama untuk festival

"masih lapar?" tanya Inseong

"masih" jawab Taeil

"mau makan dulu?" tawarnya

"ayo"

"Taeil"

Taeil menoleh ke samping, melihat seseorang yang memanggilnya

"kalian mau kemana?" tanya Youngho

"makan" jawab Taeil

"aku ikut"

Taeil melihat Inseong untuk meminta persetujuan, dan Inseong mengangguk sebagai jawaban

"mau makan dimana?" tanya Youngho

"terserah Inseong" ucap Taeil

"kamu yang laper, kamu aja yang pilih" jelas Inseong

"tapi kamu yang ngajak makan"

"oke kita makan di kaki lima belakang asrama aja ya"

Taeil dan Youngho mengangguk bebarengan

Mereka berjalan bersama, saling bertukar cerita singkat sebelum sampai ke tempat makan

"dingin ya?" tanya Inseong

"ya lumayan" jawab Taeil

"hot pack" Inseong memberikan Taeil hot pack yang ada di sakunya

"Johnny, kamu mau juga?" tawar Inseong

"aku udah bawa" jawab Youngho

Taeil menempelkan hot pack pemberian Inseong ke pipinya

"Ah hangatnya"
"mau lagi?" tawar Inseong dan Taeil menolaknya

Mereka memasuki salah satu tempat makan kaki lima, memesan beberapa makanan dan minuman

"mau soju?" tawar Inseong

"aku gak bisa minum banyak" jawab Taeil

"kita beli sebotol aja" ucap Inseong

Setelah selesai dengan pesanannya mereka mencoba untuk membuka pembicaraan baru lagi

"untuk acara festival nanti kebetulan kita satu devisi, jadi bagaimana kalau kita sedikit membicarakannya?"

Youngho mencoba mencari bahan perbincangan

"musim semi,pasti identik dengan bunga yang bermekaran, kita buat itu saja" jawab Inseong

"aku setuju" timpal Taeil

Youngho merasa sakit pada dadanya

Kenapa Taeil lebih akrab dengan Inseong daripada aku, aku gak pernah lihat Taeil sama Inseong batin Youngho

"Johnny?" panggil Inseong

"ya?" Youngho sadar dari lamunannya

"bagaimana?"

"apanya?"

"kamu gak dengerin Inseong?" tanya Taeil

"gak" jawab Youngho singkat

"Acara festival nanti kan musim semi, jadi kita bikin dekorasi dari bunga yang bermekaran, begitu, nanti sisanya kita omongin sama yang lain, udah lah, Youngho lagi gak fokus, yaudah kita makan dulu aja" ucap Taeil setelah penjual menyajikan makanan

Entahlah mereka lebih diam jika sedang makan, bahkan Youngho yang sering sekali mengganggu Taeil saat makan pun hanya diam saja karena ada Inseong

"apa malam natal nanti kamu pulang?" tanya Inseong

Taeil dan Youngho saling bertatap kebingungan

"aku tanya pada Taeil" Inseong menjawab kebingungan mereka

"Ah .. Aku diasrama" jawab Taeil lalu menyantap makanannya

"bagaimana kalau kita berdua keluar?" ajak Inseong

"dia sudah janji keluar dengan ku" sahut Youngho

Taeil mendelik pada Youngho

"Keluar??" tanya Taeil

"Iya, kamu kan udah janji sama aku keluar malam natal dan hari natal" ucap Youngho sambil menyenggol kaki Taeil

"kapan?" tanya Taeil lagi

"Iya, masa gitu dilupain" Youngho makan sambil cemberut

"ah iya, aku ingat, maaf Inseong aku sudah ada janji dengan Youngho, mungkin kita bisa keluar lain kali" jelas Taeil

"oke, gak masalah, kamu bisa hubungin aku jika ada waktu luang" ucap Inseong

Taeil tersenyum menanggapi, sedangkan Youngho tidak suka jika Taeil dekat dengan Inseong

Mereka menyelesaikan makan malamnya dan hanya menghabiskan 2 sloki soju saja membuat Taeil pusing bukan main, bukan peminum yang baik memang

"aku yang akan bayar, dan setelahnya aku akan mengantarkan dia ke asrama" ucap Inseong

"baiklah, tapi aku bisa mengantar Taeil, kebetulan aku ada perlu juga dengan Hansol" bohong Youngho

"jam segini?" tanya Inseong setelah melihat jam tangannya

"iya, kita sudah janjian sebelumnya" tegas Youngho

"baiklah, aku pulang dulu, bawa Taeil pulang dengan selamat" pamit Inseong pada Youngho

Youngho membantu Taeil berdiri dari kursinya dan merangkul bahunya agar tidak jatuh

"sudah tau gak bisa minum, masih aja minum" ucap Youngho

"cuman 2 gelas kok" jawab Taeil lemah

"tapi efeknya?"

"iya iya, kalau gak mau, aku bisa pulang sendiri" Taeil melepas rangkulan Youngho dan berjalan pelan

Youngho berjalan mendekati Taeil, mensejajarkan jalannya dengan Taeil, tanpa diduga Taeil mengaitkan tangannya ke lengan Youngho dan bersandar pada bahu Youngho

"jangan dekat dengan Inseong" Youngho mulai mengutarakan pikirannya

"kamu cemburu?"

"aku cuman gak suka aja"

"iya aku tau kamu cemburu"

"jangan pernah jalan dengannya" tegas Youngho

"gak, aku cuman keluar aja"

"gak boleh, kamu cuman boleh keluar dan jalan sama aku"

Taeil memukul bahu Youngho

"gak mau, aku bebas jalan sama siapa aja"

Youngho berhenti, menangkup pipi tembam Taeil

"kamu tau apa yang aku omongin kan? jangan pernah jalan berdua dengan Inseong, aku gak suka dia deketin kamu, aku gak suka ada orang lain yang suka sama kamu selain aku, aku gak tau kamu bakalan inget atau gak omongan aku ini, pokoknya kamu harus inget itu" jelas Youngho

Taeil hanya mengangguk mengiyakan dengan mata terpejam

"bisa gendong aku ke kamar?" minta Taeil dan tanpa menjawab Youngho langsung menggendong Taeil dipunggungnya

Sesampainya di depan kamar Taeil, Youngho langsung menurunkan dan membantu Taeil membuka pintu

"masuk lah" suruh Youngho

"terima kasih" Taeil memeluk Youngho, dan sudah kedua kalinya untuk hari ini Youngho mendapat kejutan tak terduga dari Taeil, dia senang, lebih dari senang

Taeil masuk kedalam kamarmya dan tak lupa mengunci pintunya, sedangkan Youngho tidak berhenti tersenyum selama perjalanan pulang

🌱🌱🌱
"Bagaimana kabarnya? Baik, aku udah bilang mau kasih lagi kan? Ini aku tepatin 😂 kenapa tulisan ku amburadul sangat ya -_- kayak susah dicerna gitu, banyak typonya lagi, maafin ya, baru kali ini mendebutkan cerita, padahal filenya segudang hahah bercanda sih, okehlah kita lanjut senin saja ✌"
🌱🌱🌱
190322

Houden Van Jou [ Johnil ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang